webnovel

Mencintaimu Sampai Akhir

Tác giả: Narria_vivi
Thiếu niên
Đang thực hiện · 3.2K Lượt xem
  • 3 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Araysha Devi Putri Wiguna Gadis 23 tahun yang kehilangan mahkota kesuciannya dengan terpaksa karena kebejatan mantan kekasihnya pada kehidupan masa lalunya. Araysha memiliki trauma yang besar di hidupnya terlebih dengan semua laki-laki yang mencoba mendekatinya. Araysha membenci hidupnya, berusaha membunuh dirinya sendiri dengan cara apapun juga, namun selalu saja niatnya itu gagal. Araysha membenci kenyataan pahit yang menimpa dirinya, Araysha tak tahu apa yang lebih buruk daripada kehilangan semuanya setelah ini. Apakah calon suaminya nanti akan menerima dirinya dengan keadaannya yang seperti ini? Tidak, itu tidak mungkin. Tidak akan ada laki-laki yang mau menerima perempuan yang sudah tidak perawan bukan? Araysha selalu menjauhi laki-laki yang berusaha mendekatinya dengan alasan Araysha selalu mengatakan bahwa dirinya tak pantas dicintai oleh siapapun karena keadaannya yang begitu menyedihkan. Araysha tidak percaya lagi dengan laki-laki manapun sampai akhirnya ia bertemu dengan sosok laki-laki yang mampu meluluhkan hatinya lagi, tulus dalam mencintai dan menerima Araysha apa adanya. Laki-laki itu bernama Mega Mahaputra Antika. Akankah Mega benar-benar mencintai Araysha? Bagaimana akhir dari kisah keduanya? Apakah Mega hanya berniat membuat luka baru di hati Araysha dengan cara berpura-pura mencintai Araysha lalu membuangnya seperti sampah? Atau Mega benar-benar serius menyembuhkan trauma di hati Araysha?

Chapter 1BAB 1 Masa Lalu Araysha

"Pergilah dari hidupku, aku mohon, aku membencimu." ucap Araysha menghapus sisa-sisa air matanya lalu menutup wajahnya tak sanggup menerima semua perlakuan kekasihnya.

"Kenapa? Aku pasti akan tanggung jawab jika kamu hamil, Araysha." ucap Reyhan berusaha mendekat dan memeluk kekasih kecil kesayangannya. Reyhan terpaut 2 tahun lebih tua dari Araysha.

"Omong kosong, menjauhlah dariku. Jangan coba mendekati aku atau aku akan menusuk tanganku sendiri," ucap Araysha mengancam dan mengarahkan pisau ke tangannya sendiri.

Kala itu, suasana kamar kost Araysha begitu mencekam. Tidak seperti biasanya yang Araysha selalu ceria membawa teman-temannya untuk belajar bersama mengerjakan tugas kuliah.

"Jauhkan pisau itu dari tanganmu, Araysha sayang, itu akan melukaimu. Jangan melakukan hal yang aku tak suka." ucap Reyhan mulai murka melihat Araysha-nya yang mulai berbuat nekat. Dulu Araysha selalu penurut, tak pernah berani membantahnya. Namun sekarang, Araysha menjadi gadis pembantah yang selalu membantah semua yang ia perintahkan.

"Kita sudah putus, berhenti memanggilku dengan sebutan sayang, Tuan Reyhan." sahut Araysha tidak memperdulikan perintah Reyhan. Ia memojokkan dirinya ke tembok biru yang menghiasi kamarnya dan mulai mendekatkan pisau yang ia pegang itu ke tangannya berharap mengenai urat nadinya agar ia mati saja sekalian.

Araysha merasa bahwa hidupnya sudah tidak berguna, semua yang ia punya telah direnggut. Semua yang ia jaga telah hilang, jadi tak ada gunanya ia hidup di dunia yang penuh luka ini. Araysha membenci takdirnya. Araysha tak menyangka bahwa dirinya akan menerima jalan hidup yang menyedihkan seperti ini.

"Tidak, jangan bicara yang tidak-tidak Araysha sayang. Aku tidak pernah mengatakan putus, kita tidak akan pernah putus, selamanya kita akan tetap seperti sekarang bahkan akan ke jenjang yang lebih serius. Jauhkan pisau itu dari tanganmu sekarang, Araysha sayang." ucap Reyhan lagi dengan nada yang penuh penekanan.

Tidak, Reyhan tak akan pernah mau jika harus melepaskan Araysha. Walaupun ia adalah laki-laki pertama yang menyentuh Araysha, tapi bukanlah itu tujuannya. Ia melakukan ini murni hanya ingin mengikat Araysha agar tak pernah pergi dari hidupnya dan tak pernah berani meninggalkannya.

Namun rupanya Araysha tak bisa menerima itu semua, Araysha malah menganggap dirinya sendiri sebagai pelacurnya. Padahal, Reyhan tak pernah menjadikan Araysha seperti itu. Reyhan benar-benar tulus mencintai Araysha dan ingin menjadikan Araysha sebagai istrinya nanti ketika Araysha lulus dari kuliahnya.

"Jika kamu tidak pernah mengatakan putus, maka biarkan aku yang mengatakannya. Aku tak sanggup lagi menjadi budak pelacurmu, Tuan Reyhan. Aku membenci diriku sendiri. Aku membenci ketika aku mengingat diriku sudah tidak perawan lagi hanya karena laki-laki bejat sepertimu." ucap Araysha mulai meneteskan air matanya lagi dan semakin lama tangisan itu semakin keras dan memilukan.

Hal itu membuat hati Reyhan teriris. Ia tak menyangka bahwa dampaknya sebesar ini di hati Araysha. Ia tak menyangka bahwa Araysha tak bisa menerima kenyataan ini. Ia memang pernah berjanji bahwa akan selalu menjaga mahkota Araysha sampai mereka resmi menjadi sepasang suami istri nantinya. Namun ia sadar ia telah bodoh mengingkari janjinya, ia dibutakan oleh cinta.

Araysha adalah gadis cantik dan manis, ia selalu menjadi pujaan hati oleh laki-laki di kampusnya, bahkan tak jarang bahwa ia mengetahui jika kekasihnya itu sering mendapatkan surat cinta, bunga, coklat, maupun boneka dari kaum laki-laki yang berusaha merebut Araysha darinya.

Mungkin semuanya tak akan terjadi jika ia tidak merasa minder dari saingan-saingannya itu. Reyhan hanyalah laki-laki yang tidak berkuliah seperti Araysha, Reyhan langsung bekerja setelah ia tamat dari bangku SMA, semua itu terjadi karena perekonomian keluarga Reyhan dan otak Reyhan yang tidak secerdas Araysha.

Araysha sebenarnya juga bukanlah gadis kaya raya yang kuliah dibiayai oleh orang tuanya. Araysha hanyalah gadis miskin yang cerdas, berkat kecerdasannya itulah Araysha memperoleh beasiswa setiap semesternya yang ia bisa bayarkan untuk uang kuliahnya, disamping itu Araysha juga bekerja paruh waktu untuk memenuhi biaya hidupnya di rantauan walaupun juga dibantu dengan uang orang tuanya, tapi itu tidaklah cukup jika Araysha tidak bekerja sambil berkuliah.

Karena tak ingin Araysha pergi, maka Reyhan terpaksa melakukan semua ini kepada Araysha yang membuat Araysha membencinya dan selalu ingin pergi dari hidupnya. Araysha bukanlah lagi gadis lembut dan penyayang seperti dulu terhadap dirinya, sejak saat kejadian itu Araysha menjadi gadis yang kasar dan keras terhadapnya. Tidak lagi menjadi gadis penurut seperti dulu, Araysha selalu membangkang jika dekat dengan Reyhan.

Jika ditanya kenapa, ia tak tahu. Yang jelas Reyhan merasa menyesal telah merenggut kesucian gadisnya. Reyhan selalu menyalahkan dirinya sendiri namun selalu mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali dan membuat Araysha seakan-akan menjadi gadis pelacur. Walaupun Reyhan tak pernah berniat melakukan itu, Reyhan hanya takut kehilangan Araysha, hanya itu saja alasannya.

Reyhan juga selalu berbuat kasar pada Araysha. Reyhan pernah memperlakukan Araysha dengan keji seperti mencekuk leher Araysha ketika mereka berdebat. Itu membuat Araysha semakin membencinya. Tapi Araysha selalu mendapatkan ancaman dari Reyhan, Araysha tak peduli. Araysha hanya ingin lepas dari lingkaran kesakitan ini. Araysha membenci semua tentang Reyhan. Reyhan-nya yang sekarang berbeda dengan Reyhan-nya yang dulu yang selalu menghormati perempuan.

"Tidak, aku tidak mau putus Araysha sayang. Sampai kapan pun kamu akan tetap menjadi milikku. Kamu adalah takdirku Araysha sayang." ucap Reyhan dengan tawa yang menakutkan.

Reyhan berusaha mendekati Araysha dan menjauhkan pisau yang Araysha pegang sejak tadi. Tak terasa tangan Araysha sudah mulai mengeluarkan bercak darah. Araysha tak main-main dengan ucapannya. Araysha benar-benar nekat. Araysha melukai dirinya sendiri di depannya. Itu membuat Reyhan benar-benar merasa bersalah dan sesak di relung hatinya.

"Menjauhlah dariku, enyah dari hidupku. Atau aku akan menusuk tanganku dengan tanpa ampun sekarang juga." ucap Araysha dengan teriakan nyaring yang memekakkan telinga.

Araysha membenci hidupnya Araysha tak percaya jika Reyhan yang dulu mencintainya dengan sempurna kini menjadi sosok monster yang selalu menghantuinya. Sosok Reyhan yang sekarang sama sekali tak ia kenal. Sejak kesuciannya direnggut ia tak lagi mengenal laki-laki yang hampir 8 tahun ini menemani hidupnya. Ia tak percaya dengan laki-laki manapun lagi. Dimata Araysha semua laki-laki sama saja, sama-sama suka menyakiti hati perempuan.

"Tidak, kamu tak boleh melakukan itu Araysha sayang. Kita akan menikah, jauhkan pisau itu dari tanganmu. Tanganmu sudah mengeluarkan banyak darah dan membuat lantai menjadi bau amis." ucap Reyhan mulai ketakutan melihat Araysha yang benar-benar nekat menekan tangannya dengan pisau di hadapannya. Ingin sekali rasanya Reyhan mendekat dan memeluk sosok Araysha yang rapuh itu agar tak lagi melukai dirinya sendiri. Namun ia tak mampu, ia sadar bahwa Araysha sampai seperti ini tak lain dan tak bukan itu semua karena ulahnya. Karena kekejiannya yang membuat Araysha kecewa dan membenci hidupnya.

"Menjauhlah dariku, Tuan Reyhan. MENJAUHLAH!" teriak Araysha dengan nada suara yang sangat keras menahan tangis yang terdengar begitu memilukan dan menyakiti hatinya. Sungguh takdir begitu kejam terhadapnya. Ia tak menyangka semuanya akan semenyakitkan ini.

Bạn cũng có thể thích

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
Ôi! Bạn sẽ là người đánh giá đầu tiên nếu bạn để lại đánh giá của bạn ngay bây giờ!

HỖ TRỢ