An Ge'er masih duduk di kursi, sedangkan Bo Yan sudah berlutut di depannya. Pria itu mengenakan pelantang kecil yang terpasang di sebelah bibirnya.
Perlahan-lahan, Bo Yan menggenggam tangan An Ge'er dan memberikan ciuman lembut. Setelah itu, dia mengucapkan beberapa patah kata.
Saat ini, An Ge'er akhirnya kehilangan kendali dan menangis.
Bo Yan membuka bibir tipisnya dengan ringan, "Aku selalu ingin menjadi seorang kesatria, bukan seorang pangeran. Seorang pangeran mungkin hanya akan memiliki seorang wanita, tetapi di mata seorang kesatria hanya akan ada seorang putri dan tidak ada yang lain."
"Kamu adalah putriku, aku adalah kesatriamu. Akan datang suatu hari ketika aku akan berjalan di atas awan berwarna-warni dengan mengenakan baju besi untuk menikahimu, membuatmu menjadi ratu tertinggi di dunia yang telah aku taklukkan."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com