webnovel

LUKA DI SMA

Fiona. Gadis berusia 18 tahun yang cantik, berprestasi, dan menjadi kebanggaan keluarga serta teman-temannya. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi seorang Arsitek karena ia memiliki keinginan untuk bisa membangun rumah yang mewah dan nyaman. Itu semua dia inginkan karena sejak kecil hingga berusia 18 tahun ini Fiona hanya bisa tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil dan tidak layak huni oleh kedua orangtuanya. Sehingga Fiona ingin sekali membangun rumah yang layak huni untuk kedua orangtuanya dengan tangannya sendiri. Sejak kecil Ayah dan Ibu Fiona sudah mewanti-wanti Fiona untuk menjaga anak perempuan semata wayangnya supaya tidak salah dalam pergaulan sehingga bisa menjadi anak yang sukses suatu saat nanti sesuai dengan yang dia cita-citakan selama ini. Fiona juga pernah berjanji kepada kedua orangtuanya jika dia akan fokus sekolah dan tidak akan pacaran. Tetapi semuanya berantakan sejak Fiona mulai mengenal Lukas hingga akhirnya Fiona hamil dengan Lukas, pacarnya, yang kemudian pergi ke luar Negeri dan meninggalkannya. Inilah perjalanan hidup Fiona di mulai, yaitu llika-liku Fiona untuk menghadapi kehamilannya. Semua cita-cita yang sudah dia bangun sejak kecil hancur seketika. Kehilangan kepercayaan orangtua, di kucilkan teman, di tinggalkan kekasih, perjuangannya menjadi seorang Ibu muda namun dia juga harus tetap meraih cita-citanya. Ternyata Fiona masih memiliki keberuntungan. Ketika dia sedang dalam keadaan sangat terpuruk seperti ini bisa bertemu dengan laki-laki baik bernama Kendrick. Sejak saat itu cinta segitiga di mulai, persaingan dengan Jane dan masalah lainnya yang ada di dalam kehidupan Fiona.

Arummsukma · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
21 Chs

Tes Kehamilan Di Sekolah

"Kenapa ga jadi? Tampar aja aku, Yah. Tampar. Aku benci sama Ayah dan Mamah."

Kemudian Jane langsung masuk ke kamarnya dengan membanting pintu kamarnya sangat keras. Di dalam kamarnya Jane menangis sejadi-jadinya. Jane merasa sangat sedih dan juga lelah atas sikap Ayah dan Mamahnya selama ini.

"Kenapa si Ayah itu selalu bangga-banggakan kakak. Iya gua tau gua itu ga sepintar kakak. Gua ga sehebat kakak. Tapi apa mereka ga ngehargain perasa gua sedikit pun? Aaa... Gua benci sama Ayah dan Mamah," teriak Jane.

Perasaan Jane sekarang ini benar-benar kacau. Bahkan dia sampai melemparkan semua barang-barang yang ada di kamarnya. Ketika dalam keadaan seperti ini Jane langsung menghubungi kekasih hatinya. Kendrick.

"Hallo sayang. Kamu lagi dimana? Aku lagi bete banget nih sayang sama Mamah Papaph aku."

Tetapi jawaban dari Kendrick sangat mengecewakan Jane.

"Aduh udah dulu ya. Aku juga lagi ada masah. Bye."

Sambungan telepon di matikan begitu saja. Perasaan Jane semakin tidak karuan. Karena sekarang ini sudah tidak ada lagi tempat Jane untuk bersandar. Mamahnya, Papahnya, semuanya sangat menyebalkan. Di tambah lagi dengan sikap Kendrick kepadanya.

"Kendrick kenapa si? Kenapa dia nyebelin banget kaya gini. Semuanya cuma bisa bikin aku emosi aja. Aaa....," teriak Jane kembali.

Setelah itu Jane langsung pergi keluar dari rumahnya. Entah akan pergi kemana Jane malam-malam seperti ini. Bahkan Mamah dan Papahnya sendiri tidak tahu jika Jane pergi dari rumah. Karena Jane pergi dari rumah secara diam-diam. Mamahnya baru menyadarinya ketika hari sudah sangat malam. Ketika Mamahnya ingin memastikan apakah Jane sudah tertidur malam ini atau belum. Karena setelah bertengkar dengan Papahnya, Jane belum juga keluar dari dalam kamarnya. Bahkan Jane tidak ikut makan malam bersama dengan Mamah dan Papahnya di meja makan.

"Jane. Kamu udah tidur sayang? Makan dulu yuk. Seharian ini kamu belum makan kan."

Tidak ada jawaban dari Jane. Hingga akhirnya Mamahnya membuka pintu kamarnya. Pintu kamarnya tidak di kunci. Mamahnya masuk ke dalam kamarnya dan Jane sudah tidak ada di dalam kamarnya.

"Jane? Ya ampun Jane kemana ya?" pikir Mamahnya.

Saking paniknya, Mamahnya Jane langsung menelepon teman dekat Jane. Tetapi mereka berdua tidak ada yang tahu dimana keberadaan Jane malam ini. Walaupun begitu kedua temannya Jane tetap berusaha untuk membantu Mamahnya mencari keberadaan Jane.

******

Kali ini Kaila sedang menyetir mobil berusaha untuk mencari keberadaan Jane. Tetapi Kaila belum juga menemukan Jane. Akhirnya Kaila menghubungi Kendrick, kekasih Jane untuk membantu mencari keberadaan Jane.

"Hallo, Kendrick. Lu udah tau belum kalo Jane sekarang ini kabur dari rumah?"

"Apa? Jane kabur dari rumah? Kok bisa?"

"Iya. Soalnya dia habis bertengkar sama Papahnya. Mamahnya sendiri yang bilang ke gua. Mending lu bantu gua cari Jane deh. Lagian lu itu kan pacarnya Jane, masa ga tau si kalo Jane pergi dari rumah."

"I.... Iya kalo gitu gua cari Jane juga sekarang."

Akhirnya Kendrick turun tangan juga untuk mencari keberadaan Jane malam ini. Kendrick mencarinya dengan menggunakan mobil pribadinya. Kendrick mencari Jane ke tempat yang biasa Jane datangi. Di sebuah taman kota akhirnya Kendrick bisa menemukan Jane di sana yang sedang terduduk sambil menangis sendirian. Kendrick pun langsung turun dari dalam mobilnya dan menghampiri Jane.

"Jane. Ya ampun. Aku cari kamu kemana-mana ternyata kamu ada di sini. Sekarang kita pulang yuk."

"Ngapain kamu ke sini? Kamu masih peduli juga sama aku? Bukannya kamu udah ga peduli lagi ga sama aku?"

"Kata siapa? Aku itu masih peduli sama kamu. Tadi aku bicara seperti itu karena aku juga lagi ada masalah di rumah. Oke, aku minta maaf. Aku sayang sama kamu."

Namanya perempuan, ketika mendengar ucapan seperti itu yang keluar dari dalam mulut laki-laki yang di cintai, sudah pasti seorang wanita langsung luluh begitu saja hatinya. Jane langsung bisa memaafkan Kendrick. Jane menyandarkan kepalanya di bahu Kendrick.

"Aku sedih Kendrick. Semua orang ga ada yang sayang sama aku. Bahkan Mamah dan Papah aku sendiri ga sayang sams aku."

"Kata siapa mereka ga sayang sama kamu? Mereka sayang sayang kamu. Buktinya Mamah dan Papah kamu khawatir banget waktu mereka tau kamu pergi dari rumah. Sekarang kita pulang ke rumah kamu ya. Aku antar."

Jane akhirnya mau juga pulang ke rumahnya dengan diantar oleh Kendrick. Jane lebih mendengarkan apa perkataan dari kekasihnya daripada dari kedua orangtuanya sendiri.

*******

Pagi ini Fiona tetap berangkat ke sekolah. Walaupun sebenarnya Fiona sangat takut untuk menjalani hari-harinya di sekolah sejak kehamilannya. Apalagi Jane dan kedua temannya sangat mencurigainya.

Baru saja Fiona tiba di dalam kelasnya, tetapi salah satu Guru nya sudah datang menghampirinya bersama dengan Jane dan kedua temannya.

"Fiona," panggil Guru nya itu. Fiona pun langsung berdiri dari duduknya.

"Iya Bu. Ada apa ya?"

"Ini Fiona. Sebenarnya saya ga percaya kalo kamu itu hamil, tapi Jane dan kedua temannya tetap kekeh bilang kalo kamu itu hamil. Supaya Jane dan kedua temannya ini tutup mulut dan supaya ga ada lagi gosip yang enggak-enggak tentang kamu, sekarang juga kamu test pack ya."

"Apa Bu? Test pack?"

"Kenapa? Takut kan lu? Bilang aja kalo emang lu takut. Tuh kan Bu, Fiona takut. Berarti dia itu emang hamil."

"Engga. Gua ga takut."

"Yaudah kalo gitu test pack cepat."

Fiona pun langsung mengambil alat test pack yang dipegang oleh Guru nya. Fiona sangat kesal dengsn sikap Jane dan kedua temannya. Fiona juga tidak mau mendapatkan perlakuan seperti ini terus dari orang-orang yang mencurigainya jika dirinya hamil. Walaupun sebenarnya Fiona memang hamil dan sekarang ini Fiona sangat bingung harus berbuat apa.

"Oke. Aku mau test pack sekarang."

"Kita semua ikut ya Fiona. Supaya ga ada yang salah paham lagi."

"I.... Iya, Bu."

Sang Guru, Jane dan kedua temannya ikut pergi ke dalam toilet untuk menemani Fiona test pack. Walaupun mereka semua hanya menunggunya di luar toilet saja.

"Cepat, jangan lama-lama di dalam," ucap Jane.

Fiona hanya terdiam saja. Fiona langsung masuk ke dalam toilet. Sedangkan sang Guru, Jane dan kedua temannya menunggu di luar toilet.

"Saya tuh yakin banget Bu kalo Fiona itu emang hamil," ucap Jane krmbi untuk meyakinkan Guru nya jika Fiona itu memang sedang hamil.

"Sudah. Kita liat aja nanti hasilnya."

"Iya, Bu. Fiona, cepat dong. Jangan lama-lama," teriak Jane kembali.

Tidak lama kemudian Fiona keluar dari dalam kamar mandi dengan membawa hasil test pack nya. Jane dan kedua temannya sudah sangat yakin jika Fiona itu memang sedang hamil. Mereka bertiga tidak sabar untuk melihat hasil test pack Fiona.

-TBC-