1 Prolog

Hujan  itu sebuah berkah dari tuhan, hujan  membantu para petani untuk meng-ari padi, hujan memulihkan tumbuhan yang sudah layu,  hujan selalu memberikan sebuah harapan bagi semua makhluk.

Seperti sepasang ibu dan putra nya ini, mereka selalu berkemah di halaman belakang jika hujan akan turun, seperti malam ini yang dikabarkan akan turun hujan. Mereka duduk di dalam tenda dengan membuka jendela tenda untuk menanti hujan turun.

"Mami, kapan hujan akan turun? Al sudah tidak sabar untuk melihat hujan" tanya bocah usia enam tahun itu dengan mata berbinar nya.

"Mungkin sebentar lagi sayang, kita berdoa saja pada tuhan agar hujan cepat turun ok? " Ucap sang ibu dan dijawab dengan anggukan kepala putranya.

Tak lama hujan  turun awal nya hanya rintik kecil tapi sekarang berubah menjadi deras. Al sangat senang dengan semangat ia menarik tangan ibu nya keluar dari tenda dan bermain hujan dengan tawa nya.

Sungguh ibu mana yang tidak bahagia melihat tawa sang anak nya? Tentu saja tidak ada, ini lah momen yang tidak akan pernah terlupakan oleh ibu nya Al,  Dahsyara. Seorang wanita berparas cantik, rambut hitam panjang sebahu, hidung tidak terlalu mancung,  kulit kuning langsat dan tubuh yang masih sama seperti jaman ia SMA juga kepribadian nya yang baik juga unik.

Dasyara menjadi primadona di masa SMA nya,  banyak para pemuda yang mengajak berkenaan serta berpacaran tapi ia menolak karna ia tidak mau menjalin hubungan, ia mempunyai mimpi yang harus di kejar.

Saat sedang asyik bermain hujan,  ia merasa ada yang melempar punggung nya dengan sesuatu. Sendal jepit.

' sendal jepit? Siapa yang melempar nya? Tunggu! Sendal ini?! Jangan bilang?!' Dasyara membatin panik

"Hei anak bandel! Sudah berapa kali aku bilang jangan bermain hujan dengan cucu ku! Cepat kemari! Atau mamah akan memberi hukuman! " teriak seorang wanita paruh baya di halaman teras rumah.

"itu oma, mami, bagaimana ini mi? Al takut omah marah mi" Ucap Al ketakutan di belakang Dasyara.

"jangan takut sayang ada mami okay" Ucap Dasyara meyakinkan dan berjalan masuk ke rumah.

'mati lah aku,  tuhan tolong selamatkan aku dan putra ku' batin Dasyara.

Setelah membersihkan diri Dasyara berjalan menuju ruang tamu untuk menemui mamah nya, Antika.

"sudah berapa kali mamah bilang jangan mengajak cucu kesayangan mamah hujan-hujanan, koq kamu bandel sih? " kesal Antika seraya menjewer telinga anaknya dengan gemas.

"akh, ampun mah.  Lagi pula Al itu kan anak aku juga mah gak masalah dia hujan-hujanan biar mengenal alam,  mah. Akh mamah sakit." pekik Dasyara saat Antika menjewer nya kencang.

"oma, jangan marahi mami. mami gak salah oma Al yang minta bermain hujan, oma bisa marahi Al juga koq" Ucap Al dengan mata berkaca-kaca dengan posisi menjewer telinganya sendiri.

"Aishh, kalian ini.  Baik lah oma gak akan marah lagi tapi ingat jangan hujan-hujanan lagi,  omah gak mau cucu dan anak mamah sakit, paham?" jelas Antika sambil menurunkan tangannya dari telinga Dasyara.

"baiklah, mari kita makan malam bersama.  Tadi oma membawa ayam goreng di restoran favorit keluarga kita, ayo makan" Ucap Antika penuh semangat.

"wah,  sungguh oma? Ayo Al sudah sangat lapar " Ucap Al dengan mata berbinar nya.

Setelah acara makan malam,  Dasyara segera menidurkan Al dengan cara mengelus rambutnya dengan lembut. Setahu dirasakan anak nya sudah tertidur pulas Dasyara mengambil laptop dan mengecek email yang masuk. 

Dan betapa terkejutnya ia mendapat kan panggilan interview di perusahaan BIA Group,  perusahaan dengan urutan ke-50 tersukses di dunia.  Sungguh ia mendapat jackpot, segera ia langsung tidur untuk menyambut jackpot nya besok pagi.

******

"permisi mbak tempat untuk interview ada di mana ya mbak? " tanya Dasyara pada resepsionis.

" oh itu mbak,  ada di sebelah sana,  nanti mbak lurus belok kiri aja mbak." jelas resepsionis.

"baik, terimakasih mbak" Dasyara langsung berjalan sesuai arah yang ditunjukkan oleh resepsionis tadi.

Namun na'as saat di perjalanan ia menabrak seseorang hingga ia jatuh terduduk. Sungguh harus nya ini menjadi hari baik untuk Dasyara,  tapi sekarang?

"Maaf pak,  saya gak sengaja "Ucap Dasyara sambil membenarkan pakaiannya.

" Maaf? Kamu mengotori jas saya tahu? Apa kamu pikir pakaian kamu tidak membawa bakteri dan debu? Sungguh menyebalkan! " kesal pria itu dan melenggang pergi dengan muka masam nya.

" dasar pria gak tahu etitut,  gitu aja di besar-besar kan. Ck aku harus cepat jika tidak jackpot ku akan hilang" monolog Dasyara dan segara bergegas ke ruang interview.

Yo, semuanya salam author untuk kalian😊 Bagaimana ceritanya? Semoga kalian suka ya, jika kalian kurang suka mohon maaf ya😥 author masih belajar nulis dan mohon dukungan nya reader's 😘😘😘

avataravatar
Chương tiếp theo