webnovel

ISTRIKU MENIKAH LAGI

Kisah tentang sepasang suami istri, yang mencoba memenuhi fantasi terdalam yang tak pernah mereka tahu tersimpan dalam hati mereka. Pengabdian, cinta. kesetiaan, mereka manipulasikan demi terpuaskan hasrat kelam mereka. Mereka memanipulasi perasaan masing-masing, demi tercapai hasrat fantasi seksual, kehadiran orang ketiga yang sengaja mereka pilih mampu memenuhi semua fantasi mereka. Namun dalam berjalannya waktu, semua menjadi tak terkendali, dan membuat pernikahan yang mereka bangun selama 10 tahun berada di ujung tanduk bagaimana kisah ini selanjutnya, mari kita sama-sama menyimak sebuah kisah sederhana, berdasarkan fantasi penulis, semoga bisa di ambil hikmahnya.

Ferry_Kurniawan_7797 · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
17 Chs

AWAL YANG BARU

"Gimana yah? Lokakarya kemaren lancar semua kan?" tanya Rina yang saat itu mengemudikan mobil menjemput suaminya di bandara.

Andi memandangi istrinya, lengan istrinya yang tersingkap saat menyetir dibalik gamisnya terlihat begitu kontras, sepuluh tahun menikah, Andi masih saja heran kenapa lengan istrinya bisa putih mulus seperti itu.

"Loh ditanya malah diem, masa jet leg sih hihihi," ucap Rina sambil melirik kearah suaminya

"Eh..ya lancar bun, disana aku ketemu edwin bun," ujar Andi tersadar dari lamunannya.

"Ohh mas edwin ikut juga toh?" kata istrinya.

Andi hanya mengangguk.

"Yah, bunda udah masak di rumah, ayah pasti laper ya kan" lanjut Rina,

"Aku kayaknya lapar yang lain juga bun." batin Andi.

Gairahnya perlahan mulai naik, Andi menatap leher istrinya yang mulus, dan juga bibir merah muda istrinya saat bicara. Terbayang oleh Andi, bibir tebal pak Frans Wenda melata di sekujur tubuh istrinya. Api gairah fantasinya mulai tersulut.

"Kenapa aku menjadi seperti ini," batin Andi tiba-tiba bingung.

Sesampainya di rumah, Andi segera menuju kamar, dan Rina kemudian ke dapur menyiapkan makanan buat suaminya, tak lama kemudian Rina masuk ke kamar mengajak suaminya makan.

"Bun, ayah pengen.." ucap Andi.

Rina melihat kilatan aneh dimata suaminya itu, kilatan seperti mata harimau yang sedang menatap mangsa sebelum menerkam, Rina agak bergidik.

"Ayah kita makan dulu yuk, tuh udah bunda siapin, nanti.." belum selesai Rina menyelesaikan ucapannya, bibirnya di terkam oleh Andi, Rina gelagapan menerima serangan ini.

Rina merasakan gaya suaminya berbeda saat ini, Andi menciumi bibir Rina dengan ganas, dijilatinya leher Rina, disedotnya leher samping Rina, gairah birahi Rina mulai muncul.

Andi membuka gamis Rina dengan terburu-buru, seolah tak sabar untuk segera menuntaskan birahinya yang tiba-tiba datang, mulut Andi terus menyedot leher Rina.

Setelah pakaian istrinya terbuka, Andi mendorong Rina ke kasur. Rina terkejut, tiba tiba suaminya yang selama ini konservatif, kok sekarang jadi kasar,

Birahi Rina semakin memuncak ketika putingnya yang sensitif disedot dalam oleh Andi, dengan nalurinya Rina menekan kepala Andi agar semakin intens menyedot putingnya, sesaat menikmati gairah yang meninggi, tiba tiba Rina kaget, penis Andi mulai masuk.

"Ohh jangan dulu ayah." bisik Rina lirih.

"Ayah dah gak tahan bun." Andi kemudian mulai memompa penisnya ke vagina Rina dengan pelan lalu lambat laun semakin cepat.

"Terus ayah, jangan berhenti, aaa.. ssss," bisik Rina.

"Bun ayah mau keluar!" ucap Andi sambil terus memompa penisnya ke liang senggama istrinya yang merekah kemerahan.

"Tahan ayah, jangan keluar dulu..tahan..hmmm." ucap Rina lirih, gairahnya baru mau mulai bangkit, namun bagai api yang belum sempat besar tiba-tiba tersiram air.

Gairah Rina memudar saat suaminya kemudian ambruk, Rina hanya mendengus kesal.

"Aku kira sudah jadi harimau, tapi ternyata masih kucing garong levelnya!" batin Rina kesal.

Rina kemudian memungut pakaiannya yang berserakan, sebagai istri yang baik, dia tak ingin menampakan kekecewaannya di hadapan suaminya

"Ayah, yuk kita makan sekarang." Andi hanya menggumam tak lama terdengar dengkurannya.

***

POV Andi

Cerita Edwin tentang pak Frans Wenda semakin mengikis pelan-pelan akal sehatku, entah darimana aku bisa menjadi anggota suatu forum dewasa. Aku jadi rajin membaca postingan cuckold, yang menceritakan tentang suami yang mengizinkan istrinya selingkuh.

Aku semakin larut dalam gairah sendiri, namun gairah itu hanya kusimpan untukku, aku blm pernah bercerita apapun tentang hal ini pada Rina.

Sikap pak Frans Wenda terhadap Rina juga masih dalam kewajaran, tak pernah dia kurang ajar pada istriku.

Begitu pula sikap pak Frans Wenda terhadapku di kantor, semua terlihat professional, tanpa sedikitpun dia bertanya menyerempet istriku.

Namun setelah ku observasi selama 1 bulan terakhir ini, aku semakin yakin kalau pak Frans Wenda tertarik pada istriku.

Aku terkadang pura-pura menyuruh istriku datang ke kantor mengantarkan dokumen yang sengaja kutinggal. Terkadang aku sengaja mengundang pak Frans Wenda makan di rumah, pada Rina aku beralasan ingin baik-baikin bos.

Setiap istriku datang ke kantor, atau saat pak Frans Wenda makan di rumahku, diam-diam aku selalu meperhatikan gerak gerik beliau, dan dari pengamatanku, aku yakin pak Frans Wenda benar-benar tertarik pada istriku.

Ya Tuhan!! kenapa aku jadi seperti ini, ya aku cemburu dengan itu semua, tapi cemburuku itu malah membuat aku jadi semakin gairah

Perasaan cintaku kepada Rina semakin kuat, sepuluh tahun perasaanku biasa saja, sekarang aku menyadari betapa cantiknya istriku saat pria lain menyukainya. Tambah lagi pengaruh cerita cukold yang kubaca, semakin tenggelam aku dengan fantasi yang terlarang.

Akal sehatku semakin hilang, bagaimana caranya agar istriku bisa menuruti fantasiku, kalau aku paksakan, dia pasti akan menolak mentah-mentah. Aku mulai dengan bercerita tentang suami cukold yang kubaca di postingan forum semprot, reaksi istriku terkesan jijik dengan semua yang kuceritakan, namun terus ku cekoki pikiran dia dengan cerita-cerita lain.

Aku musti bersabar, kesabaran satu-satunya cara untuk merealisasikan fantasiku, ya, aku harus sabar..

***

POV Rina

Ada apa dengan bang Andi? kenapa dia akhir-akhir ini sering sekali mengajakku bersetubuh. Selama 10 tahun pernikahan, intensitas hubungan intim kami hanya 4 kali dalam sebulan, tapi belakangan ini bisa seminggu 4 kali bang Andi menyetubuhiku.

Kuperhatikan setiap aku bertemu pak Frans Wenda, baik saat mengantar dokumen yang tertinggal, malamnya bang Andi langsung menyetubuhiku. Begitu juga saat pak Frans Wenda datang makan malam ke rumah kami, saat pak Frans Wenda pulang bang Andi langsung menarik diriku ke kamar, dan menyetubuhiku.

Namun sayangnya walau kuantitas meningkat, tapi kualitas tidak ada yang berubah, bang Andi belum pernah membuat aku orgasme. Aku jadi bertanya dalam hati apakah penis bang Andi termasuk kecil? Aku belum pernah melihat penis laki-laki lain selain milik suamiku.

Tambah lagi cerita cerita bang Andi yang bikin dia jadi aneh, kenapa dia menceritakan suami yang mengizinkan istrinya selingkuh,apa maksud dia aku gak mengerti. Apakah dia menyuruh aku selingkuh? apakah karena merasa tidak bisa memuaskan aku, lalu memancing agar aku selingkuh? Sebenarnya apa maksud bang Andi?

Apa Jangan jangan dia menyuruhku berselingkuh dengan pak Frans Wenda bos nya? soalnya dia begitu penasaran bertanya pada ku, tentang cara pak Frans Wenda memandang diriku.

Yang aku heran, kenapa setiap aku bertemu pak Frans Wenda, bang Andi menjadi begitu bergairah? tiba tiba menjadi harimau wannabe.

***

Dua Bulan Kemudian

Andi dan Rina sedang menonton televisi di rumah, sejak tadi Rina merasa ada sesuatu yang ingin di bicarakan suaminya ini.

"Ayah ada apa sih, televisi nyala, tapi pikiran ayah kayak mikirin sesuatu?" tanya Rina.

Andi kemudian menatap Rina "bun, ayah mau ngomong sesuatu,"

"Mau ngomongin apa sih, kok serius amat kayaknya?" tanya Rina merasa jantungnya mulai berdebar kencang.

Andi kemudian mematikan televisi dan mengajak istrinya ke meja makan, mereka duduk berhadapan.

"Tapi bunda janji, apapun yang ayah mau omongin, bunda gak boleh bereaksi berlebihan ya." ucap Andi dengan tatapan serius ke Rina.

Semakin berdebar Rina mendengar ucapan suaminya, Rina hanya diam menatap suaminya.

"Bun janji ya?" tanya Andi kemudian.

"Baik bunda janji!" tegas Rina.

Kemudian Andi mengutarakan semua yang dia ingin katakan saat itu.

***

"APA!!! maksud ayah apa sih? ayah menyuruh bunda rayu pak Frans Wenda buat karier ayah? apa ayah sadar ngomong ini?" Rina begitu marah mendengar ucapan suaminya tadi.

"Bun, kan ayah dah bilang, bunda jangan bereaksi berlebihan, kan bunda tau sendiri pak Frans Wenda menyukai bunda, mungkin kalau bunda rayu sedikit, maksudnya kalau bunda yang omongin ke dia untuk bantu karier ayah, mungkin dia mau bantu gitu loh." ucap Andi merasa serba salah.

"Ayah tega banget ya, aku ini istrimu yah, masa aku disuruh ngerayu lelaki lain, sungguh tega kamu!" Rina berkata sambil menangis dan kemudian pergi meninggalkan Andi.

Andi tak lama masuk ke kamar, dia merasa bersalah pada istrinya, tak menyangka istrinya bisa semarah itu, perlahan dia berbaring disamping istrinya yang tidur miring memunggunginya.

"Bun maafin ayah ya, ayah cuma prustasi bun, seperti bunda bilang, karier ayah kaya gini-gini terus, mandeg karena ayah gak ada koneksi, sekeras apapun ayah kerja, selamanya ayah gak akan mengisi jabatan fungsional, maafin ayah ya bun, ayah jadi nyakitin hati bunda." ucap Andi lirih.

Rina hanya diam mendengar kata-kata suaminya itu, Rina tau suaminya orang baik, pekerja keras, gak pernah nakal diluaran, mungkin gara gara aku yang ingin bang Andi punya jabatan seperti teman-temannya yang lain, membuat suaminya itu prustasi.

Tapi Rina juga merasa ucapan Andi di meja makan tadi menyinggung martabatnya sebagai seorang istri.

Perlahan malam semakin larut dalam keheningan.

Rina masih kesal dengan suaminya, pagi itu walau masih menyiapkan sarapan buat suaminya, dia bersikap dingin, Andi yang merasa suasana hati istrinya masih tidak enak, hanya diam saja.

***