webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
397 Chs

Story

Jangan menahan seseorang yang ingin pergi. Walaupun itu menyakitkan tolong lepaskan saja. Kita tak tahu bagaimana dia selama ini telah bertahan untuk kita. Mungkin pergi adalah jalan bagi dia melepaskan luka yang selama ini ia sembunyikan dengan rapat.

***

"Nak, kamu butuh, apa?" ucap Dwika Purana, dengan mendekatkan wajahnya, ke wajah Dewa.

"Air, Ayah," ucap Dewa lirih.

Sang Ayah, bergegas mengambil segelas air putih, lalu memberikannya ke Dewa. Dewa langsung meminum air yang diberikan oleh ayahnya. Dewa terlihat sangat kehausan, hingga ia mampu menghabiskan segelas air putih, yang cukup besar.

"Badan kamu, gimana, Kak?" tanya sang ayah.

Mendengar Ayahnya memanggil dirinya dengan kata ganti, Kak. Membuat Dewa tersenyum kecil. Rasanya, sudah lama sekali, ia tak mendengar sang Ayah, memanggilnya, dengan kata ganti, Kak.

"Badan Dewa, berasa sakit semua, Yah. Apakah ada yang luka?" tanya Dewa.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com