matahari pagi menyinari setiap sudut ruangan melalui tirai tipis, dan menerangi sebyah tempat tidur besar.
Selimut yang terlihat sangat nyaman, membungkus seorang remaja yg berkulit halus memiliki rambut yg hitam pekat, dan kelopak mata yang sedikit bergerak, seakan enggan untuk bangun pagi.
Xiaoli mencondongkan tubuhnya untuk mengambil handpone yang sedari tadi mengganggu tidur nyenyaknya, setelah melihat sekejap seakan tidak peduli lagi, kemudian bangkit mengambil handuk bergegas ke kamar mandi yang terhubung dengan suite mewah.
setelah mencuci sederhana, xiaoli melepas piamanya dan berganti seragam sekolah, mengambil tas yang dilemparkan ke lantai dan digantung dibahunya, dan segera berangkat kesekolah.
Ketika xiaoli baru saja meninggaljan ruangan
dia melihat meja panjang yang berisi banyak
makanan, seorang wanita yg berpakaian modis mengerutkan bibirnya sambil mengaduk kopi hitamnya, seperti adegan yang menenangkan, xiaoli kemudian. mekanjutkan langkahnya,, ini masih terlalu pagi ternyata.
Didepannya sudah ada mobil hitam yang siap mengantarnya kesekolah, perjalanan terasa sangat mulus, dan xiaoli bersandar ke jendela
memikirkan kapan kira kira dia bisa pergi dari semua hal yang sudah jelas bukan miliknya ini.
Bagi orang orang mungkin menganggapnya anak dari dewa keberuntungan. nilai keberuntungannya maksimal, misalnya xiaoli tidak punya cukup uang untuk membeli ice cream pasti dia akan memenangkan hadiah hadiah kecil, misalnya juga dari kecil dia cuma hidup berdua dengan ibunya, kemudian bunya meninggal dan dia hidup di jalanan , setela berumur srpuluh tahun xiaoli dijemput oleh ayah kandungnya yang sudah memiliki keluarga lengkapnya sendiri.
Xiaoli tidak pernah terlihat kekurangan uang lagi, namun baginya lebih baik jika ayahnya tidak pernah menjemputnya, apalagi bertemu dengan xumei ibu tiri munafiknya
xumei khawatir kalau ayahnya akan memberikan seluruh warisannya karena xiaoli terlihat lebih menawan mata dari pada anak kandungnya sendiri, karena ibu xiaoli seorang model dan ayahnya yg merupakan keturunan campuran membuat gen xiaoli menentramkan mata , sedang xiaoming hanya terlihat biasa biasa saja.
Bahkan ketika xiaoli dan xiaoming berdiri bersama orang orang akan menganggap xiaoli pewaris sahnya karena penampilannta yang sangat mirip dengan ayahnya. xuaoli tentu saja tidak tertarik dengan keluarga ini, ayahnya pun mengatakan bahwa dia tidak akan mencampuri hidupnya lagi setelah ulang tahunnya ke keduapuluh, ibu tirinya sudah berulang kali ingin membunuhnya, dan setiap xiaoli ingin kabur ayahnya akan selalu menyeretnya pulang kembali,,
"tuan muda kita sudah sampai.." tiba tiba suara sopir membangunkan xiaoli dari fikirannya, membuka pintu mobil dan bergegas masuk kesekolah dengan tenang
Dikelas yang begitu ramai xiaoli duduk dibagian belakang dekat jendela, mengeluarkan buku ditas dan menaruhnya didepan sebagai penutup, memasang handfone dan memainkan game terbaru, toh para guru tidak peduli padanya karena status ayahnya.
Setelah sekitar srpuluh menit ada orang yang duduk disampingnya, xiaoli mendongak dan kebetulan tatapannya bertemu dengan teman ini,tinggi tampan dan populet tapi sangat acuh, dia hanya mengangguk dan fokus pada bukunya pelajarannya, orang ini bernama shen yuzi dua belun lama dipindahkan. tapi xiaoli dan shen yuzhi berteman cukup akrab karena sebuah game, ya xiaoli sangat suka bermain game hingga lupa waktu.
kali ini pun dia ketiduran sendiri di kelas, ditengah tidur nyenyakya dia dia selalu merasa ada sesuatu yang mendorongnya , tak sabar xiaoli hanya berteriak pergi dengan nada kesal lalu melanjutkan tidurnya.
ketika dia membuka matanya lagi langit sudah gelap dan kelas sudah kosong membuatnya sendirian.
Xiaoli bangkit dan menggerak gerakkan lehernya, merapikan tasnya dan siap siap pergi dari sekolah. mungkin sopirnya madih menunggu di gerbang,ketika dia mengeluarkan ponselnta dari dalam meja tiba tiba ada surat yang jatuh kebawah, xiaoli ragu ragu memungutnya ternyata itu hanya selembar kertas , melalui sinar bulan xiaoli melihat samar samar sebuah tulisan..
(tolong aku.. ! selamatkan aku..! aku ... tidak ingin terus disini.. terus seperti ini.. aku tidakmenginginkannya..!!)
pada saat itu ada sesuatu yang perlahan muncul diudara kosong seperti ketenangan sebelum badai.....
.
.
.
.