webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

319. Tak Sanggup Membalas

Justin menunggu hingga Cynthia selesai mengomel. Wanita itu bahkan sama sekali tidak duduk. Jadi, Justin saja yang duduk di sana sambil menumpangkan sebelah kakinya dengan santai.

"Sejak awal, kamu memang ingin memisahkan Kak Cielo dan Ello kan! Dengarkan aku ya, Justin! Kak Cielo tidak akan pernah menikah denganmu! Dia sangat membencimu! Itulah kenapa dia menikah dengan Ello, supaya dia bisa menjauhimu!"

Justin mengangguk pelan, mendengarkan Cynthia dengan saksama. Lalu Cynthia terdiam.

"Kenapa kamu tidak bicara apa-apa?"

"Aku sedang mendengarkan semua pembicaraanmu. Kapan lagi aku akan mendengar ocehanmu? Oh ya, kamu mungkin mau duduk dulu sebelum kakimu pegal. Pasti lebih nyaman marah-marah sambil duduk. Oh ya, kamu mau minum sesuatu? Kamu kan habis makan kue. Sebentar, aku pesankan jus buah naga ya. Kamu suka kan buah naga. Ah, dan air putih."

Justin menekan layar tablet yang menempel di dinding untuk memesan minuman dan makanan. Ini sudah sore hari. Justin pun lapar.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com