webnovel

KEDATANGAN PATRIARK KELUARGA DIN Bab 7

saudara kecil keluarlah."teriakan dari luar rumah menganggetkan lamunan rini

Rini: bajingan siapa yang menggangguku.

Semua orang terkejut,mendengar perkataan kasar keluar dari rini yang biasanya terlihat anggun.

Rini langsung sadar dan dia langsung berkata,sebaiknya kita keluar dan melihat apa yang terjadi diluar sana.sembari berjalan mengarah ke pintu keluar.

"sebenarnya rini tidak sengaja, sifat lainnya terbongkar di depan arif"untung saja iya bisa cepat mengelak dan pergih dari sana tanpa perlu menjelaskan.

Dengan berkeringat dan wajah agak masam keluar gadis kecil dari rumah.

Bocah-bocah itu sekarang ketakutan dan hanya mengirim gadis kecil untuk menghadapi kita,sungguh tindakan yang bodoh."cibir tetua riti dengan arogan.

Agus: tetua riti, sebaiknya jaga ucapanmu.!!!

"Tetua riti, langsung menundukan kepala dan tidak berkata apa apa lagi.dia sangat patuh seolah sikapnya langsung terborgol dengan sangat rapat.

Agus: bagus,lagi pula aku belum memutuskan apakah anak ini, benar atau tidak.

Tetua riti: patriak memang bijaksana."dengan tatapan kagum tapi didalam dirinya dia jengkel.

Nona muda. apakah benar kalo batu hijau dirampas oleh teman nona,jika itu benar bisakah nona memanggil mereka kemari,aku hanya ingin berbicara dengannya.

"tampak perkataan sangat sopan bahkan kepada anak kecil, kebijaksanaan dan kerendahan hatinya sudah terkenal ke sekte lain.

"setelah selesai berbicara,3 anak bersama ibunya keluar dari rumah.

Tetua riti: itu mereka, bocah pencuri yang membunuh 2 murid sebelumnya,para murid ayo tangkap mereka.

baik,jawab para murid yang langsung bergerak,sekitar 20 murid di ranah pengumpulan mana tahap 3,bergerak serentak.

"Suara hentakan kaki,yang menghasilkan gelombang angin meskipun golombang biasa yang tidak berbahaya tapi itu sudah cukup membuat para murid berhenti dan katakutan.

Agus: seorang perempuan di ranah 2 pengerasan tubuh dan jiwa,belum lagi kekuatannya sangat besar."jarang sekali perempuan yang tinggal di desa punya kultivasi cukup tinggi di tempat seperti ini.

Luli: tuan-tuan kenapa kalian ingin menangkap anak ini.?

Agus: mohon maaf sebelumnya,kedatangan kami ingin mendapatkan keadilan.

Luli: memang nya hubungannya apa dengan anak ini."yang memotong pembicaraan.

"Agus. tampak terkejut ini kali pertama ada orang yang memotong saat di berbicara belum lagi yang memotong perkataannya adalah orang desa,ini suatu pelanggaran yang sulit di toleransi.

Tetua riti: berani sekali orang rendahan memotong perkataan patriak kami,kau bisa langsung di penggal jika bukan karena kebaikan patriak kami.

Luli: oohhh jadi begitu.kalo begitu maafkan kelancangan saya,saya tidak tau kalo tuang-tuan dari orang sekte, belum lagi tuan adalah patriak.

Agus: tidak masalah lagi pula seperti yang kami katakan sebelumnya kalo kami ingin meminta pertanggung jawab kepada anak-anak ini.

Luli: memangnya apa yang mereka lalukan hingga patriak sendiri yang turun tangan.

Tetua riti: mereka mencuri batu hijau dan membunuh 2 murid kami.

"Luli,langsung menoleh ke arif dan meminta penjelasan.