104. Melepas Rindu (21+)

      Entah setan apa yang merasuki Tuan Goza. Ia begitu bernafsu dengan gairahnya yang tinggi. Nyonya Amber sama sekali tidak bisa bergerak karena cekalan tangan Tuan Goza begitu kuat.

"Lepas!" Nyonya Amber terus memberontak. Hal itu memicu gairah Tuan Goza menjadi tidak terkendali. Terlihat dari miliknya yang bersembunyi dibalik handuk putih yang melilit pinggangnya.

"Maaf, Am. Aku harus melakukannya supaya kau lebih ingat dan sadar, dengan siapa kau menghabiskan malam itu."

       Nyonya Amber tidak berdaya. Tuan Goza langsung mencium bibir Nyonya Amber. Rasa mint terasa. Ciuman yang awalnya kasar, perlahan mulai melembut.

       Tuan Goza menghisap penuh perasaan bibir Nyonya Amber. Lidahnya menyeruak masuk, menjelajah sampai rongga-rongga mulut Nyonya Amber.

"Ahhhh! Hen--hentikan!" rintih Nyonya Amber.

        Tidak. Tuan Goza tidak berhenti. Ia memutar tubuh Nyonya Amber. Menarik pinggang Nyonya Amber supaya sedikit nungging ke arahnya.