"Yueyin, kenapa kamu tiba-tiba ingin pergi? Apakah kami menyinggungmu?" Tanya Bibi Shuwan kepada Yueyin yang kini tersenyum karena Bibinya telah salah paham terhadapnya. Dia kemudian menjelaskan kalau dia telah mengenal seseorang dan orang itu kemudian menawari pekerjaan. Untung saja Bibi Shuwan dan Bao Yu mempercayai apa yang dikatakannya.
"Aku tidak pergi tanpa alasan, Bibi. Aku akan mencari pengalaman hidup. Aku juga akan kembali suatu saat nanti. Aku akan memberikan batu ajaib ini kepada Bibi. Batu ini bisa kita buat berkomunikasi kalau bibi meneteskan darahku diatas batu ini." Ucap Yueyin memberikan sebuah batu berwarna kehijauan. Dia juga memberikan satu botol darah segar miliknya yang sengaja dia ambil untuk diberikan kepada Bibinya agar saat ada sesuatu yang mendesak dan membutuhkan kehadirannya, Yueyin bisa membantu dan bisa segera kembali.
"Baiklah, Yueyin. Bibi akan mendoakan kamu agar kamu selalu sehat dan kamu bahagia dimanapun kamu berada. Jangan lupakan kami dan kita tidak boeh sampai putus kontak satu sama lain." Bibi Shuwan akhirnya tidak bisa menahan lagi keinginannya untuk memeluk Yueyin. Dia sangat menyayangi Yueyin seperti putrinya sendiri.
"Bibi, maafkan aku kalau selama ini aku sangat merepotkanmu. Aku sangat menyayangimu dan aku pasti akan sangat merindukan kamu." Yueyin membalas pelukan bibinya dan mereka berdua menangis karena sebenarnya keduanya enggan berpisah.
"Yueyin, kamu sama sekali tidak merepotkan Bibi. Malah aku sangat bahagia karena kehadiranmu merupakan anugerah terindah untuk Bibi. Berkat kamu Bibi bisa memiliki toko perhiasan sebesar ini. Bibi sebenarnya sangat keberatan kalau kamu pergi, tetapi karena itu adalah keinginanmu maka aku tidak bisa melarangmu. Aku hanya bisa berdoa agar semua yang kamu lakukan membuat kamu bahagia." Ucap Shuwan sambil melepaskan pelukannya. Yueyin juga berpesan banyak hal untuk Bao Yu dan Daoyou.
Setelah menghabiskan waktu seharian bersama Bibinya, Yueyin akhirnya berpamitan untuk kembali ke rumah dan akan segera berangkat. Saat Bibinya bertanya dia akan pergi ke kota mana, Yueyin tidak memberikan jawaban yang pasti. Namun Bibi Shuwan juga tidak berani bertanya lebih jauh lagi.
Yueyin baru saja tiba kembali dirumahnya dipinggiran kota. Saat dia akan memasuki rumahnya, dia melihat Zhang Jiangwu sudah ada di halaman rumahnya. Lelaki itu tersenyum menyambutnya. Yueyin juga sangat bahagia apabila dia melihat dan bertemu dengan Jiangwu. Meski begitu, dia masih belum yakin apakah dia mencintai Jiangwu atau tidak. Yang pasti Yueyin akan merasa sangat bahagia, aman dan nyaman saat dia bersama dengan Jiangwu.
"Maafkan aku, Jiangwu. Aku sedikit terlambat karena Bibi Shuwan bertanya banyak hal kepadaku dan aku juga harus menjelaskan agar Bibi Shuwan tidak khawatir saat aku pergi. Jadi aku baru sampai sekarang." Ucap Yueyin sambil berjalan memasuki halaman rumahnya. Dia kemudian segera membukakan pintu dan mempersilahkan Jiangwu masuk dan duduk sebentar karena dia akan membuatkan minuman hangat terlebih dahulu.
"Tidak apa-apa, Yueyin. Aku juga baru saja tiba. Aku melihat rumahmu tertutup rapat dan pintunya terkunci, jadi aku kemudian menunggumu disini." Jawab Jiangwu sambil tersenyum dan mengikuti Yueyin masuk ke dalam rumahnya. Saat sampai di dalam, Jiangwu langsung memeluk tubuh Yueyin dari belakang. Dia sangat merindukan kekasihnya itu.
"Jiangwu, aku mohon jangan seperti ini. Kamu seenaknya peluk-peluk anak gadis orang!" Yueyin merasa risih saat Jiangwu memperlakukannya seperti itu. Dia meski tidak tahu siapa kedua orangtuanya dan dari mana dia berasal tetapi setelah dia tinggal beberapa waktu bersama Shuwan, Yueyin sedikit demi sedikit mengerti akan apa yang baik dan yang buruk, juga yang boleh dan yang tidak boleh.
Shuwan mendidik dan merawatnya seperti putrinya sendiri sehingga Yueyin sangat nyaman tinggal bersamanya dan kini dia menjadi gadis yang baik yang tumbuh seperti layaknya manusia biasa disekitar mereka. Yueyin maupun Shuwan juga Jiangwu tidak tahu kalau sebenarnya Yueyin adalah sesuatu yang sangat istimewa yang keberadaannya dicari beberapa pihak yang menginginkan kekuatan spiritualnya. Terutama Zhong Xi dan klan Phoenik api yang masih tersisa.
"Memangnya kenapa? bukankah kita saling mencintai juga merupakan sepasang kekasih? Aku bahkan berniat menikahimu suatu saat nanti." Ucap Zhang Jiangwu membuat hati Yueyin berdebar-debar. Dia merasa sangat senang sekaligus takut karena sampai saat ini dia bahkan belum mengetahui siapa kedua orangtuanya. Yueyin menyerahkan teh panas kepada Jiangwu yang langsung menerima dan menyesapnya perlahan.
"Sudahlah Jiangwu, aku sangat lelah hari ini. Kapan kita berangkat? kalau sampai nanti aku ingin langsung tidur ya!" Pinta Yueyin yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Jiangwu.
"Kita akan berangkat setelah aku menghabiskan minuman yang kamu buat ini. Kamu bersiaplah terlebih dahulu dan kita akan segera meninggalkan dunia bawah menuju ke dunia atas. Kerajaan kami bernama Sky dragon clan. Disana adalah kerajaan Naga langit yang dulu sangat berjaya. Sayangnya semuanya musnah sejak klan naga air dan juga klan Phoenik api bergejolak dan terjadi peperangan maha dahsyat yang menghancurkan semuanya. Bahkan kata tetua klan kami, Tuan Zhong Xi, kami juga kehilangan sesuatu yang sangat berharga yang sampai saat ini masih kami cari." ucap Jiangwu memberitahukan semuanya kepada Yueyin, dia tidak akan mengira kalau sebenarnya apa yang dia cari selama ini adalah Yueyin itu sendiri.
Yueyin sendiri sebenarnya tidak akan pernah menduga kalau identitasnya akan terkuak saat dia tinggal di Sky Dragon Clan nanti. Kalau saja dia tahu apa yang akan terjadi, dia pasti tidak akan pernah menginjakkan kaki di kerajaan yang berada di dunia atas itu. Yueyin maupun Jiangwu tidak akan pernah menyangka kalau hari ini adalah awal malapetaka yang akan mereka hadapi beberapa waktu yang akan datang.
"Baiklah Jiangwu, aku akan bersiap-siap dulu. Tunggu aku sebentar saja, aku hanya mengambil beberapa barang penting yang harus aku bawa." Ucap Yueyin segera meninggalkan Jiangwu menuju ke dalam kamarnya. Tuetin mengambil sebuah kotak kecil yang selalu dia bawa sejak dia baru saja keluar dari kultivasinya dulu. Meski demikian, dia masih belum bisa membuaka kotak itu sampai sekarang. Mungkin semua itu terjadi karena dia tidak memiliki cukup kekuatan spiritual. Beberapa saat kemudian, dia sudah kembali dan sekarang dia sudah siap menuju ke dunia atas.
"Bagaimana Yueyin? Kita berangkat sekarang?" Tanya Zhang Jiangwu yang langsung diangguki oleh Yueyin. Mereka segera keluar dari dalam rumah dan Yueyin juga mengunci pintu rumahnya lalu menaruh kunci rumah dibawah pot bunga ditempat biasa Bibi Shuwan menaruh kunci saat dia meninggalkan rumah. Kini Yueyin dan Jiangwu sudah siap meninggalkan rumah Yueyin. Zhang Jiangwu segera berubah menjadi seekor naga raksasa dan meminta Yueyin menaiki pungggungnya dan meminta Yueyin segera duduk di lehernya dengan berpegangan pada kedua tanduknya.
Yueyin sekarang sudah terbiasa melihat wujud asli Zhang Jiangwu jadi dia sudah tidak kaget lagi. Yueyin juga sudah tidak takut lagi saat dibawa terbang oleh Zhang Jiangwu.