webnovel

Marriage with Soldier

"Saat ini kita sedang berada di atas ketinggian 43.000 kaki atau setara dengan 13.716 km. Saya tahu tujuan Nona adalah Korea Selatan, Pulau Geoje. Tapi, Nona harus memaafkan Tuhan sebab sebentar lagi pesawat ini akan terjatuh ke sebuah jurang. Namun, tenang saja karena nantinya Nona akan ditolong oleh seorang abdi negara yang tampan asal Korea Selatan." Berawal dari ramalan pria gimbal, yang kemudian ramalan tersebut pun terjadi pada diri Nora Saukilla Ekualen, dara dua puluh tujuh tahun yang sukses dengan beberapa kantor penerbit berskala Mayor serta beberapa restoran dengan omset puluhan juta dalam tiap harinya. Kecelakaan pesawat tersebut membuat Killa bertemu dengan seorang Abdi negara yang bernama Kapten Sean Dewa Anggara. Kapten Sean sendiri rupanya pria matang berdarah Korea Selatan - Magelang. Perjalanan cinta pun di mulai saat Killa lupa ingatan dan terserang penyakit leukodystrophy terminal. Penyakit ganggu saraf yang membuat ingatan korban hanya berputar pada usia lima tahun saja. Sehingga membuat Killa sukar untuk kembali ke Magelang dan tinggal di Korea Selatan. Kebersamaan akhirnya menumbuhkan benih cinta antar keduanya. Meski segala rintangan dari musuh Kapten Sean mencoba membunuh Killa. Hingga, pada saat Sean hendak mengutarakan rasa, justru Killa kembali ingat dengan tunangannya yang bernama David. "Sean, aku harus kembali ke Magelang. Aku sudah ingat semuanya, aku tidak bisa berlama di sini sebab rupanya aku hendak menikah dengan David." Keduanya berpisah, Killa meninggalkan desa militer dan Sean melanjutkan tugas negaranya. Meski begitu, tanpa sepengetahuan mereka semesta telah mengikat keduanya dalam jalinan kontrak kerja. Ya ... Kapten Sean adalah juga seorang penulis best seller yang tengah menerbitkan karya di kantor penerbit milik Saukilla. Namun, bisakah takdir mempertemukan dua insan yang sebenarnya saling cinta?

Aiir_Andinii · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
240 Chs

236. Berdamai dengan Semua

"Halo," suara diseberang memulai pembicaraan

"Iya kenapa?" Sebuah jawaban dari

Nora datar "Gimana nih kabarnya?"

"Baik. .." Nora kemudian diam dan menyambung "Kamu sendiri?"

"Aku baik juga, sibuk apaan ni?"

"Tidak ada."

"Ohh ..."

"Kamu masih kerja?" Imbuhnya.

"Hemm ..." ucap Nora singkat dengan nada terpaksa.

"Ya udah, kamu istirahat yah."

"Lah, kamu telepon ada apa kok aneh?"

"Jadi begini, Meryy ingin bertemu sama kamu. Ada yang ingin dia katakan sama kamu, Nora."

"Katakanlah saja di sini. Aku tak memiliki waktu akhir-akhir ini."

Terdengar suara David sedang berdehem. "Tak bisa, Nora. Merry ingin kunjung ke restoran kamu lusa ya."

"Ah, oke deh."

David mendengarkan pembicaraan dan segera Nora menutup ponsel sebelum membalas ucapan salam.

"Menjengkelkan, mengapa saya mengangkat telepon dari David?" gerutu Nora dalam hati.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com