"Parfum apa ini? Kenapa aroma parfum ini familiar. Aku bahkan pernah mencium parfum ini sebelumnya, tapi dimana?"
Bunda Maya terus menggumam sambil menghirup aroma parfum lagi. Itu familiar, tapi dia lupa kapan dan di mana dia menghirup aroma yang sama. Satu per satu pembeli datang.
Mereka berhenti di restoran sambil memesan makanan di layanan. Sore harinya, restoran Nora Saukilla sangat ramai. Mungkin, sekitar jam makan siang.
Bunda Maya memilih izin untuk masuk ke dalam, sebelum itu ia mengambil botol parfum dan juga secarik kertas. Pisahkan dengan bungkus kardus tadi. Setelah membuangnya ke tempat sampah, Ibu Maya mengizinkannya masuk ke dalam.
Tidak masalah, mereka sudah saling mengenal. Ibu Maya sudah seperti keluarga bagi Merry dan Nora. Saat makan siang, restoran ini selalu ramai pengunjung. Menunya selalu baru, perpaduan Ginseng dan Semarang menjadi ciri khas restoran Ekualen Nora.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com