Rini kembali melipat surat dari Gilang. Air matanya terus berlinang, menetes dan menglir bak anak sungai. Tak mampu dia hentikan tetesannya. Sebuah surat yang ditulis bocah SD dengan tulisan yang terlihat begitu hati-hati membuat dirinya luluh lantak.
Diciumnya sapu tangan pemberian Gilang. Diusakan perlahan ke kedua sudut matanya yang basah. Surat dari Gilang benar-benar mampu membuat dirinya tercabik-abik. Rini kembali memasukan surat dari Gilang ke dalam kotak kecil. dia memandangi foto dirinya berdua Gilang di pematang sawah Yayuk yang diambil saat Gilang masih berusia lima tahun.
Empat tahun sudah berlalu, baru hari ini rahasia tentang mereka terungkap. Ketakutan yang selama ini menghantui Rini memang tidak terjadi. Namun, hatinya tetap merasa hancur saat kembali jauh dari sang putra yang memilih untuk tetap bersama keluarga Dinda.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com