webnovel

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Tác giả: Song Xixi
Thành phố
Đang thực hiện · 2.7M Lượt xem
  • 1966 ch
    Nội dung
  • 4.9
    324 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Chapter 1Barang yang Tidak Laku

"Halo, Mam. Hmm … Aku di sini. Aku tahu, aku tahu. Aku tak akan gagal kali ini …."

Sambil menghela napas, Pei Ge menutup telepon. Setelah semua kencan buta ini, aku harap aku berjumpa dengan seorang pria yang bisa diandalkan kali ini.

Pei Ge mengangkat kepalanya, dan di depan matanya, berdirilah sebuah kedai kopi yang tinggi, anggun dengan kesan kesempurnaan.

Kopi Blues.

Ia membuka pintu kacanya yang terang dan dengan arahan dari staf layanan, Pei Ge segera menemukan teman kencannya.

"Nona Pei?"

."Ya, halo, Tuan Liu. Aku Pei Ge," dengan sopan Pei Ge menyapa sang pria, yang duduk dengan nyaman di area teras dan bahkan tidak repot-repot berdiri, dengan sebuah senyuman.

"Apa …" Pria itu tidak menanggapinya dan menggumamkan sebuah kalimat dengan lembut.

Meskipun pria itu mengatakannya dengan lembut dan Pei Ge tidak bisa mendengarnya dengan jelas, kilasan kekecewaan di matanya dan tatapannya yang tidak puas kurang lebih membuat Pei Ge tahu apa yang baru saja dikatakan pria itu.

Senyum di bibir Pei Ge juga memudar sesaat ketika dia melawan keinginannya untuk berbalik dan pergi. Pada akhirnya, dia duduk di depan pria itu.

Namun, dengan segera, Pei Ge menyadari bahwa keputusannya untuk tetap di sana adalah sebuah kesalahan besar.

"Jadi, Nona Pei, berapa penghasilanmu dalam sebulan?"

Mendengar perkataan pria itu, sudut mulut Pei Ge mengerut. Meskipun tidak bisa menerima kata-kata pria itu, ia mempertahankan dirinya agar tetap dingin dan dengan lembut menjawab, "Tuan Liu, menanyakan tentang gajiku pada pertemuan pertama kita kedengarannya tidak terlalu pantas."

"Apa masalahnya? Kamu menanyakan hal yang sama padaku tadi," pria itu menjawab dengan tidak peka; matanya memancarkan ketidaksetujuan.

"Aku jelas tidak mengajukan pertanyaan seperti itu pada Tuan Liu." Dengan tidak sabar, Pei Ge melirik arloji berlian imitasi di pergelangan tangannya.

"Sikap macam apa ini?!" Tampaknya marah karena kata-kata Pei Ge, pria itu menatapnya dengan marah.

Melihat keadaan pria itu saat ini, Pei Ge menggosok alisnya dan tersenyum sambil berkata, "Tuan Liu, aku pikir kita tidak benar-benar cocok, jadi—"

Sebelum Pei Ge dapat menyelesaikan kata-katanya, pria itu memotongnya. "Jadi apa yang kamu coba katakan, Nona Pei?"

Pria itu memandang Pei Ge dengan kemarahan, sepertinya ia tidak percaya bahwa Pei Ge akan berani mengatakan hal itu kepadanya.

"Maksudku adalah kita tidak cocok dan tidak perlu membuang waktu lebih banyak lagi di sini."

Ah … Lagi-lagi kencan yang gagal. Aku pasti akan terganggu saat kembali ke rumah. Mendengar kata-kata Pei Ge, pria itu sangat marah dan dengan sarkastis berkata, "Ha ha! Nona Pei, kamu pikir kamu masih seorang wanita berusia 18 tahun? Lihatlah dirimu …"

"Usia 26 tahun, tidak memiliki tubuh langsing, tidak punya pekerjaan, namun masih sangat pemilih. Maksudku, jika bukan karena fakta bahwa aku hanya membantu sepupumu, apakah kamu benar-benar berpikir aku akan datang ke sini untuk bertemu denganmu? Tidak heran kau dicampakkan— "

Sebelum pria itu menyelesaikan kata-katanya, secangkir kopi panas beruap menyiram seluruh wajahnya.

"Ahhh!" pria itu menjerit kesakitan ketika kopi panas itu mengenai wajahnya.

"Maaf, Tuan Liu. Tanganku terpeleset. Sebenarnya, aku bermaksud mengatakan bahwa kamu sendiri tidak terlihat berusia 29 tahun sama sekali. Sesungguhnya, kamu lebih terlihat seperti pria berusia 39 tahun. Juga, aku punya seorang paman yang sangat paham tentang masalah kebotakan. Jika kamu mau, aku dapat menanyakan tentang itu padanya untukmu." Pei Ge memberikan sekilas senyuman kosong kepada pria itu.

"Kamu …" Pria itu dapat merasakan wajahnya memerah, tetapi dia tidak yakin apakah itu karena kopi panas yang membakar wajahnya atau karena kata-kata Pei Ge.

Tanpa peduli pada pria itu, Pei Ge mengeluarkan dompet dari tas tangan hitamnya dan mengambil beberapa lembar uang kertas berwarna merah. Kemudian ia membanting uang-uang kertas itu di atas meja dengan percaya diri, "Uang untuk kopi dan binatu. Selamat tinggal, Tuan Liu."

Ketika pria itu melihat bagian belakang wanita yang melangkah pergi, barulah ia sadar kembali.

"Kamu hampir berusia 30 tahun dan masih belum laku; apa hakmu untuk menjadi begitu pemilih?! Pantas saja kamu belum juga menemukan pasangan!"

Seruan marah pria itu menarik perhatian para pelanggan lain di kedai kopi, membuat mereka melihat ke arah Pei Ge, yang sedang dalam perjalanan keluar dari kedai.

"Penampilan biasa-biasa, tetapi masih saja pemilih …"

"Yahh. Bagi seorang wanita, untuk mencapai tahap ini adalah sebuah kegagalan."

"Aku melihatnya menyiramkan semua kopi ke wajah pria itu tadi. Benar-benar kasar."

"Pantas saja dia tetap lajang selamanya …"

….

Mendengar pembicaraan bisik-bisik itu, Pei Ge terus menatap ke depan. Dia tampak tidak terpengaruh oleh keributan di sekitarnya, namun langkah kakinya bertambah cepat.

"Barang yang tidak laku sampai seribu tahun?"

Dalam sebuah bilik berdekorasi elegan, seorang pria tampan, mengenakan jas kotak-kotak biru, duduk di sofa hitam yang terbuat dari kulit asli. Dengan kedua tangan di sofa dan kaki kanan menyilang di kaki kirinya, dia tampak sinis dengan situasi itu; ketertarikannya meningkat ketika dia melihat punggung Pei Ge melalui kaca buram.

Tindakannya mungkin sepele, tetapi ketika dia melakukannya, itu tidak memberikan kesan seperti itu. Sebaliknya, malah memancarkan sebuah gaya tertentu.

Bagaimana pun, dia adalah playboy terkenal ibu kota - Mu Heng.

Abad berapakah ini? Istilah ini masih ada? Mu Heng tersenyum sambil merenungkan pikiran ini, matanya tampak sangat terhibur.

"Yah, jika harus kukatakan, mengingat pengalamanku dengan para wanita, wanita itu tidak terlihat terlalu buruk. Dia benar-benar cukup berkualitas, dan meskipun sosoknya sedikit montok, sentuhannya pasti terasa enak…. " Mata Mu Heng tetap tertuju pada punggung Pei Ge, saat ia dengan percaya diri mengatakan ini kepada pria yang duduk di sofa di seberangnya.

"…."

Pria yang duduk berhadapan dengan Mu Heng di sofa mengenakan jas perak yang dibuat khusus, wajahnya lebih halus dan menggairahkan daripada Mu Heng.

Kegelapan yang sejuk dan dalam tercermin pada cahaya tajam yang menyilaukan, disertai dengan sikapnya yang menyendiri dan tampan, hampir tampak terpahat, menghadirkan getaran yang mengesankan dari pria yang luar biasa itu.

Pria itu melirik Pei Ge, yang postur punggungnya kaku dan lurus, dengan mata acuh tak acuh. "Aku memang suka kepribadian wanita itu, tetapi hanya dari sudut pandang pengamat saja. Namun gayanya, aku tidak bisa berkata banyak. Posturnya mendapat angka delapan, tetapi rias wajahnya yang buruk menurunkannya menjadi lima."

Mu Heng tidak dapat terganggu oleh pendapat mereka yang berada di sekelilingnya atau ejekan mereka terhadap dia.

"Ah!" Mu Heng berteriak, seolah-olah ia telah memikirkan sesuatu, dan berkata, "Zi Ming, apakah dia tidak mengingatkanmu akan seseorang?"

Tanpa menunggu jawaban pria itu, Mu Heng berbalik, sudut mulutnya melengkung menyeringai, untuk mengejek temannya, "Apakah menurutmu dia tidak terlihat seperti putri boros yang pernah menyodorkan dirinya kepadamu?"

….

Pantas saja dia dicampakkan… Begitu Pei Ge melangkah keluar dari kedai kopi itu, wajahnya yang acuh tak acuh mulai menampakkan kesan kepahitan.

Dia tak bisa menahan untuk mengingat kembali kata-kata cemoohan pria itu di dalam pikirannya. "Kita sepakat untuk tidak pernah meninggalkan satu sama lain; untuk tetap bersama selamanya …"

Tiba-tiba, teleponnya berdering. Pei Ge menghapus semua pikiran dalam benaknya dan mengambil ponsel dari tasnya.

"Halo, Ge Ge. Aku baru saja mendengar dari Bibi bahwa kamu menjalani kencan buta lagi."

Mendengar suara sahabatnya di telepon, Pei Ge langsung terhibur dan suasana hatinya yang semula buruk menjadi lebih baik.

"Ya, betul. Sayangnya, aku bertemu dengan pria brengsek lainnya. Xiaoyu, katakan padaku mengapa aku kurang beruntung seperti ini?" Pei Ge bertanya dengan sedih saat dia mengeluh kepada Xiaoyu.

"He he… Kamu bertemu orang brengsek lagi?" Tang Xiaoyu tertawa muram menjawab pertanyaan Pei Ge.

"Orang ini … sangat mengingatkanku pada lelaki dari kencan buta kelimaku - suka pamer, mengira dia sangat mengesankan, pilih-pilih dalam segala hal, namun dia bahkan tidak melihat dirinya sendiri di cermin—"

Tanpa menunggu Pei Ge selesai mengejek teman kencannya, Xiaoyu menyela, "Tunggu sebentar! Nona! Setelah sekian banyak kencan buta, bukankah kamu sudah belajar sesuatu? Sejujurnya, tidak semua orang itu brengsek, tetapi, di matamu, bagaimana mereka semua bisa menjadi brengsek? Ge Ge, kamu akan segera berusia 27. Kamu tidak benar-benar berpikir untuk terus melanjutkan kencan buta ketika kamu mencapai usia 30, kan? "

Sedikit ketidaksabaran bisa terasa dalam suara Tang Xiaoyu.

"Tetapi… kali ini, pria ini benar-benar brengsek…" Merasa telah diperlakukan tidak baik, Pei Ge membantah sambil memegang telepon dengan erat.

"Ge Ge, katakan dengan jujur; apakah kamu masih memikirkan bajingan itu? Masih merindukannya sehingga kamu menolak semua pria yang berkencan denganmu?"

"Oh! Xiaoyu, aku baru ingat! Ini hari Jumat! Sepupuku terbang pulang hari ini; aku harus pulang dan membantu ibuku mempersiapkan kedatangan sepupuku. Sebaiknya aku pergi sekarang; Aku akan meneleponmu nanti kalau ada waktu."

"Hei! Ge Ge! Ge Ge! Awas kamu berani menutup teleponku—"

Mendengar teriakan marah Xiayou, Pei Ge cepat-cepat menutup telepon.

Apakah aku masih merindukannya? Bibir Pei Ge berubah menjadi senyum sedih. Nyatanya, dia masih memikirkan pria itu …. Lupakan saja. Berhenti berpikir. Menjadi lebih bahagia. Hari ini, sepupu akan kembali; Lebih baik aku bergegas pulang. Pei Ge berdiri di trotoar, mengangkat tangannya untuk memanggil taksi, dan melanjutkan perjalanan pulang.

Bạn cũng có thể thích

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · Thành phố
4.9
1120 Chs

Bercerai dari Suami Busukku, Menikah dengan Saudara laki-laki Jahatnya

[Konten dewasa.] [Selesai.] [Cerita sampingan akan diterbitkan pada 15 September.] Chloe Carlson, 35, adalah seorang wanita yang sudah menikah dan tinggal bersama suami yang selingkuh— Vincent Gray, dan putri mereka— Mackenzie. Pernikahannya yang hancur membuatnya mengajukan perceraian setelah 10 tahun, tetapi suaminya menolak untuk menandatanganinya. “Aku tahu apa yang kamu inginkan Chloe, kamu ingin mengambil semua uangku setelah kita bercerai. Kamu ingin mengambil segalanya dariku dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi!” Vincent menuduh. “Aku tidak perlu uangmu, Vincent! Aku hanya ingin membawa Mackenzie dan pergi!” Akhirnya, dia meninggalkan suami bajingannya itu tanpa mengambil sepeser pun darinya. Dia akan menentukan jalan hidupnya sendiri dan memberikan yang terbaik di dunia untuk putri-nya. Namun, hidup tidak berjalan dengan baik bagi ibu tunggal seperti Chloe. Sulit bagi Chloe untuk menemukan pekerjaan karena dia telah menjadi ibu rumah tangga tanpa kualifikasi yang cukup. Oleh karena itu, dalam keputusasaan karena harus mengurus putrinya, dia hanya punya satu jalan keluar. Dia menghubungi iparnya— Vernon Phoenix Gray, 25, seorang playboy muda yang tidak punya hati, yang kebetulan merupakan CEO dari sebuah perusahaan yang sedang meroket, meminta pekerjaan di saat yang sulit ini. “Pekerjaan? Itu bukan masalah. Kamu bisa bekerja sebagai asisten pribadiku dan mengurus semua kebutuhanku sehari-hari.” Vernon tersenyum dan mendekat. “Terutama di tempat tidur,” bisiknya di telinga Chloe. — Apakah Chloe akan jatuh ke tangan iparnya yang jahat dan menjadi budak keinginannya? Ataukah dia kembali kepada suami bajingannya yang kasar demi masa depan putri mereka? — Catatan: Ada perbedaan usia dalam cerita ini, Chloe berusia 35 tahun. Vincent berusia 35 tahun. Vernon berusia 25 tahun. -- Sampul resmi yang dipesan.

ForeverPupa · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
795 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Thành phố
4.9
638 Chs

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
728 Chs
Mục lục
Âm lượng 1
Âm lượng 2

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng dịch thuật
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ