webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
95 Chs

BAB XXXVII Arti Perbudakan

"Meleonarch!!!"

Terbuka pun matanya dengan kaget.

1628, Pelabuhan Batavia

Lampu terlihat redup malam itu, bangkit pun ia dengan kedua tangannya yang mendorong punggungnya untuk duduk. Bunyi kayu berderit terdengar, laut sedikit lebih keras menggoyang kapal yang ia naiki. Ia pun menoleh kesampingnya dimana disana telah berdiri seorang wanita berambut emas seperti dirinya, mengenakan seragam tentara VOC yang berwarna biru ke ungu-unguan dengan kerah putih lebar dan celana oranye yang melebar.

"Kakak ... apaan pakaian militer, kakak itu?"

Kakanya menatapnya dengan tajam sembari melipat kedua tangannya.

"Itu yang kau tanyakan pertama, setelah tak bertemu setelah bertahun-tahun? Cuih!!"

"Hei!!! Jangan meludah sembarangan di kamarku!!"

"Cerewetnya kau ini, mulai dari sekarang kau tak akan tinggal di kamar ini lagi, bukan?"

Vanessia mendekat pada sebuah meja di belakangnya, dan mengambil kursi untuk ia duduki dengan sebelah kaki yang terlipat di atas kaki satunya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com