webnovel

Infinite dendrogram

Di tahun 2043, Infinite Dendrogram, full-dive VRMMO sukses pertama di dunia dirilis. Selain kemampuannya untuk menyimulasikan kelima indera dengan sempurna, bersama dengan banyak fitur menakjubkan lainnya, game itu berjanji akan memberikan sebuah dunia yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas kepada para player. Hampir dua tahun kemudian, calon mahasiswa baru, Reiji Mukudori, akhirnya bisa membeli game itu dan mulai bermain. Dengan sedikit bantuan dari kakaknya yang sudah berpengalaman, Shu, dan rekan Embryo-nya, Reiji memulai petualangan di dunia Infinite Dendrogram. Apa yang akan dia temukan dan hadapi di dunia game yang terkenal akan kerealistisan dan kemungkinan tak terbatasnya itu?

Tang · Du hí
Không đủ số lượng người đọc
30 Chs

Bab 0 – Infinite Dendrogram

15 Juli, 2043. Pada tanggal itu, VRMMO Infinite Dendrogram di rilis di seluruh dunia. Itu sudah hampir setengah abad sejak manusia pertama kali memimpikan sebuah game VRMMO (virtual reality massively multiplayer online).

Di tahun 2000-an, berbagai jenis media, seperti manga, anime, dan video game, mulai memasukan VRMMO kedalam cerita mereka sebagai 'game impian' yang luar biasa. Di antara lautan hiburan kreatif, orang-orang dengan bersemangat menunggu rilisnya sebuah VRMMO, dan pada tahun 2010-an, sebuah quasi-VR headset telah dirilis, menawarkan kualitas tampilan dan suara yang sudah di sempurnakan.

Meskipun awalnya hanyalah sebuah produk fantasi, VRMMO sangat ditunggu-tunggu, dikembangkan, dan akhirnya memperlihatkan bentuknya. Pada tahun 2030, sejumlah kecil game full-dive VRMMO sudah dirilis, memungkinkan pemain untuk masuk ke dunia game menggunakan seluruh kelima indra mereka.

Alasan kenapa begitu sedikit game yang dirilis adalah karena kesulitan dan biaya pengembangannya yang sangat besar. Itu berarti hanya perusahaan dengan teknologi mutakhir dan sumber daya yang mencukupilah yang dapat ambil bagian. Atau mungkin adalah lebih banyak yang ambil bagian, tapi tidak pernah menyelesaikan gamenya.

Namun, beberapa game yang berhasil diselesaikan dan dirilis ke dunia dengan cepat menuai kekecewaan. Tidak seperti VRMMO yang digambarkan dalam cerita fiksi, game-game itu kekurangan unsur realisme, mereka membuat seluruh indra merasa tidak menyaman, dan grafisnya hampir tidak ada bedanya game yang sudah ada. Dan juga, meskipun menjamin desain yang aman, satu per satu player jatuh sakit dan di bawa ke rumah sakit.

Semua perusahaan developer di balik permulaan dive VRMMO jatuh bangkrut karena penjualan yang buruk, reputasi yang buruk, dan berbagai tuntutan hukum dari player yang jatuh sakit.

Para reviewer dari waktu ke waktu telah mengatakan hal ini tentang game-game itu: "Mereka berhasil menciptakan 'game impian', tapi mereka tidak dapat menciptakan 'impian' itu sendiri."

Game dive VRMMO terus dikembangkan, tapi tidak ada yang bisa dikatakan sukses.

Hal itu sampai…. dirilisnya Infinite Dendrogram.

***

Kurangnya informasi tentang Infinite Dendrogramsebelum perilisannya adalah sesuatu yang tidak biasa.

Itu terus disembunyikan sepanjang waktu, dan pada hari perilisannya, sang developer hanya membuat sebuah pengumuman secara bersamaan di jaringan media seluruh dunia. Dalam pengumuman itu, mereka memaparkan empat keunggulan dari game itu.

Pertama: kelima indra dapat ditiru dengan sempurna.

Kedua: Bahkan jika ada 100 juta pemain, mereka semua akan bermain di dunia game yang sama didalam satu server.

Ketiga: player dapat memilih bagaimana jenis tampilan dunia yang mereka inginkan, dengan pilihan yang meliputi realistis, 3D CG, dan 2D anime.

Keempat: waktu didalam game akan berjalan tiga kali lebih cepat dari pada dunia nyata.

Untuk menanggapi pengumuman tersebut, berbagai suara dari seluruh dunia dapat terdengar mengatakan: "Apakah hal itu benar-benar mungkin?" "Berapa banyak uang dan teknologi yang mereka gunakan untuk menciptakan game itu?" "Bahkan jika ini hanyalah iklan bohongan, bukankah ini sedikit terlalu berlebihan?".

Meskipun pengumuman itu memiliki dampak, orang-orang menganggap bahwa itu adalah hal yang absurd. Diantara orang-orang yang melihat pengumuman itu, dan itu sudah termasuk para non-gamer, 99,9998% tidak mempercayainya dan tidak membeli game itu.

Tapi, 0,0002% sisanya mengatakan hal-hal seperti: "Ini terdengar seperti kebohongan, tapi bagaimana jika itu adalah kenyataan…" "Aku akan mencobanya," "Aku mempercayainya," dan mereka pun pergi ke toko untuk membeli game itu.

Hardware yang diperlukan untuk menjalankan game itu berharga sekitar 10,000 yen, dan itu adalah hal yang luar biasa, sampai-sampai beberapa orang akan mengatakan bahwa itu adalah siasat penjualan yang ceroboh. Hal itu membantu menarik para pembeli, dengan beberapa orang yang mengatakan "Yah, bahkan jika itu hanyalah kebohongan, harganya hanya 10,000 yen". Jadi mereka membelinya dan mulai memainkannya.

Dan setelah mereka login kedalam game…. Mereka semua mengetahui bahwa semua itu adalah kebenaran.

Takjub pada unsur realistis yang ada dalam game itu, mereka akan log out dan melihat jam mereka, dan hanya akan menjadi lebih heran lagi. Mimpi yang mereka lihat adalah kenyataan—"game impian' itu sekarang menjadi kenyataan.

Sehari setelah rilis, di tengah keributan yang terjadi di seluruh dunia oleh post dan komentar dari mereka yang sudah memainkan game itu, sang developer mengeluarkan pengumuman lainnya. Kali ini, konten yang ada di dalam game itu dijelaskan dengan lebih rinci. Seorang pria yang bernama Lewis Carroll, ketua developer dari Infinite Dendrogram, menyiarkan pengumuman itu secara luas dan mengatakan hal berikut:

"Sistem game di dalam Infinite Dendrogram memiliki fitur yang spesial. Bukannya bergantung pada seribu kemungkinan dari kombinasi job dan skill, fitur ini memberikan perbedaan dan keunikan absolut. Fitur ini adalah Embryo. Embryo ini akan menawarkan kemungkinan yang benar-benar tak terbatas dan kostumisasi yang benar-benar unik kepada para player."

"Embryo akan merespons keadaan seseorang dan berevolusi dalam pola yang tak terbatas. Pola ini bukan hanya sebatas perbedaan warna atau bagian, tapi bahkan termasuk skill unik, memungkinkan mereka untuk benar-benar memiliki jangkauan yang benar-benar tak terbatas. Itulah semua yang dimiliki Infinite Dendrogram.

"Ya, Infinite Dendrogram akan memberikan dunia baru untukmu dan kemungkinan unik milikmu sendiri."

Perkataan itu memberikan pemicu terakhir yang dibutuhkan untuk membuat game itu menjadi sebuah sukses besar.

***

16 Maret, 2045 — Mukudori Reiji.

Aku, Mukudori Reiji, sedang duduk berjongkok dengan sebuah game yang berada di depanku dan menunjukkan ekspresi gugup di wajahku.

Itu mungkin terdengar berlebihan, tapi setelah menunggu selama satu setengah tahun, aku akhirnya akan dapat memainkan Infinite Dendrogram. Jadi, tentu saja, aku akan merasa gugup.

"Ini adalah perjalanan panjang," kataku.

Game ini telah di umumkan dan dirilis selama musim panas di tahun pertama SMA-ku — di saat bersamaan aku telah memotivasi diriku sendiri untuk melakukan yang terbaik pada ujian masuk kuliah yang akan kujalani.

Aku yakin ada murid SMA lain penggemar game yang berada di tahun pertama atau tahun terakhir, mereka yang merasakan keputusasaan sama sepertiku, dan berpikir, kenapa game yang terlihat menarik harus keluar selama masa ujian masukku?

Namun, sekarang aku telah berhasil masuk kedalam universitas di kota, dan telah mengambil kesempatan untuk dapat hidup sendirian. Aku telah selesai melakukan pindahan kemarin, dan orangtuaku, yang telah membantuku, telah kembali kerumah.

Sekarang Aku bisa memainkan game sebanyak yang kumau!

Aku telah pergi menuju toko game pagi ini segera setelah tempat itu buka dan membeli game Infinite Dendrogram. Selama hampir setengah tahun setelah game itu rilis, tampaknya mendapatkan game ini adalah hal yang cukup sulit, tapi satu setengah tahun kemudian, aku dapat membelinya tanpa masalah.

Ngomong-ngomong, kakakku adalah salah satu orang yang membeli game ini di hari perilisan. Sepanjang waktu ini, dia terus menelponku dan mengatakan, "Cepatlah dan ayo bermain Dendro bersama-sama". Aku tidak yakin apakah itu membuatku merasa pahit atau hanya merasa iri.

Tapi semua perasaan itu akan berakhir hari ini!

"..... Ayo lakukan ini!" Aku menyemangati diriku dan membuka kotak game itu. Didalamnya, terdapat sebuah sistem game berbentuk helm dan sebuah buku.

Berdasarkan buku itu, untuk bisa memasuki dunia game, yang harus kau lakukan adalah memakai helm itu dan menekan tombol power. Ada juga penjelasan lain terkait visual dan waktu, tapi 'menakjubkan' adalah satu-satunya kata yang dapat kugunakan untuk mendeskripsikan mereka.

Sungguh, bagaimana mereka bisa membuat game ini?Aku bertanya-tanya. Ini tampak seperti sepuluh, atau mungkin dua puluh tahun lebih maju dari teknologi sekarang ini….

Namun, sekarang bukan saatnya untuk takut. Mengikuti petunjuk dan rekomendasi yang ada di buku itu, aku memasang helm itu di kepalaku dan berbaring di tempat tidurku sambil menghadap ke langit-langit ruangan. Kemudian aku menghidupkan gamenya.

Dalam sekejap, pandanganku langsung menjadi gelap.

***

"Halo dan selamat dataaang."

Tanpa kusadari, aku sudah tidak lagi berada di kamarku, tapi di sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang belajar di sebuah rumah kayu bergaya barat. Suara itu datang dari seekor kucing yang belum pernah kulihat sebelumnya, yang sedang duduk didepanku di atas sebuah kursi goyang yang tampaknya berkualitas tinggi.

.... Seekor kucing?

"Maaf telah mengganggu", kataku. Aku merasa bingung, tapi memutuskan untuk menjawab sapaannya.

"Ya, itu baguuus", kata kucing itu. "Aku menyukai orang yang memiliki sopan santuuuun." Kucing itu berbicara dalam bahasa jepang yang lancar, tapi dengan nada memanjang di akhir setiap kalimatnya.

"Apakah ini seperti tutorial game atau sejenisnya?" Aku bertanya.

"Itu benaaaar. Kamu akan dikirim ke dalam game setelah kamu selesai mengonfigurasi berbagai pengaturan di siniiii. Oh, aku adalah Cheshire, control AI No. 13 di dalam Infinite Dendrogram. Senang bertemu denganmuuu."

Control AI… begitu. Tidak heran jika dia mampu menggunakan logika fuzzy di setiap tanggapannya.

Control AI adalah kecerdasan buatan yang diciptakan manusia dengan menggunakan seluruh super komputer modern sebagai otak mereka. Kegunaan utama mereka, seperti namanya, adalah mengontrol dan mengelola. Dikatakan bahwa satu Control AI dapat dengan sempurna, dan dengan cepat, mengelola database dan jaringan di sebuah negara kecil.

Jika yang satu ini adalah No. 13, bukankah itu berarti ada dua belas control AI berkemampuan sama yang mengelola game ini?

"Senang bertemu denganmu, juga," kataku.

"Baiklaaah,' kata kucing itu. "Pertama adalah memilih grafiiiis. Contohnya akan tampil secara bergantian, jadi pilihlah mana yang paling kamu suka, okaaay?"

Setelah kucing itu…. Cheshire… mengatakan hal itu, pemandangan disekitarku benar-benar berubah.

Ruang belajar itu berubah menjadi area luas—sebuah kota yang sepertinya bergaya abad pertengahan. Ada banyak orang yang berjalan hilir mudik, dan setelah beberapa waktu tertentu, penampilan mereka akan berubah. Sebenarnya bukan penampilan mereka, tapi lebih tepatnya, cara aku melihat merekalah yang berubah. Itu berubah dari penampilan realistis ke CG, dari CG ke anime, dan kemudian kembali lagi ke realistis.

"... Tunggu, bagaimana kau melakukan hal ini?" aku bertanya.

"Bagaimanapun, gambaran yang diterima oleh mata akan di proses oleh otak, jadi ada cara untuk melakukan ittuuuu," jawab Cheshire. "Sehingga, cara kamu melihat dapat berubah seperti ini, tapi mana yang akan kamu pilih? Kamu dapat mengubahnya nanti menggunakan sebuah item di dalam gameeee."

"Aku akan membiarkannya seperti biasa," kataku.

Kupikir akan lebih bagus untuk melihat hal yang biasa sampai aku terbiasa dengan game ini, jadi itulah yang kulakukan. Meskipun aku tertarik merasakan bagaimana rasanya menyentuh sesuatu yang terlihat seperti berasal dari anime.

"Okaaay," kata Cheshire, dan pemandangan di sekitarku kembali berubah ke ruang belajar yang tadi. "Selanjutnya adalah nama playermuuuu. Nama apa yang kamu ingin gunakan di dalam gameee?"

"Aku akan menggunakan Ray Starling." Itu adalah nama yang sering ku gunakan di dalam game sebelumnya. Itu hanyalah perubahan dari nama depanku dan terjemahan inggris untuk nama belakangku, Mukudori.

"Okay, lalu akan mengaturnya seperti itu," kata kucing itu. "Selanjutnya, pengaturan untuk penampilanmuuuu."

Setelah Cheshire mengatakan hal itu, sebuah mannequin polos dan banyak layar windows muncul di depanku. Layar itu memiliki kata seperti "tinggi," "berat," "dada," slider untuk masing-masing hal itu, begitu juga dengan fitur wajah.

"Ini…." Aku berkata dengan lambat.

"Gunakan bagian-bagian itu dan slidernya untuk membuat avatarmu sendiri yang akan digunakan didalam gameeee," kata Cheshire. "Oh, kamu juga dapat membuatnya menjadi bentuk binatang sepertiku, atau bahkan mengubah jenis kelaminmuuuu."

Tidak, aku tidak yakin dengan mengubah jenis kelamin didalam game se realistis ini….

"Tidak masalah untuk memikirkannya dengan santaiiii," kata Cheshire. "Kita memiliki jumlah waktu tiga kali lebih banyak di sini dari pada di dunia nyataaaa…. …Oh benar, ada juga saat dimana seseorang berulang kali melakukan login dan log out dan menghabiskan waktu satu bulan di dunia nyata untuk membuat avatarnyaaa."

Itu adalah jumlah usaha dan konsentrasi yang sangat besar, jadi aku tidak berpikir dapat melakukan sejauh itu.

Itu bukan hanya karena banyaknya slider dan bagian yang ada, tapi nilai yang dapat kau atur pada setiap bagian juga terlalu presisi. Itu hampir seperti mereka menyuruhku membuat wajah manusia sungguhan.

Untuk pamula, itu terlalu sulit, pikirku. Jika begitu….

"Bisakah aku menggunakan penampilan asliku sebagai dasar dan membuat beberapa perubahan padanya?" Tanyaku.

"Kamu dapat melakukannyaaaa," Cheshire mengatakan hal itu dan mengayunkan ekornya.

Mannequin itu berubah menjadi diriku.

"Sekarang kamu hanya perlu melakukan beberapa perubahan dengan menggunakan ini sebagai dasarnyaaaa," kata kucing itu.

"Terima kasih," kataku.

Setelah itu semuanya menjadi cukup mudah. Aku membiarkan sebagian besar pengaturan tetap sama, tapi mengubah warna rambutku menjadi pirang, dan juga mengubah etnisku, yang membuat wajahku berubah. Saat aku sedang mengerjakan hal itu, aku penasaran seperti apa rupa wajahku jika aku mengubahnya ke versi anime atau CG. Aku dapat melihatnya jika aku bermain tanpa mengubah satupun pengaturan yang ada, tapi….. tidak, lebih baik aku tidak bermain online menggunakan wajahku yang sebenarnya.

Dan dengan itu, aku selesai membuat avatarku setelah sekitar 30 menit atau lebih.

"Dan… selesai." Kataku.

"Okaaay. Lalu aku akan menyerahkan item awalmuuuu." Cheshire mengayunkan kakinya ke udara dan sebuah tas jatuh dari ruang kosong. "Ini adalah tas penyimpananmu, atau juga dikenal sebagai inventoryyyy. Ruang penyimpanan yang ada didalamnya terletak di dimensi yang berbeda. Kamu dapat menyimpan item disini jika mereka adalah milikmu, tapi sebaliknya, kamu tidak dapat memasukkan item yang buka milikmu kedalamnyaaaa."

"Begitu," kataku.

Ini adalah tas yang berguna, tapi kurasa itu berarti ini tidak dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.

"Baiklah," Cheshire kembali berkata, "Jika sebuah item terjatuh dari seseorang yang kamu PK, atau item yang kamu curi menggunakan skill Steal, maka itu akan masuk kedalaaaam."

Aku terdiam. Aku tidak tahu harus mengatakan apa pada hal itu.

"Ngomong-ngomong, jika skill Steal milik seorang player cukup tinggi, mereka dapat mencuri sebuah item bahkan dari dalam tas item 4D iniiii," kata kucing itu. "Jadi berhati-hatilah."

Lalu bagaimana tepatnya aku harus berhati-hati terhadap pencuri yang dapat mencuri item dari dimensi ke empat?

"Tas ini untuk pemula, tapi ada juga tipe lainnya, seperti tas yang sulit dicuri, tas kecil, dan tas yang memiliki kapasitas besaaaar," kata kucing itu.

"Ngomong-ngomong, berapa kapasitas tas ini?" tanyaku.

"Ukurannya hampir setara dengan sebuah ruang kelas, dan berat yang dapat ditampung mungkin sekitar 1 ton dalam ukuran bumiiiii."

"Itu bisa muat cukup banyak," Kataku. "Itu kapasitas yang besar."

"Kelihatannya itu tidak cukup jika kamu adalah seorang pedagang, siiih," kata kucing itu. "Mereka kemungkinan besar akan membeli yang baruuu. Oh, tas item akan membuat isinya tercecer jika tas itu hancur, jadi perhatikan durability merekaaaa."

"Aku akan berhati-hati," kataku.

"Selanjutnya adalah satu set equipment pemulaaaa. Ray, apa yang akan kamu piliiih?" Cheshire mengeluarkan sebuah katalog dari rak buku dan menunjukkannya kepadaku.

Didalamnya terdapat satu set berbagai jenis armor. Ada armor bergaya barat dan timur, tapi selain itu, ada juga pakaian tradisional dari China, India, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. Di paling ujung, bahkan ada pakaian yang kelihatannya berasal dari film Sci-Fi.

"Kalau begitu, aku akan menggunakan yang ini," kataku, memilih sebuah kombinasi yang terdiri dari pakaian dalam, sebuah jaket, celana jeans, dan sebuah bandana. Penampilannya secara samar mirip dengan seorang protagonis laki-laki dari sebuah game master piece di abad terakhir.

Aku memainkan retro game begitu juga dengan game modern berkat kakakku, jadi meskipun itu terlihat agak kuno, itu cocok dengan seleraku.

"Okaaay. Apa yang akan kamu pilih sebagai senjata pertamaaa?" tanya kucing itu.

Aku berpindah ke halaman lain katalog itu. Berbagai jenis senjata ada disana, termasuk pedang kayu, pedang latihan dengan bilah tumpul, pisau, panah, ketapel, dan tongkat.

Aku harus memilih sesuatu yang cocok dengan pakaianku.

"Aku akan memilih pisau ini," kataku.

"Okaaay. Jadi untuk senjata dan equipmentmu….. Wazaaaaam." Sulit untuk mengatakan apakah suara Cheshire terdengar bersemangat atau tidak, tapi saat dia mengatakan itu, penampilanku berubah. Pakaianku berganti menjadi yang berusan kupilih, dan sekarang sebuah pisau menggantung pada ikat pinggang di pinggangku. Yang paling mengesankan dari semua itu adalah, penampilanku telah berubah menjadi avatar yang barusan kubuat.

"Wow, ini terlihat sesuatu," aku mengatakan hal itu saat aku melihat diriku di cermin tinggi yang telah disiapkan oleh Cheshire. Ini terlihat cukup bagus.

"oh iya, benar juga, ini uang awalmuuuu." Cheshire memberikan lima buah koin yang tampaknya terbuat dari perak kepadaku. "Lima koin silver senilai dengan 5,000 lirrr. Ngomong-ngomong, sebuah nasi kepal berharga sekitar 19 lirrrr."

Lalu 1 lir akan sama dengan 10 yen, pikirku. Jika seperti itu, 5,000 lir adalah jumlah yang banyak.

"Apakah tidak masalah memberikan uang sebanyak ini di permulaan?" tanyaku.

"Yap. Pastikan untuk belajar bagaimana cara menghasilkan uang sebelum itu habis, siiiih," katanya.

Dengan kata lain, aku mungkin tidak akan mendapatkan uang lagi setelah ini, jadi aku harus menggunakannya dengan bijak.

"Baiklah kalau begitu, akhirnya sekarang adalah saatnya memberikan Embryo milikmuuu," kata kucing itu.

"Oh, hal yang dirumorkan itu!" kataku.

Embryo.

Kudengar mereka adalah fitur andalan di dalam Infinite Dendrogram. Mereka menawarkan keunikan yang sebenarnya dan berevolusi dengan cara yang tak terbatas sesuai dengan player masing-masing. Mereka adalah partner yang melebihi sesuatu seperti item dan equipment.

Kakakku, yang telah memainkan game ini, mengatakan, "Jika ini bukanlah game VRMMO yang dibuat dengan baik, tetapi hanyalah sebuah MMO biasa, Aku masih yakin game ini masih akan tetap tenar selama game ini memiliki sistem Embryo."

"Apakah kamu memerlukan penjelasan tentang Embryo?" tanya kucing itu.

"Karena kau menawarkannya, kurasa aku akan mendengarkannya," kataku. Bagaimanapun, mungkin lebih baik aku mendengar tutorial untuk sistem yang unik.

"Okaaay," kata kucing itu. "Semua player menerima sebuah Embryo di awal gameee. Satu-satunya saat dimana mereka terlihat sama adalah selama mereka masih berada dalam bentuk ke-nooool. Mulai dari bentuk pertama dan selanjutnya, mereka akan berubah dengan cara yang benar-benar berbeda berdasarkan pemiliknyaaaa."

"Ohhh," kataku. Sebagai seorang gamer, aku hanya bisa terpesona oleh fitur yang memungkinkan sesuatu yang benar-benar unik.

"Meskipun kemungkinannya tak terbatas, ada beberapa kategori Embryo secara garis besar," tambah kucing itu.

"Oh, aku tidak tahu hal itu," kataku. Itu karena aku bekerja keras untuk memblokir semua informasi sebelum aku mulai bermain. Aku khawatir bahwa aku mungkin akan mengabaikan ujian masukku jika aku menemukan sesuatu tentang game ini, yang akan membuatku semakin kesulitan bertahan untuk tidak memainkannya.

Satu-satunya informasi yang kudengar dari kakakku adalah bahwa "Ini menyenangkan." Kelihatannya dia juga mengkhawatirkan ujian masukku, sehingga dia tidak memberitahu apapun secara spesifik.

"Kategori itu adalaaah: Type Arms—sebuah tipe peralatan yang dapat dipakai sebagai senjata atau armor oleh playerrrr. Type Guardian—sebuah tipe monster yang akan melindungi playerrr. Type Castle—sebuah tipe bangunan dimana pemain dapat tinggal didalamnyaaaa. Type Territory—sebuah tipe penghalang yang dapat disebarkan oleh playerr. Itulah semuanyaaaa."

"Ohhh," kataku. Aku mulai menjadi bersemangat untuk melihat bagaimana Embryo-ku akan berkembang.

"Dan juga, selain kategori diatas, Embryo juga dapat berevolusi menjadi kategori rare atau advanceeed. Bahkan ada kategoti yang hanya dimiliki oleh satu Embryooo. Akan bagus jika kamu memperoleh salah satunya.'

"Wow!" Aku berseru. "Tapi jika seperti itu, pasti akan ada player yang terus membuat ulang karakter mereka sampai mereka mendapatkan kategori rare."

"Ahh, kamu tidak dapat membuat ulang karakter di game iniiii," kata kucing itu.

"Huh?"

"Bahkan jika seseorang membeli hardware yang berbeda dan memainkan game ini, orang itu akan log in sebagai karakter yang sama dengan karakter pertamanyaaaa," Cheshire menjelaskan hal itu. "Embryo mereka juga akan tetap samaaa. Ini karena kami menyimpan data gelombang otak milik para playerrrr."

"....." Aku terdiam.

Mereka menyimpan data gelombang otak kami…. Pikirku. Ya, itu terdengar agak menakutkan.

"Bahkan jika mereka mampu meresetnya, bagaimanapun semuanya didasarkan pada orang itu sendiri, jadi kupikir Embryo mereka akan tetap berakhir sama persiiiis." Kata kucing itu.

Apakah itu adalah cara kerjanya?

"Daaaan…. saat kita sedang mengobrol Embryo milikmu telah selesai di transfeeer," tambah kucing itu.

"Huh?….. Ah." Aku menyadari bahwa di punggung tangan kiriku sekarang telah tertanam sebuah permata oval yang mengeluarkan cahaya samar.

"Itulah Embryo milikmuuu," kata Cheshire. "Itu akan menempel di tanganmu selama bentuk ke-nol, tapi itu akan keluar setelah dia menetas dan mencapai bentuk pertamaaaa."

Dengan kata lain, kurasa ini seperti menginkubasi sebuah telur.

"Ngomong-ngomong, apakah hal ini dapat hancur selama berada dalam bentuk telur?" aku bertanya.

"Itu tidak akan terjadiiii," kata kucing itu. "Semua damage yang diterima oleh Embryo selama berada dalam bentuk ke-nol akan di berikan kepada playerrr."

Ahh, begitu. Jadi itu artinya Embryo ini akan aman bahkan jika seorang player mati.

"Tapi setelah mereka menetas, Embryo dapat menerima damage dan hancur seperti benda lainnyaaa," kata kucing itu. "Meskipun mereka akan memulihkan diri sendiri setelah beberapa waktu, siiih."

Ini seperti sebuah makhluk hidup.

"Ngomong-ngomong, setelah Embryo berubah menjadi bentuk pertama, sebuah tato akan muncul di tempat dimana sebelumnya telur itu beradaaaa," kata kucing itu. "Itu akan bertindak seperti semacam identitas untuk para player di dunia iniiii. Tanpa hal itu, kamu tidak akan dapat membedakan mana player dan mana NPC."

"Begitukah?" aku bertanya.

Tapi tidak, tidak mungkin kau dapat salah mengenali NPC sebagai manusia… kan?

"Dan juga, tato itu mempunyai kemampuan untuk menyimpan Embryo-muuuu," kata kucing itu. "Ketika kamu tidak memerlukannya, kamu dapat menyimpan Embryo-mu di tangan kirimuuuu. Kamu akan selalu bersama-sama dengannya selama kamu memainkan game ini, jadi tolong jagalah diaaaa."

"Baiklah," kataku.

Aku masih tidak yakin bagaimana Embryo-ku akan berevolusi, tapi itu tidak masalah. Bagaimanapun, semuanya tergantung pada diri masing-masing orang, jadi kurasa itu akan berubah dengan caranya sendiri.

"Senang bertemu denganmu, partner," kataku.

Tidak perlu dikatakan, tidak ada satupun balasan dari Embryo itu, tapi aku merasa dia sedikit bersinar.

"Terakhir, silahkan pilih di negara mana kamu akan bergabung." Cheshire membentangkan peta di atas meja belajar. Itu adalah peta gulungan yang sudah tua. Namun, setelah peta itu terbentang, pilar cahaya muncul dari tujuh lokasi yang ada di peta, dan dari dalamnya, aku dapat melihat berbagai kota. "Negara dengan pilar cahaya adalah negara yang dapat kamu masuki di permulaan. Apa yang kamu lihat didalam pilar itu adalah ibukota masing-masing negaraaaa."

Sebuah tulisan cahaya yang melayang di sekitar pilar itu adalah nama dan penjelasan dari masing-masing negara.

Dikelilingi oleh dinding benteng adalah sebuah kota fantasi bergaya Barat, dengan istana berwarna putih kapur di tengahnya.

Kerajaan Altar: tanah para ksatria.

Kelopak sakura menari di udara pada sebuah kota yang terbuat dari kayu. Sebuah kastil bergaya Jepang menjulang tinggi di atasnya.

Tenchi: negara pedang.

Keanggunan yang halus terasa di udara di pegunungan itu. Sebuah sungai besar mengalir selamanya melalui lembah-lembah yang ada.

Kekaisaran Huang He: tanah para pertapa.

Asap hitam menjulang dari banyak pabrik dan membentuk awan yang menghalangi sinar matahari. Di atas tanah terdapat sebuah kota modern yang terbuat dari baja.

Kekaisaran Dryfe: negara mesin.

Pasar berkerumun di sebuah oasis besar, dikelilingi oleh padang pasir sejauh mata memandang.

Caldina: Negara Perdagangan Metropolis.

Tercipta dari banyak kapal besar yang saling menyatu, daratan besar buatan manusia itu mengapung di tengah laut lepas.

Granvaloa: Negara Maritim.

Di bawah Yggdrasil jauh di dalam hutan, elf, peri, dan demi-human hidup di taman bunganya yang terpencil.

Legendaria: kampung halaman para peri.

"Ohhh…" kataku.

Melihat hal itu membuatku ingin mengunjungi setiap negara, pikirku. Tenchi memiliki kesan yang sama dengan Masa Azuchi-Momoyama, sementara Huang He memberikan kesan fantasi dari China. Dryfe terlihat seperti mereka memiliki robot, dan hanya dengan berjalan di pasar yang ada di Caldina akan membuatku merasa seperti berwisata. Lautan Granvaloa memanggilku untuk berpetualang, dan sementara untuk Legendaria, aku bahkan tidak perlu memikirkan alasan untuk hal itu.

Namun…..

"Aku akan memilih Kerajaan Altar," kataku.

"Okaaay," kata kucing itu. "Ngomong-ngomong, sebagai survei singkat, apa alasanmu memilih negara ituuu?"

"Kakaku sedang menungguku disana."

"Oh, begitukah…..:

Aku telah menelpon kakakku dari toko tepat setelah aku membeli game ini, dan dia berkata, "Kalau begitu aku akan menunggumu di Ibu kota Kerajaan Altar."

….. Karena dia sudah menungguku, aku tidak punya pilihan lain. Pikirku. Tapi kenapa dia memilih Kerajaan Altar? Aku cukup yakin kalau dia menyukai robot dan kapal perang, jadi kenapa dia tidak pergi ke Dryfe atau Granvaloa? Yah, kurasa aku hanya perlu menanyakan kepada orang yang bersangkutan.

"Ada beberapa event yang memungkinkan dirimu untuk berganti negara tempat kamu bergabung, jadi jangan merasa terlalu kecewa dengan hal ituuu," kata kucing itu.

"Ya, terima kasih…." Kataku.

Aku perlu mengubah persnelingku, pikirku. Kerajaan Altar kelihatan datar dan normal, tapi mungkin itu adalah tempat yang bagus.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengirimmu ke Ibukota Kerajaan Altar, Alteaaaa," kata kucing itu.

"Ah, tunggu sebentar. Apa tujuan akhir dari game ini?"

Di semua game yang pernah kumainkan sejak kecil, bahkan yang online, mereka selalu memiliki tujuan seperti mengalahkan dewa jahat atau raja iblis. Kupikir game ini juga sama, tapi saat aku menanyakan hal ini kepada Cheshire….

"Semuanya," adalah jawaban yang kudapatkan.

"Semuanya?" tanyaku.

"Itulah maksudkuuu. Semuanyaaa. Kamu dapat menjadi pahlawan atau raja iblis, raja atau budak, orang baik atau orang jahat. Kamu dapat melakukan sesuatu, atau membiarkannya begitu saja. Semuanya terserah padamu. Jika itu adalah hal yang mungkin, maka kamu dapat melakukan apapun yang kamu mau." Cara bicara Cheshire berubah. "Sama seperti Embryo yang ada di tangan kirimu, apa yang akan dimulai adalah ketidak batasan dalam kemungkinan."

Cara bicaranya telah berubah dari aksen lambat. Itu hampir seperti dia sedang menarasikan sesuatu.

"Selamat datang di Infinite Dendrogram. Kami dengan senang hati menyambutmu," aku mendengar sebuah suara mengatakan hal ini.

Sesaat setelah kalimat itu terdengar, ruang belajar tadi menghilang dari sekelilingku. Meja, rak buku, dan bahkan Cheshire, menghilang, dan aku sedang melayang di udara.

"Huh?"

Dibawahku terdapat dunia yang terlihat tidak asing. Aku sedang melihat kebawah ke arah benua yang baru saja aku lihat di peta beberapa saat yang lalu. Tak lama kemudian, seolah-olah tubuhku tersedot ke arah sebuah titik di benua itu—Kerajaan Altar—aku mulai terjatuh dengan kecepatan luar biasa.

Dan dengan begitu, aku melangkahkan kaki ke dunia Infinite Dendrogram.

*****

Di depan gerbang selatan, Ibukota Kerajaan Altea, Kerajaan Altar—Ray Starling.

"Kupikir aku akan mati…" jantung berdebar setelah tiba-tiba dijatuhkan dari langit, dan aku memaksa untuk menarik nafas untuk menenangkan diriku.

Perasaan jatuh itu masih tersisa padaku.

Pemandangan yang berganti dengan jelas di depanku dengan kecepatan tinggi.

Suara tubuhku yang mengeluarkan suara gesekan dengan udara saat aku jatuh.

Dinginnya udara yang mencambuk tubuhku.

Aroma angin yang belum pernah kucium sebelumnya.

Rasa debu yang berasal dari tanah—aku telah jatuh dalam keadaan linglung, dan bingung pada betapa anehnya cara aku mendarat dengan selamat. Aku tidak merasakan sakit sama sekali—sepertinya itu di matikan secara default—tapi semua kelima indraku merasakan dunia ini seolah-olah mereka adalah kenyataan.

"Ini…. terlalu nyata," kataku dengan pelan.

Dive VRMMO yang sebenarnya….. akhirnya aku merasakan bahwa mimpi itu sudah menjadi kenyataan.

Kupikir sandiwara tadi sedikit agak berlebihan, tapi sekarang aku telah memulai jalanku kedalam dunia Infinite Dendrogram.

Aku melihat sekelilingku dan melihat sebuah gerbang besar yang ada di belakangku. Gerbang itu berada di antara dinding benteng berwarna putih yang menjulang tinggi sejauh mata memandang. Disana juga ada prajurit yang memakai armor bergaya barat yang sedang bertugas sebagai penjaga gerbang.

Gerbang ini adalah salah satu tempat yang kulihat di ruangan Cheshire, jadi mungkin tidak masalah jika mengatakan bahwa ini adalah Altea, Ibukota Kerajaan Altar.

Gerbang itu terbuka menuju kota, dan sejak tadi, ada banyak kereta dan orang yang keluar masuk dari sana.

Kelihatannya tidak apa-apa jika aku masuk begitu saja.

Karena ini adalah saat pertamaku, aku dengan takut—atau, lebih tepatnya, curiga—masuk melewati gerbang itu dan bisa memasuki kota tanpa satupun masalah.

"Baiklah," aku mengatakan hal itu dengan lega. Kelihatannya mereka tidak melakukan pemeriksaan pada orang yang masuk dan keluar Altea.

Karena aku sudah masuk kekota dengan aman, yang tersisa sekarang adalah pergi ke tempat dimana aku harus bertemu dengan kakakku.

"Jika ingatanku benar, dia bilang sebuah air mancur besar di jalan utama ibukota," kataku. "Dia juga bilang kalau aku bisa mencapainya dengan berjalan lurus dari pintu gerbang, tapi… hmm… aku akan melihatnya untuk jaga-jaga."

Aku mengucapkan kata "main menu" di dalam pikiranku, dan sama seperti yang dijelaskan di buku petunjuk, sebuah window game muncul di depanku. Window itu terbagi menjadi dua; di sisi kanan terdapat nama dan ringkasan sederhana dari status yang kumiliki, sementara di sisi kiri terdapat berbagai menu perintah.

Aku melirik ke arah statusku dan melihat bahwa levelku saat ini adalah 0. Job di Infinite Dendrogram seharusnya memiliki levelnya masing-masing, dan karena saat ini aku masih belum memiliki job, levelku terhenti di 0.

"Map… ini dia." Aku menemukan apa yang kucari di menu dan membukanya. Sebuah window baru muncul dan menampilkan peta Ibukota Kerajaan Altea.

Ini berguna.

"Begitu. Begitu," aku bergumam.

Kota Altea memiliki bentuk melingkar dan dikelilingi oleh dinding benteng. Dinding itu memiliki gerbang di keempat titik cardinal, dan terdapat sebuah jalan besar terbuat dari batu di setiap gerbang itu yang memanjang menuju pusat kota.

Jalan itu akan saling berpotongan membentuk tanda silang jika mereka terus memanjang; namun, hal itu tidak terjadi. Di tengah Ibukota Kerajaan terdapat dinding melingkar lain, dan didalamnya terdapat area para bangsawan.

Izin khusus diperlukan untuk memasuki area itu, dan di tengahnya terdapat Istana Kerajaan.

Yah, untuk saat ini aku mungkin tidak perlu kesana, pikirku.

Jalan utama tempat seharusnya kami bertemu adalah jalan yang memanjang dari Gerbang Selatan menuju area bangsawan. Ngomong-ngomong, gerbang yang baru saja kulewati adalah Gerbang Selatan.

Jadi jika aku berjalan lurus, aku dapat mencapai air mancur.

Aku berjalan sambil melihat petaku dan memikirkan hal itu, ketika….

"Ah?!"

"Huh?" Entah bagaimana, aku bertatapan mata dengan seorang wanita yang tak kukenal. Dia berlari dari gang samping, dan karena aku sedang tenggelam dalam petaku, aku tidak menyadarinya sampai dia tepat berada didepanku. Aku terlalu lambat bereaksi dan tidak dapat menghindarinya, dan kamipun bertabrakan. Sebagai hasilnya, aku terpental sejauh lebih dari 15 meter.

"Gah…." Aku bergumam. Rasanya itu baru saja memberikan damage yang serius.

Kenyataannya, layar window yang masih terbuka menunjukkan bahwa aku kehilangan 80% dari HPku. Selain itu, kelihatannya aku telah mengalami beberapa patah tulang. Efek status "tangan kiri patah" dan "kaki kanan patah" sekarang sedang ditampilkan disana.

Hanya sebuah tabrakan dengan seorang gadis, dan aku menerima luka hampir-parah seperti ini…. ayolah, seberapa rapuhnya diriku ini?

"A-Apakah kamu baik-baik saja?!" Wanita yang menabrakku itu segera bergegas ke sampingku dengan wajah tampak pucat. Dia memiliki rambut lembut dan wajah yang cantik… dan sedang mengenakan armor logam berwarna putih yang terlihat luar biasa berat.

Aku tidak akan terkejut jika berat armor itu mencapai seratus kilo.

"A-Aku…" Aku berusaha untuk memberitahunya, "Aku baik-baik saja, ini bukan masalah besar." Namun, tubuhku masih terasa mati rasa karena damage tadi dan aku tidak bisa menggerakkan lidahku dengan benar.

"Aku minta maaf! Force Heal!" Tangannya mengeluarkan sinar putih dalam sekejap dan partikal cahaya mulai muncul dari tangannya dan masuk kedalam tubuhku. HPku telah disembuhkan sepenuhnya, dan efek status dari tulangku yang patah telah hilang.

"Oh…. Ohhh…."

Itu pasti adalah sihir penyembuh. Itu adalah kejadian biasa di dalam video game dimana kita hampir mati dan kemudian disembuhkan sepenuhnya, tapi ini terasa seperti aku benar-benar mengalaminya…. Itu agak menakutkan.

"Aku sangat minta maaf! Ini semua karena aku tidak memperhatikan apa yang ada didepanku saat sedang berlari…" katanya.

"Ti-Tidak, aku juga tidak memperhatikan… Ngomong-ngomong, apakah kamu baik-baik saja?" Aku bertanya. Kami bertabrakan dengan kekuatan yang cukup untuk memberiku luka hampir-parah, jadi aku khawatir bahwa dia mungkin juga terluka, tapi…. dia sama sekali tidak terluka.

Dia kelihatannya adalah seorang pemain dengan level sangat tinggi, dan equipment yang dia pakai tampaknya juga berkelas tinggi. Lalu, statusnya, kemungkinan besar juga tinggi.

Jadi itulah sebabnya tabrakan kami berakhir seperti itu.

"Aku baik-baik saja," jawabnya. "Tapi aku memberimu luka yang mengerikan…"

"Oh tidak, ka-kamu sudah cukup baik karena mau menyembuhkanku, jadi aku baik-baik saja." Aku tidak punya pilihan lain selain berbicara dengan sopan. Di atas semua itu, aku cukup yakin bahwa suaraku terdengar gemetar. Damage yang kuterima saat kami bertabrakan telah membuatku kehilangan keberanian.

"Ng-Ngomong-ngomong, kelihatannya kamu sedang sangat terburu-buru. Apakah ada suatu masalah?" Saat aku menanyakan hal itu kepadanya, wanita tiba-tiba tampak mengingat sesuatu.

"Yah sebenarnya, adikku meninggalkan rumah dan saat ini aku sedang mencarinya."

"Adikmu?" tanyaku.

"Ya. Ini adalah fotonya. Apakah kamu pernah melihatnya disuatu tempat?" Menanyakan hal itu, dia mengeluarkan sebuah foto dan menunjukkannya kepadaku. Meskipun dunia ini memiliki latar fantasi, kelihatannya foto sudah tersedia disini. Di dalam foto itu terdapat gambar seorang gadis kecil yang manis. Dia terlihat seperti versi muda dari wanita yang ada didepanku, tapi dengan rambut lurus bukannya bergelombang.

Adiknya, ya? Pikirku. Sama seperti aku dan kakakku, dia pasti memainkan game ini bersama dengan adiknya.

Aku hanya bisa terdiam saat dia menatapku dalam keputusasaan. Aku merasa tidak enak kepadanya, tapi aku tidak melihat adiknya. "Aku minta maaf, Aku baru saja mulai, dan baru saja memasuki kota ini melalui gerbang beberapa saat yang lalu…."

"Begitukah… Lalu dia mungkin sudah berada didalam…. Um, ini adalah informasi kontakku," tambah wanita itu. "Jika kamu kebetulan bertemu dengan adikku di suatu tempat, tolong hubungi aku! Juga, aku sangat minta maaf karena telah menabrakmu!" Dia mengeluarkan secarik kertas, menulis sesuatu di atasnya, dan kemudian menyerahkannya kepadaku.

"Tidak perlu meminta maaf, jadi pergi dan carilah adikmu," kataku.

"Terima kasih… baiklah kalau begitu, selamat tinggal!" dia mengatakan itu dan berlari pergi, meninggalkanku bersama dengan catatan yang ada ditanganku. Kalimat ini tertulis di atasnya: "Liliana Grandria, Wakil Komandan Knight of Royal Guard, Kerajaan Altar."

"Huh?"

Huruf yang belum pernah kulihat sebelumnya sedang diterjemahkan kedalam bahasa Jepang di kepalaku. Namun. yang lebih mengejutkannya lagi adalah lanjutan dari catatan itu….

"Quest 'Mencari Milianne Grandria, Kesulitan Tingkat 5' telah dimulai. Silahkan lihat layar quest untuk informasi lebih lengkap."

Aku kehabisan kata-kata.

Umm… ya.

Meskipun dia terlihat seperti manusia asli bagiku, ini artinya sebenarnya dia bukanlah seorang player, melainkan…..

"Dia adalah seorang NPC?!"

Dan dengan itu, aku sekali lagi menyadari betapa luar biasa realistisnya Infinite Dendrogram ini.

***

Tak lama setelah aku bertemu Liliana dan menerima quest pertamaku, aku tiba di air mancur besar di jalan utama tempat dimana aku harus bertemu dengan kakakku. Selama perjalanan kemari, aku telah melihat informasi bantuan, dan kelihatannya quest tingkat kesulitan 5 seharusnya ditangani oleh party yang terdiri dari para advanced player. Jadi tak diragukan lagi, ini adalah sesuatu yang bisa ku tangani.

Lagipula, Kenapa quest seperti ini diberikan kepada pemula? Aku bertanya-tanya. Untuk saat ini aku hanya harus bertanya kepada Kakakku.

Memikirkan hal itu, aku segera mempercepat jalanku menuju air mancur, dan…..

Pemandangan yang menyambutku membuatku tak bisa berkata apa-apa.

Disana ada kostum beruang dengan tinggi hampir 2 meter yang sedang membawa penanda bertuliskan "Selamat datang adikku" sedang berdiri didepan air mancur.

".... Apa-apaan itu?" aku tercengang.

Jangan-jangan… tapi… tidak, tidak mungkin… tapi….

Disinilah tempat seharusnya kami bertemu.

Sepertinya tidak ada banyak orang diluar sana yang sedang menunggu adiknya.

Dia tidak akan tahu nama karakterku, dan dia juga tidak bisa menggunakan nama asliku, jadi masuk akal untuk menulis "Adik" di penanda itu. Aku paham dengan bagian itu.

Tapi….

"Apa-apaan kostum itu?" Aku bertanya dengan keras.

Berbicara dengannya akan memerlukan sedikit nyali.

Sejak tadi, anak-anak sedang berkumpul di sekitarnya. Aku tidak tahu apakah mereka adalah NPC atau player, tapi mereka terlihat sangat lengket dengan beruang itu. Mereka memanjat ke kepala dan bahunya, dan juga bergelantungan di lengannya.

Jika terus seperti ini aku tidak akan mendapatkan satupun kemajuan, jadi aku menguatkan perasaanku, dan memutuskan untuk bertanya kepadanya. "Permisi. Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu…."

"Ya, ya, tunggu seberuangtar."

Apa-apaan permainan kata itu? Pikirku. Aku paham kalau kau itu beruang, tapi tetap saja…..

"Apakah kamu adalah Shuichi Mukudori… Lupakan, apakah itu kau, kak?" tanyaku.

"Benar sekali," katanya. "Hei, Reiji."

…. Aku benar-benar ingin kalau itu bukan dia.

"Aku senang karena kita dapat bertemu." Beruang—maksudku, kakakku, Shuichi Mukudori—berdiri dan berkata, "Bisakah kita pergi sekarang?"

Dia kemudian mengeluarkan beberapa permen dari tas penyimpanannya—atau tepatnya, sebuah kantong yang ada di perutnya—dan memberikannya kepada anak-anak yang berkumpul di sekitarnya.

Apakah dia berpura-pura menjadi karakter terkenal? Pikirku. Jika memang begitu, dia seharusnya menjadi seekor kucing, atau setidaknya seekor rakun.

"Yay!"

"Makasih, Tuan Beruang!"

Anak-anak itu menerima permen mereka dan kemudian pergi dengan gembira. Tak lama kemudian, hanya aku dan kakakku yang tersisa disana.

"Kurasa kita harus berkenalan terlebih dahulu," kata kakakku. "Namaku disini adalah Shu Starling."

"Aku Ray Starling," kataku. "Jadi seperti yang kuduga, kita berakhir memilih nama yang sama."

Karena begitu mudah untuk menggunakan terjemahan inggris dari nama belakang kami, Mukudori, kapanpun seseorang di keluargaku membuat karakter, delapan dari sepuluh kali akan berakhir dengan nama Starling.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya kakakku. "Sepertinya Embryo-mu belum menetas saat ini, jadi haruskah aku menemanimu berkeliling kota? Sambil melakukan itu, jika kau menginginkan beberapa equipment, aku bisa meminjamkan uang tanpa bunga."

"Oh, yah, sebenarnya…" Aku menjelaskan quest yang baru saja kuterima kepadanya.

"Benarkah…. Sebuah quest dari Liliana," katanya. "Aku belum pernah menerimanya."

"Benarkah, kenapa aku mendapat quest seperti ini ketika aku masih level 0?" tanyaku.

"Itu karena dunia ini sangat realistis dan ada banyak quest yang terpicu karena suatu kebetulan," katanya. "Insiden tidak terjadi untuk menciptakan sebuah quest, tapi quest akan muncul jika terjadi sebuah insiden. Ada banyak quest yang tidak dapat kau picu dengan sengaja, dan ada banyak kasus dimana kau mendapatkan sebuah quest yang tidak kau inginkan. Yah, anggap saja itu sebagai awal yang bagus…. Kau mampu memahami betapa realistisnya orang-orang yang ada di dunia ini, kan?"

"Ya," kataku. "Itu begitu realistis, faktanya, aku sedikit curiga apakah saat ini aku sedang berbicara dengan dirimu yang asli, atau hanya seorang NPC yang berpura-pura menjadi dirimu."

"Tentu saja ini aku," katanya "Seberuangiknya kau mempercayaiku."

"Hentikan permainan kata beruang itu!" itu membuatku merasa aneh karena aku mengenal orang yang ada didalamnya dan dapat membayangkannya.

"Ha ha ha. Ngomong-ngomong, Liliana adalah pesaing untuk orang paling populer pertama atau kedua di Kerajaan ini. Dia bahkan memiliki sebuah fan clun yang terbentuk dari player dan tian."

"Disini ada fan club….Oh, dan apa itu 'tian'?" Tanyaku.

"Orang yang bukan player," katanya. "Yah, anggap saja itu istilah umum untuk NPC."

"Menarik…. jadi artinya bahkan para NPC juga mengikuti fan club itu," kataku.

"Menurut developer, 'kepribadian dan kemampuan berpikir mereka berada pada level yang sama dengan manusia.' Jadi hal seperti itu adalah kemampuan dasar yang mereka miliki."

Sungguh, game ini begitu canggih, sampai-sampai terasa mengkhawatirkan.

"Ngomong-ngomong, apakah quest itu mengatakan kau harus mencari dimana?" tanya kakakku.

"Tidak, tidak ada," kataku. "Mereka memberitahuku untuk mencari seseorang tanpa satupun petunjuk. Itulah sebabnya aku tidak tahu harus memulai dari mana."

Meskipun tepatnya, catatan ini dapat dihitung sebagai sebuah petunjuk. Pikirku.

"Hmm," katanya. "bisakah aku meminjam catatan itu sebentar?"

"Silahkan."

Kakakku mengambil catatan itu, tapi bukannya membaca isinya, dia membaliknya dan menunjukkan bagian belakangnya kepadaku.

Kakak tersayang.

Semua toko kehabisan remberry, jadi aku akan pergi untuk mencarinya. Aku membawa penangkal serangga, jadi aku akan baik-baik saja. Tolong nantikan itu dan tunggu aku.

Dari Milia.

"Bukankah ini…." Kataku dengan perlahan.

"Dia pasti menulisnya dengan terburu-buru," kata kakakku. "Dia menuliskan informasi kontaknya di belakang catatan yang ditinggalkan oleh adiknya dan memberikannya kepadamu."

Aku juga tidak menyadarinya. Karena catatan itu ditulis pada kertas perkamen, aku tidak dapat melihatnya.

"Apa itu remberry?" tanyaku.

"Remberry adalah salah satu buah khas bermutu tinggi di daerah sekitar sini," katanya. "Anggap saja itu sebagai buah yang lezat."

"'Mendapatkan' maksudnya pasti dia pergi untuk mencarinya," kataku.

Milianne kelihatannya adalah anak yang sangat aktif.

"Ada dua tempat untuk mendapatkan remberry di sekitar sini," kata kakakku. "Pertama adalah kebun yang ada di dalam Ibukota. Kau dapat memanen disana jika kau membayar biaya 5,000 lir per keranjang."

Bukankah itu sama dengan jumlah uang yang kau terima di awal game? Pikirku. Itu mahal!

"Tempat lainnya terletak tepat di luar Gerbang Selatan. Tempat itu disebut Kebun tua reve."

"Kebun tua reve?" tanyaku.

"Terjadi suatu hal, dan monster tipe serangga telah mengambil alih tempat itu. Jadi itu adalah kebun yang ditinggalkan," kata kakakku. "Bahkan saat ini, ada banyak pohon buah yang tumbuh disana, tapi disaat bersamaan, itu menjadi sarang monster."

"Jadi benda penangkal serangga itu adalah…" Aku berkata dengan perlahan.

"Kemungkinan begitu."

Gadis itu terlalu aktif.

"Pergilah ke kebun yang lebih aman!" Aku berteriak.

"5.000 lir adalah jumlah yang terlalu besar bagi seorang anak kecil," kata kakakku. "Bahkan harga jualnya yang 50 lir perbuah sudah cukup berat."

"Tapi tetap saja, itu tidak berarti…."

"Kebun tua reve, ngomong-ngomong, adalah tempat yang sering disalahpahami sebagai tempat untuk pemula karena terletak begitu dekat dengan starting point," katanya. "Namun, itu adalah sebuah dungeon dimana para pemula masuk kedalamnya dan kemudian langsung terbunuh. Tempat itu juga dikenal sebagai 'newbie killer'."

Hal itu malah semakin buruk.

Aku baru menyadarinya sekarang, tapi ketika aku bertemu dengan Liliana, dia mungkin sedang pergi menuju kebun tua itu. Ketika Liliana mengatakan, "Lalu dia mungkin sudah berada didalam," dia pasti yakin bahwa Milianne sudah masuk kedalam kebun karena aku tidak melihatnya setelah melewati Gerbang Selatan.

"Baiklah," lanjut kakakku, "bagaimanapun, akan lebih baik jika menyelesaikan quest ini dengan cepat. Ini mungkin adalah jenis quest dimana kau akan gagal setelah batas waktu tertentu."

"Apa?' tanyaku.

"Aku sudah mengatakan kepadamu, kan?" katanya. "Di dunia ini, insidennya begitu realistis dan terjadi secara spontan. Itulah sebabnya tidak ada jaminan bahwa semuanya akan baik-baik saja sampai player menyelesaikan quest, tidak seperti game-game sebelumnya."

"Ya, tapi…."

"Izinkan aku memberitahu cerita dari pengalamanku yang telah memainkan game ini sejak awal kepadamu," katanya. "Ada contoh orang-orang yang mati dimasa lalu. Seorang sage yang dianggap sebagai pahlawan, komandan ksatria, dan bahkan raja negara ini—mereka semua mati."

"..." aku tidak tahu harus mengatakan apa.

"Meskipun begitu, dunia Infinite Dendrogram tetap berjalan tanpa masalah," katanya. "Itu karena ini adalah kenyataan."

Aku mulai membayangkannya.

Bagaimana jika gadis yang ada di foto itu diserang oleh monster dan mati secara tragis? Membayangkan hal itu memberikan perasaan tidak enak kepadaku. Memikirkan tentang Liliana hanya akan memperburuk perasaan itu. Aku tahu bahwa mereka adalah NPC, tapi…..

"Itu meninggalkan rasa pahit dimulutku," kataku.

"Benarkan?" kata kakakku dengan setuju. "Jadi ayo kita selesaikan quest ini dan mengincar happy ending."

Aku tidak dapat melihat wajah kakakku karena kostum beruang itu, tapi aku memiliki perasaan bahwa dia sedang tersenyum didalamnya.

Dengan begitu, diriku yang masih pemula dan kakakku membentuk sebuah party, dan kami pergi untuk menantang quest pertamaku.

Quest yang harus diselesaikan adalah "Mencari Milianne Grandria."

Tingkat kesulitan, 5.

Lokasinya adalah dungeon jebakan "newbie killer," Kebun Tua Reve.

Tujuannya adalah… happy ending.

Quest dimulai.

Jangan lupa bagikan novel ini jika anda menyukainya!

Tangcreators' thoughts