"Sini, Di, coba bapak mau gendong dia," pinta Bagas dengan menekuk lengan kirinya bersiap menerima Ghita. Andi langsung meletakan Ghita di tangan Bagas yang sudah siap menggendong cucunya.
"Wah sudah berat, berapa kilo Nih," kata Bagas merasakan cucunya yang bertambah berat.
"Maaf ya Din, ibumu seperti itu. Tolong jangan masukan di hati, jangan jadi beban pikiran," ujar Bagas yang meminta Dinda memaklumi watak dan sikap sang istri yang entah kenapa makin hari makan sensitif. Tun selalu merasa disalahkan, tidak lagi mau dinasehati padahal apa yang dilakukannya itu sesuatu yang salah
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com