webnovel

Mysterious CEO

Tác giả: BEBHI_KITTEN
Thành phố
Đang thực hiện · 32.6K Lượt xem
  • 31 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Dean Bernardus adalah anak semata wayang dari wanita janda yang kaya raya. Sejak lahir hidup Dean sudah sangat bahagia bersama ibu meski tanpa ayah yang tak pernah diketahuinya. Tepat di hari ulang tahun Dean yang ketujuh, ibunya menghadiahkan dengan kabar gembira bahwa dirinya akan menikah. Dean sangat senang mendengarnya, karena selain bisa merasakan kasih sayang seorang ayah yang tak pernah didapatnya, rumah mereka akan ramai dan dia punya teman untuk diajak bermain bola. Namun siapa sangka kehadiran seorang ayah tiri justru menjadi petaka bagi kebahagian Dean dan ibunya. Mereka diusir dari rumah mereka sendiri. Uang, mobil, bahkan perhiasan dirampas oleh ayah tirinya yang serakah. Tapi seakan dilahirkan bernasib baik, Dean kini menjadi CEO di sebuah perusahan terkenal berkat seorang wanita berhati malaikat yang mau menolongnya waktu itu. Dean pintar dan tampan. Ketampananya itu dimanfaatkan untuk melakukan segala cara agar bisa merebut hati seorang wanita. Wanita itu adalah Kensky Revina, gadis manis yang ternyata adalah anak kandung dari ayah tirinya. Apakah Dean akan mencintai Kensky setelah tahu wanita itu adalah anak dari musuhnya? Atau Dean hanya akan memanfaatkan Kensky untuk balas dendam? "Jadilah kekasihku, Sky." "Aku tidak bisa, Dean. Aku sudah punya calon suami." "Aku tidak mau tahu. Pokoknya kau harus menjadi pacarku. Titik."

Chapter 1Pertemuan Pertama

Dalam perjalanan menuju kantor, Dean mengarahkan pandangannya ke jendela mobil. Bias kaca yang gelap membuat Dean seakan kembali merangsang pikirannya pada masa lalu yang muram. "Aku akan membalas semua perbuatanmu, Eduardus, aku janji! Kau sudah membuat dua wanita yang kucintai meninggal. Jadi kau juga harus ...."

Drttt.... Drtt....

Getaran ponsel membuat Dean menghentikan pikirannya. Diambilnya ponsel dari saku jas hitam yang mahal itu. Mata Dean yang tadinya tajam kini berbinar saat melihat nama si penelepon. Ia pun segera menyambungkan panggilannya. "Halo, Mom?"

"Dean! Apa benar kau sudah bertemu dengannya?" Suara wanita di balik telepon terdengar gembira.

Dean tersenyum. "Iya, Mom, tapi belum secara langsung. Mungkin hari ini aku akan bertatap muka dengannya."

"Oh ya, ampun, mom ingin sekali bertemu dengannya, Dean."

Dean terkekeh. "Sabar, Mom, suatu saat pasti Mom akan bertemu dengannya."

"Iya, Sayang. Tapi ...."

"Tapi apa, Mom?"

"Tapi kalau kau sudah bersamanya, jangan siksa dia, Dean. Jangan kejam-kejam padanya."

Dean tertawa. "Tidak, Mom, aku tidak mungkin setega itu padanya. Kalau aku melakukannya, bisa-bisa mendiang ibunya akan datang dan menghantuiku setiap malam."

Wanita di balik telepon tertawa. "Baiklah, kalau begitu. Jaga dirimu, Dean dan tolong jaga dia, ya?"

"Tanpa Mommy suruh pun aku pasti akan menjaganya. Mommy tenang saja."

"Kau benar-benar putra andalan mommy. Bye."

Tut! Tut!

***

Kensky berjalan kaki di atas trotoar. Indahnya kota New York membuat wanita yang memiliki warna rambut hijau keabu-abuan itu senang berjalan kaki setiap hari. Wajahnya yang cantik dan lembut begitu berseri-seri saat terkena angin.

Drtt... Drtt...

Bunyi getaran ponsel membuat Kensky meraih benda portable itu dari dalam tas salempangnya. Sambil terus berjalan tanpa melihat air yang tergenang di sepanjang jalan, Kensky terus melangkah sambil menyambungkan panggilan.

"Halo, Tan?"

"Kau di mana, Sky? Kau jadi kan ke apartemenku pagi ini?"

Kensky menepuk jidat dan menghentikan langkahnya sesaat sebelum melanjutkan langkahnya lagi. "Ya ampun, maafkan aku, Tanisa. Aku belum sempat menceritakannya padamu. Aku sudah diterima oleh instansi yang kau referensikan padaku tempo hari. Jam sembilan nanti aku ada jadwal wawancara di sana."

"Jam sembilan? Ini kan masih jam tujuh, Sky."

"Iya. Aku memang sengaja pergi pagi karena rencana akan mampir di Cafe Bebbi dulu untuk sarapan. Mungkin nanti selesai wawancara baru aku akan___"

Byur!!

Cipratan air membasahi seluruh tubuh dan ponselnya. Air yang berwarna cokelat itu bahkan berhasil masuk ke dalam mulutnya.

"Uwek. Dasar brengsek!" pekiknya keras. Dilihatnya mobil sedan berwarna hitam baru saja lewat. "Halo, Tan? Halo?!" Ia menatap layar ponselnya yang berwarna hitam. "Kok mati?" Ia menekan tombol samping untuk menyalakan layar tapi gagal. Handphone-nya tewas. "Aggrrkhh!" pekiknya keras. "Ponselku rusak lagi."

Ditatapnya rok hitam ketat sampai paha yang sudah basah dan kemeja putih berlengan panjang kini berwarna cokelat. "Ya ampun, aku harus bagaimana? Bajuku sudah kotor dan basah lagi!" Ia berteriak. "Dasar supir brengsek!"

Zet!

Tiba-tiba mobil itu berhenti. Hal itu membuat Kensky terdiam di posisinya. Ia menatap sosok dari balik kemudi yang keluar dan membukakan pintu di bagian belakang. Ditatapnya seorang pria bertubuh tinggi dan kekar keluar dari mobil. Rambutnya yang berwarna cokelat dan acak terlihat mempesona.

"Oh, my God!" Lutut Kensky langsung lemas saat pria itu berbalik.

Dia sangat tampan dengan rahang tegas dan kokoh yang berjambang. Mata abu-abunya menatap tajam. Dengan langkah gontai lelaki itu mendekati Kensky. "Kau bilang apa tadi? Kau bilang brengsek?"

"Mampus," batin Kensky. Ia ingin pingsan saja karena tak tahan melihat ketampanan pria itu. Tapi perbuatan pria itu yang sudah mengotori dan merusak ponselnya membuat sikap keras Kensky muncul. "Iya, brengsek! Memangnya kenapa? Supirmu telah membuat diriku basah. Bukan hanya itu, ponselku juga rusak."

"Supirku?" Pria itu berbalik menatap sang supir. "Apa benar kau yang melakukannya?" Sang supir menunduk salah dan hendak minta maaf, tapi pria itu mencegahnya dan kembali menghadapi Kensky. "Dia tidak melihat airnya, Nona! Siapa suru kau berjalan tanpa melihat. Jalan itu pakai mata!"

Mata Kensky melotot. "Jalan itu pake kaki, bukan mata! Supirmu yang harusnya menyetir pakai mata! Dia kan bisa melihat di mana ada air tergenang dan para pejalan kaki yang lewat. Lihat ...," ia menunjuk tubuhnya yang kotor, "Dia sudah membuatku berantakan!"

Sang supir mendadak maju untuk minta maaf, tapi lagi-lagi si pemilik mobil mencegahnya. "Apa yang kau inginkan sekarang?" tanya si pria itu pada Kensky.

"Minta maaf dan ganti rugi! Ponselku rusak." Kensky memperlihatkan ponselnya yang berlayar hitam. "Lihat! Ponselku tidak bisa hidup."

"Ganti rugi! Memangnya kamu siapa?"

"Kensky. Aku Kensky Revina."

Mata sang pria terbelalak. "Kensky Revina? Kenapa namamu bisa sama dengan calon istriku, ya? Atau jangan-jangan kau adalah calon istriku?" Tatapa Dean tajam seakan menusuk.

Tapi Kensky tidak terintimindasi. Ia berdecak dan balas menatap pria itu. "Nama boleh sama, tapi orangnya berbeda, Tuan."

"Aku tidak tahu. Lagi pula aku sendiri belum pernah bertatap muka dengan wanita itu. Tapi kalau dari ciri-cirinya kalian sama persis."

Kensky mulai kesal. "Tuan, namaku adalah Kensky Revina Oxley. Apa calon istri Anda nama belakangnya seperti itu?"

Pria itu semakin mendekati Kensky. Gayanya bahkan tidak mau kalah. "Tapi kenyataan namanya memang sama. Nama lengkapnya juga Kensky Revina Oxley." Pria itu menyeringai.

Kensky terkejut. "Itu tidak mungkin!"

"Tapi itu mungkin, Nona. Nama ayahmu Eduardus Oxley, kan?"

Lagi-lagi Kensky ternganga. "Dari mana kau tahu nama Daddy?" bentaknya.

Lelaki itu menyeringai. "Kalau begitu tebakanku benar. Perkenalkan, namaku Dean Bernardus Stewart," katanya seraya mengulurkan tangan untuk berjabat. "Aku calon suamimu, Sky."

"Itu tidak mungkin. Aku tidak mengenalmu! Dan dari mana kau tahu nama kecilku?"

Didekatinya Kensky lalu berbisik, "Ayahmu sudah menjodohkan kita sejak kecil, Sky. Itu artinya kau sudah ditakdirkan milikku untuk selamanya." Dean mundur berapa langkah menjauhi Kensky lalu memborong wajah dan tubuh gadis itu dengan tatapannya yang membuat hati wanita sekeras apapun pasti meleleh. "Aku tak menyangka, ternyata calon istriku sangat cantik dan ...," Ia kembali mendekati Kensky lalu berbisik, "sangat menggairahkan."

Mata indah Kensky melolot. "Apa katamu?!" Ia meraih sepatu flat-nya kemudian memukuli tubuh Dean. "Dasar pria brengsek! Aku bukan calon istrimu! Aku tidak mengenalmu dan ayahku tidak pernah menjodohkan aku!"

Teriakan Kensky mengundang orang-orang untuk menatap mereka. Dean yang memanfaatkan kesempatan itu, dengan sigap merebut sepatu Kensky dan semakin membuat gadis itu kesal.

"Kembalikan sepatuku!"

"Kau ini ternyata berisik juga, ya?" Dean menjauhkan sepatu itu dari Kensky lalu melemparkannya ke tengah jalan. "Ambil sana kalau mau."

Dengan kesal Kensky pun berlari ke tengah jalan dan mengambil sepatunya. Ketika sudah berhasil mengambil sepatunya, ia berbalik dan melihat mobil Dean sudah tidak ada. "Dasar laki-laki, gila! Berani-benarinya dia mengaku calon suamiku!"

Kensky terpaksa memutar balik ke arah jalan. Karena waktunya tak cukup lagi untuk kembali ke rumahnya, ia akhirnya berjalan kaki menuju apartemen Tanisa yang kebetulan tak jauh dari situ.

***

Ting! Tong!

Tak membuang waktu lama ia pun sampai di sebuah apartemen sederhana yang ada di pusat Kota. Dipencetnya bel dan sosok tuan rumah pun muncul.

Ting! Tong!

Clek!

"Sky!" Tanisa terkejut saat melihat sahabatnya dalam keadaan kotor dan basah. "Apa yang terjadi padamu?" Ia menahan tawa.

"Maukah kau meminjamkan pakaian untukku?"

Tawa Tanisa tak bisa ditahan lagi. Ia terbahak-bahak. Setelah puas, ia kemudian mempersilahkan Kensky masuk. "Kau habis tercebur, ya?" Ia berjalan lebih dulu, mengambil handuk bersih untuk sahabatnya itu. "Mandilah, aku akan menyiapkan pakaiannya."

Kensky menurut. Gadis bertubuh mungil dan berkulit putih itu berjalan menuju kamar mandi. Sementara Tanisa yang berambut gelap dengan kulit eksotis hanya bisa menahan tawa melihat tubuh dan rambut panjang sahabatnya itu yang biasanya rapi, kini menjadi lepek dan kotor.

Sejurus kemudian Kensky keluar dari kamar mandi. Sebagian tubuhnya yang tidak tertutup handuk terlihat bercahaya. Rambutnya yang panjang dibungkus dengan handuk putih."

"Memangnya yang terjadi sampai kau seperti ini? Apa saking seriusnya mengobrol di telepon tadi, kau tidak melihat jalan dan jatuh ke selokan, begitu?" ledek Tanisa. Ia menahan tawa karena merasa lucu setiap kali mengingat penampilan Kensky saat datang tadi.

Sambil mengeringkan tubuh dan mulai memakai pakaian dalam yang sudah disediakan Tanisa, Kensky mulai bercerita, "Tadi saat asik bicara denganmu di telepon, tiba-tiba sedan hitam lewat dan melindas air yang tergenang di sepanjang jalan. Air itu mengenai tubuh dan merusak ponselku."

Tanisa tertawa. "Ya ampun, kau pasti sangat malu." Ekpresinya berubah. "Tapi kenapa ponselmu bisa rusak? Memangnya ponselmu kena air?"

Kensky mulai mengancingkan kemeja putih yang berlengan panjang. "Kurasa begitu. Aku meletakan ponsel itu di telinga kiri, sementara pancaran airnya dari sebelah kanan." Ia menghentikan jari-jari lentiknya tepat di kancing terakhir. "Kau tahu, air kotor itu bahkan sempat masuk ke mulutku dan untung saja pejalan kaki yang lain tidak ada."

Tanisa terbahak lagi. "Ya ampun, Sky, sial sekali harimu ini." Gadis itu tertawa terpingkal-pingkal.

"Sial? Enak saja kau bilang sial. Kalau aku sial, hari ini tidak akan ada jadwal wawancara untukku di perusahan itu."

Tawa Tanisa perlahan terhenti. Ditatapnya Kensky yang sudah mengenakan kemeja putih polos juga rok hitam ketat yang panjangnya di atas lutut. Mereka memiliki tubuh yang sama. Ukuran underware bahkan sama, hanya saja Tanisa sering mengenakan bra yang ukurannya lebih besar dari aslinya, agar dadanya terlihat berisi.

Tanisa menahan tawa. "Pasang silikon di mana, Miss?" ledeknya lalu tertawa.

Dilemparkannya handuk setengah basah itu di wajah Tanisa. "Suntik silikon, enak saja kau bicara." Ia berjalan menuju meja rias yang posisinya dekat pintu.

Tanisa menatapnya dengan tawa yang masih terdengar. "Lalu bagiamana selanjutnya, apa mobil itu tidak berhenti? Apa pemilik mobil itu tidak bertanggung jawab?"

Kensky menceritakan perdebatan yang terjadi di antara dirinya dan Dean sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Calon suami?" tanya Tanisa dengan nada terkejut, "Kenapa dia berkata begitu, ya?"

Kensky mengangkat bahu. "Ya, tapi katanya seperti itu. Dia bahkan menyebutkan nama Daddy dengan lengkap. Aneh, bukan?"

Tanisa berdiri mendekati Kensky. "Aneh memang, tapi kenapa tebakkannya bisa benar, ya? Atau jangan-jangan benar yang dia katakan, kalau ayahmu telah menjodohkan kalian?"

Kensky meraih sikat rambut dan mulai menyisir rambutnya yang setengah basah. "Entalah, tapi aku rasa dia hanya mengada-ngada. Kalau memang demikian, Daddy pasti sudah mengatakan hal itu sejak dulu dan sudah mempertemukan kami. Daddy juga pasti akan melarangku begini-begitu dan lain-lain demi menjaga perasaan pria itu, tapi faktanya tidak, kan? Daddy bahkan tidak pernah membahas soal perjodohan itu selama ini."

"Iya, sih, tapi coba kamu pikir, hal yang tidak mungkin dia bisa menebak namamu dengan lengkap dan benar. Begitu juga nama ayahmu yang disebutkannya dengan lengkap."

"Sudahlah, Tan, aku tidak mau memikirkan hal itu. Biarlah ayahku yang menjalaninya jika itu benar. Aku tidak ingin pacaran atau pun menikah muda. Lelaki itu memang sangat tampan, bahkan siapa saja wanita yang melihatnya pasti akan bertekuk lutut. Jujur, aku bahkan sempat terpesona saat melihatnya." Ia menatap Tanisa dari cermin "Tapi aku tidak mau memikirkan itu. Yang kuinginkan sekarang hanyalah bekerja agar mendapat gaji untuk membayar sewa apartemen dan keluar dari rumah itu. Rumah yang dulunya seperti surga bagiku, tapi sekarang seperti neraka buatku."

Continue__

Bạn cũng có thể thích

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
573 Chs

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
703 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Thành phố
4.9
638 Chs

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Thành phố
5.0
529 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
Ôi! Bạn sẽ là người đánh giá đầu tiên nếu bạn để lại đánh giá của bạn ngay bây giờ!

HỖ TRỢ