webnovel

My Idol Is My Dream

Nisa seorang siswi di sekolah SMA, yang mengidolakan santri dari Jawa Timur, karena santri itu mirip dengan adik angkatnya. Nisa sangat berharap bisa bertemu dengan idolanya tersebut, ada satu jalan untuk dia dapat bertemu dengan idola, tapi ternyata jalan itu tidaklah mudah. Banyak tantangan dan hambatan yang harus Nisa alami, terlebih ternyata jalan itu sangat sulit dan bahkan hampir merebut hal paling berharga dari dirinya. Tantangan dan hambatan itu pun berasal dari keluarga, teman dan juga orang yang dekat dengannya. Akan tetapi Nisa akan terus berjuang sampai dia dapat bertemu dengan idolanya itu. Karena Nisa tau mimpi itu harus di kejar. Tapi apakah Nisa akan bertemu dengan idolanya? Ikuti terus cerita My Idol Is My Dream.

dellya_adella · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

Tentang Dia Yang Tak Ku Tau

Ketika pulang sekolah Nisa langsung pulang ke rumah seperti biasa menggunakan sepeda motornya. Sesampainya di depan pintu

*Tok tok tok*

"Assalamu'alaikum Bunda, aku pulang" ucap Nisa

Tak lama kemudian

*Crekk*

"Wa'alaikumsalam anak Bunda, ayo masuk langsung makan yaa sayang udah Bunda siapin" kata Bunda Nisa sambil senyum manis

"Ih Bunda, kok tumben nyiapin makan siang aku?" ucap Nisa gak nyangka

"Hehehe soalnya gimana yaa Bunda hari ini lagi pingin aja gitu" jawab Bunda sambil nyengir

"Ih kok aku kaget ya Bunda" jawab Nisa sambil ketawa kecil

"Kamu ah, ayo makan udah Bunda masakin makanan kesukaan kamu"

"Aaghh Bunda, makasih banyak" ucap Nisa sambil peluk Bundanya

"Iya sayang sama-sama" ucap Bunda Nisa sambil usap kepala Nisa

Nisa pun langsung menuju meja makan dan makan siang dengan Bundanya.

***

"Dhil..Fadhil..makan dulu yuk cucu Nenek yang ganteng" ucap seorang Nenek pada cucunya

Tetapi tidak ada jawaban dari sang cucu

"Fadhil..kenapa kamu sayang, dari pagi sampai sore gak keluar kamar?"

"Kamu kenapa cerita sama Nenek"

Tetap tidak ada jawaban

"Kamu udah Sholat Subuh, Dzuhur sama Ashar sayang?"

"Sudah kok Nek, aku udah Sholat Nek"

"Ya sudah...buka pintunya sayang"

"Kamu kenapa kamu belum makan dari pagi, kamu gak pernah seperti ini cucu Nenek yang ganteng, buka pintu sayang"

*Crekk*

Seseorang dari dalam kamar pun membuka pintu kamarnya sambil tersenyum kecil ke arah sang Nenek, sang Nenek pun menarik tangannya dan membawanya duduk di sofa depan ranjangnya.

"Kamu kenapa sayang?" ucap sang Nenek sambil menatap mata sang cucu

"Nek..aku, engg..aku suka sama cewek tapi dia kayaknya gak suka sama aku" ucapnya sambil menundukkan kepalanya

"Ya ampunnnn sayang, kamu ini ada-ada saja" ucap sang Nenek sambil tertawa

"Kenapa Nek?" ucapnya dengan raut wajah yang bingung dengan tingkah sang Nenek

"Kamu galau yaa cucu Nenek yang ganteng?" ucap sang Nenek meledek

"Ih Nenek, orang aku lagi sedih malah di ledekin" ucapnya kesal pada Neneknya

"Cup..cup..cup sini peluk Nenek dulu" ucapnya sambil menarik tubuh sang cucu kedalam pelukannya

"Cucu Nenek yang ganteng, dengerin Nenek. Kalau suka sama cewek itu ya kamu harus berjuang mendapatkan hati dia, bukannya kurung diri di dalam kamar" ucap sang Nenek karena kalian harus tau sang Nenek jagonya soal cinta

"Gimana caranya Nek?" ucap sang cucu bingung

"Aduhh..kamu ini udah SMA masa gak tau gimana caranya"

"Hehehe..emang gak tau Nek, aku juga baru kali ini suka sama cewek"

"Hemmm..gini caranya" ucap sang Nenek sembari melepas pelukannya dan menatap dalam mata sang cucu

"Gimana gimana Nek" jawabnya sambil membalas tatapan sang Nenek dengan serius

"Kamu cari Instagram dia, terus follow dan DM dia"

"Tapi aku gak tau dia main Instagram atau gak Nek, gimana dong?"

"Ya ampunnn, ya sudah pakai cara kedua. Kamu pergi ke minimarket beli coklat yang banyak"

"Buat apa Nek?"

"Besok sekolah kan? Jadi besok pagi-pagi kamu udah di sekolah taruh coklat itu di bawah kolong meja dia, dan tulis surat pendek buat dia. Tuliskan isi hatimu saat menulis surat itu sayang"

"Is the best Nenek yang terbaik, makasih banyak Nenek" ucapnya sambil memeluk sang Nenek

"Iyaa cucu Nenek yang ganteng sama-sama sayang"

"Nek..aku kangen Mama sama Papa"

"Nenek juga kangen kok sayang"

"Hemmm..tapi 3 bulan lagi baru mereka pulang ya Nek"

"Iya sayang..kita harus sabar dulu yaa"

"Iya Nek, aku kangennn banget sama mereka"

"Ya udah, kamu makan dulu yuk. Makan bareng Nenek kok"

"Iya Nek"

Mereka pun menuju meja makan dan makan siang yang terjadi di sore hari

Mereka pun makan dengan lahap tapi tiba-tiba pertanyaan sang cucu menghentikan aktifitas sang Nenek

"Nek..Kakek kok belum pulang? udah sore loh Nek?"

Tiba-tiba perasaan sang Nenek berubah menjadi khawatir apa yang terjadi pada sang Kakek? Biasanya sang Kakek pulang sebelum waktu Sholat Ashar.

***

"Bunda..aku besok izin gak sekolah dulu boleh?"

"Kenapa sayang?" jawab sang Bunda bingung

"Aku gak enak badan Bunda, rasanya sakit semua" ucapnya dengan mimik wajah yang merasa kurang sehat

"Ya sudah sayang, kamu besok gak usah masuk sekolah dulu. Malam ini Bunda panggilin Dokter Sinta ke sini yaa"

"Iya Bun..aku ke kamar dulu yaa, mau istirahat"

"Iya sayang, mau Bunda temenin?" ucap sang Bunda menawarkan diri

"Gak usah Bun, aku bisa sendiri kok" ucapnya sambil menuju kamarnya

"Hati-hati yaa sayang" ucap sang Bunda khawatir

'Ya Rabbi..Sehatkanlah anak hamba, rasanya sedih sekali melihat dia sakit. Berilah kesembuhan padanya Ya Rabb, Aamiin Ya Rabbal 'Alamin'

Beliau pun membereskan peralatan makan dan mencucinya, setelah selesai beliau langsung menuju kamar sang anak

*Tok tok tok*

"Sayang buka pintunya" ucap sang Bunda

*Crekk*

Ternyata pintunya tidak di kunci, setelah sang Bunda masuk ke kamar Nisa. Nisanya sudah tertidur pulas sampai-sampai tidak mendengar Bundanya memanggil. Sang Bunda berjalan perlahan menuju kasurnya dan mengusap lembut kepala sang anak, dan ternyata Nisa demam. Sang Bunda langsung keluar kamar Nisa dan mengambil handphonenya dikamar lalu menelpon seseorang

"Assalamu'alaikum Bu Dokter, apa bisa Ibu kerumah saya sekarang anak saya sakit Dok. Badan panas sekali dan katanya dia merasakan seluruh badannya sakit. Tolong yaa Dok kesini sekarang" pinta sang Bunda kepada Dokter tersebut

^Baik Bu, saya akan segera kesana^ ucap sang Dokter ditelpon

"Iya Dok, terima kasih ya Dok"

"Sama-sama Bu, saya matikan telponnya ya Bu saya mau siap-siap, Assalamu'alaikum"

"Iya Bu Dokter, Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Dan telpon pun dimatikan

'Ya ampun nak.. kamu udah lama gak sakit, terakhir sakit waktu kamu masih sekolah SMP kelas 1. Udah lama banget nak, jadi Bunda khawatir banget' ucap sang Bunda dalam hati sambil menangis

^Tut Tut Tut^ sang Bunda memanggil seseorang dari handphone

^Assalamu'alaikum Bunda^ jawab seseorang ditelpon

"Wa'alaikumsalam Ayah, Ayah kapan pulang? Nisa sakit Ayah. Udah berapa tahun dia gak pernah sakit kayak gini, Bunda khawatir banget. Ayah kapan pulang?" ucap sang Bunda sambil menangis mengingat anaknya sakit

^Ayah akan segera pulang, Ayah akan urus kepulangan Ayah secepat mungkin. Ayah urus tiket dan yang lainnya dulu ya Bunda, Bunda harus tenang jangan cemas. Ayah pasti pulang, Bunda tenang disana yaa. Jangan sampai Nisa liat Bunda nangis, nanti malah makin parah sakitnya. Bunda tau sendirikan kalau Nisa udah sakit kayak gitu, berarti itu udah parah banget. Bunda harus tenang yaa..Ayah pasti pu..^ tiba-tiba telponnya terputus

"A..Ayah..Ayah..Ayah jawab, Ayah belum selesai ngomong!" ucap Bunda makin khawatir karena tidak biasanya saat menelepon sang Suami telpon terputus seperti ini.