Perjalanan pulang terasa begitu lama, padahal hanya memakan waktu satu jam saja. Mungkin karena Kinasih sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Bara.
Saat pesawat sudah mendarat, anehnya Kinasih merasakan jantungnya berdebar cepat, entah mengapa perasaannya menjadi tak karuan, seperti seseorang yang sedang dilanda kasmaran saja. Kinasih pun segera keluar dari dalam pesawat, dia tidak sabaran hingga hampir saja menubruk orang yang ada di depannya saat akan melewati gerbang pembatas.
Kinasih sudah berada di dalam bandara. Ruangan yang begitu luas dengan atapnya tinggi. Didalam bandara itu tampak ramai, dan Kinasih mulai mencari sosok Bara.
"Dimana Mas Bara?" Sambil meletakkan kopernya pada sisi pilar, Kinasih mengeluarkan ponsel dari dalam tas kecil yang ia letakkan pada sisi tubuhnya. Dia segera mencari kontak Bara agar bisa menghubunginya.
Panggilan keluar sudah terhubung, tapi Bara belum juga mengangkat telepon Kinasih.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com