Mengisahkan seorang playboy kaya raya yang bernama Alexander Putra Wijaya Rothschild. Bagaimanakah kisahya? ikuti terus fan fiction ini untuk megetahuinya lebih lanjut - Semua karakter yang terdapat di fan fiction ini semuanya fiksi kalau mungkin ada selebriti yang ada di dunia nyata ada di fa fiction ini maaf itu hanya kebetulan - Fan fiction ini hanyalah wish fullfilment ku saja saat pandemi gini - Semua movies plot yang ada di fan fiction ini bukan milik saya - Ini buku pertama saya jadi mohon dimaklumi kalau banyak salah dan tidak seru
29 Januari 2014, 08.00 WIB
Bank INI (Bank Indonesian-Netherland Incorporated)
Sebuah mobil Rolls Royce hitam terlihat parkir di depan bank INI, sebuah bank yang didirikan di gedung bekas administrasi Belanda di jaman colonial. Tampak seseorang yang mengenakan vest keluar dari dari pintu kemudi mobil, kemudian dia menuju pintu belakang mobil dan membukanya dengan gaya yang terlihat seperti membungkuk. Keluarlah seorang pria muda berumur sekitar masih 20 tahunan yang perawakannya seperti blasteran eropa. Dia memakai setelan jas warna hitam yang elegan dan kacamata hitam. Dia adalah Alexander Putra Wijaya Rothschild, anak semata wayang dari pembisnis ternama yang bernama Martin Wijaya dan seorang ibu yang memiliki garis keturunan keluarga Rothschild, Rachel De Rothschild.
"Apa tuan mau saya temani kedalam?" Tanya sopir pribadi sekaligus bodyguard dari Alexander.
"Tidak perlu, aku bisa masuk sendiri." Balas Alex.
"Baik tuan, saya akan memarkirkan mobil dulu."
Alex hanya mengangguk dan dia beranjak berjalan ke dalam bank INI. Saat Alex akan melewati metal detector, dia melihat security yang bertugas menjaga pintu bagian depan sedang tertidur dengan pulasnya. Alex hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat hal ini. Tanpa berpikir lama lama Alex langsung berjalan melewati metal detector dan langsung menuju teller bank.
'wow cantik cantik kali teller disini, ga sia sia aku pergi kesini hehehehe.' Gumam Alex dalam hati saat melihat deretan teller yang sedang melayani nasabah.
Alex pun antri di belakang salah satu antrian. Selang 15 menit giliran Alex pun tiba. Dihadapan Alex seorang teller yang bernama Tri Apriani. Perempuan yang memakai seragam teller berwarna putih dan rok pendek abu-abu dengan dasi wanita kecil di lehernya.
'wih seksi bener nih cewe.' Piker Alex
"Selamat pagi mas, ada yang bisa saya bantu?" kata teller tersebut dengan senyuman yang manis.
"eh iya saya mau...."
Saat Alex mau mengatakan kalau dia ingin mengurus rekening, tiba-tiba dari arah pintu masuk terdapat suara tembakan yang sangat banyak. Ternyata ada 3 orang bertopeng badut yang masuk ke bank dengan menembakkan senjata api.
"DIAM DI TEMPAT. SEMUANYA TIARAP TIARAP TIARAP SEMUANYA TIARAP" teriak salah satu pria bertopeng itu yang memakai outfit setelan jas rapi.
'astaga kok apes betul pagi ku ini, ingin ke bank sambil liatin cewe cewe cantik malah kena perampokan.' Kesal Alex dalam hati.
Pria bertopeng yang memakai jas itu langsung naik keatas meja kasir sambil berteriak kepada staff bank.
"DOMPET HP SEMUA MASUKIN, CEPET"
Alex yang dari tadi tiarap berada dibawah pria itu. Alex dengan santanya memasukan tangannya kedalam sakunya untuk menelpon bodyguardnya yang berada di luar untuk segera meminta bantuan.
Alex melihat para perampok itu menembaki cctv dan memasukkan banyak sekali uang kedalam tas tasnya. Saat si pria bertopeng yang memakai jas tersebut melihat teller yang melayani Alex tadi terlihat berdiri tidak tiarap, lantas dia membuka topeng dan langsung berteriak kepada teller itu.
"HEH, INI KENAPA GAK TIARAP?" teriak pria itu yang sekarang wajahnya bisa Alex lihat seperti seorang yang keturunan China dengan mata sipitnya dan kulitnya putih khas sekali seperti beberapa teman Alex yang memiliki garis keturunan China.
"katanya tadi disuruh diam ditempat mas, eh koh"
"kah koh kah koh lu mau gue tembak pala lu?" balas pria itu dengan nada sedikit kesal
"Nes Nes kalau sama perempuan itu pendekatannya beda, biar hasilnya lebih klimaks!" kata rekan perampok pria berjas itu yang sekarang wajahnya sudah terlihat oleh Alex.
Alex dapat melihat bahwa 3 perampok itu terdiri dari 3 orang dari suku yang berbeda yaitu China, Arab, dan mungkin yang terakhir dari papua yang bisa terlihat dari nada bicaranya dan wajahnya.
'Duh kemana sih ni bodyguardku, lama banget giliran ada bencana jugak' kesal Alex karena bodyguard yang dihubunginya tadi secara diam-diam belum juga nampak.
Sebari Alex kesal dengan bodyguardnya, tiba tiba perampok yang seperti orang Arab itu berteriak
"Nes ada polisi nih, wah ada polisi nih!!"
Mendengar hal itu mereka semua 3 orang perampok dan 3 orang "polisi" langsung todong menodong senjata.
"Nah gini dong seru kayak di film film, polisi tembak gua cepet ayoo" canda perampok arab itu.
Disaat situasi menegang, tiba tiba manager bank berkata,
"Polisi penjahat tenang, saya sudah menekan tombol alarm, sebentar lagi bala bantuan segera dating."
'nah bagus, akhirnya polisi bisa segera datang.' Batin Alex mendengar hal itu
"Hei bujang, yang bilang aku polisi siapa?" teriak "polisi" yang memakai baju dancer berwarna putih dengan banyak ornament mengkilap.
"kutembak ajalah kau!!" ujarnya marah sambil menarik pelatuk pistol yang dipegangnya, tetapi bukannya peluru yang keluar malah air yang keluar.
Belum juga mereka selesai todong todongan tiba tiba muncul seseorang yang berpakaian seperti zorro dengan memakai topeng guy fawkes yang langsung menghajar mereka semua.
'siapa lagi inii astagaa, ini perampokan atau event comic con sih?' heran Alex melihat bahwa semua perampok disini sangatlah aneh.
Melihat bahwa banyak perampok yang dihajar, Alex diam diam menyelinap ke area teller untuk bersembunyi agar lebih tidak ketahuan. Disana Alex melihat teller yang melayani dia tadi juga.
'wih kesempatan nih' ujar Alex dalam hati.
"mbak sini sembunyi sama aku" ajak Alex bisik bisik kepada teller itu.
"namanya siapa kalau boleh tau?" Tanya Alex bisik bisik
"Tria mas, kalau masnya siapa?" balas Tria bisik bisik juga
"Panggil aja Alex, kita diam saja disini bentar lagi polisi juga datang, kita tunggu mereka"
"iya mas"
Namun Alex sedikit kebingungan karena teller seksi ini sepertinya tidak kelihatan ketakutan saat ada perampokan.
Selang beberapa saat menunggu, terdengar banyak sekali sirine polisi diluar bank. Akhirnya personnel polisi pun datang ke tempat kejadian perkara.
"DON'T MOVE YOU GUYS ARE BEING SURROUNDED" terdengar teriakan dalam bahasa Inggris dalam luar.
'eh ada FBI kah disini? Kok teriaknya bahasa inggris?' heran Alex
"JANGAN BERGERAK KALIAN SUDAH TERKEPUNG" terdengar lagi teriakan dari luar tetapi kali ini dalam bahasa Indonesia.
"mbak Tria, di depan udah ada polisi, semoga bisa cepet selamat kita." Bisik Alex kepada Tria si teller seksi.
"Iya mas semoga saja" ujar Tria santai.
Terdengar kegaduhan di tempat para perampok berkumpul, nampaknya mereka ingin memakai sandera untuk menakuti para polisi agar polisi tidak berani maju kedalam bank.