"Bener gitu, Beib," tanya Dinda dengan suara lirih, sedih membayangkan kondisi sang suami yang biasanya selalu rapi.
"Iya mengenaskan, pulang yuk. Kasian suami kamu."
"Memang dia nggak jadi nikah sama gadis itu." Pertanyaan yang sebenarnya sejak kemarin ingin dia tanyakan pada kedua sahabatnya. Namun urung dia lakukan karena tidak ingin membuat moodnya rusak lagi setelah merasa bahagia bertemu dengan April dan Mega.
"Kayaknya empat harian lagi Mutim nikah," jawab April sengaja tidak menyebutkan dengan siapa Mutim akan menikah. April ingin tahu seperti apa reaksi Dinda mendengar Mutim akan menikah.
"Syukurlah," ucap Dinda. "Kok bisa mau menikah sampai pingsan di masjid dekat rumah Mega?"
"Yang mau nikah itu Mutim, apa hubungannya dengan Andi?" April santai saja membalik pertanyaan dari Dinda tanpa peduli Dinda merasa bingung seperti sedang mencari ujung dari sebuah benang kusut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com