"Nak, kamu masuk dulu. Biar papah ngomong sang bapak ya," rayu Gunawan pada sang putri agar mau melepaskan sejenak pelukan mereka.
"Papah janji nanti jangan pulang ya, aku masih kangen," rajuk Maura begitu manja pada Gunawan, sedangkan Tika tidak mampu melihat interaksi keduanya yang membuat matanya berkaca-kaca.
Bukan hanya Maura yang merindukan Gunawan. Dia juga merindukan Gunawan meskipun Tika sama sekali tidak tahu apa suaminya merasakan rindu yang sama pada dirinya karena Tika merasa sang suami seolah tetap merasa nyaman meskipun mereka berjauhan.
"Sayang, kita masuk," ajak Tika menari pergelangan tangan Maura tanpa menatap sama sekali Gunawan yang berharap sekali saja Tika menengok ke arahnya agar sang istri tahu betapa dia begitu merindukan Tika.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com