Bea berjalan pulang menuju ke rumah ya. Dia telah selesai kali ini dengan kelas gulat ya. Meski sekarang tangannya harus di perban karena jelas gulat.
"Ya Tuhan, aku sebenarnya takut sekali jika ayah akan memarahi aku. Karena aku terluka seperti ini," kata bea dengan kedua mata berkaca kaca..tetapi dia sama sekali tidak mempunyai pilihan lain..ia hanya bisa terus mengangguk angguk ketika sang pelatih menjelaskan. Itulah ketika dia berada di kelas gulat.
Kini kedua kakinya yang bersepatu naik ke anak tangga yang tidak tinggi. Ia sekarang ada di depan pintu. Perasaan kacau ada di dalam hatinya sekarang.
Aku memencet bel dan beberapa data pintu terbuka..karena tadinya pintu terkunci rapat.
"Bea ada apa denganmu?" tanya Joey dengan cemas melihat keseluruhan penampilan aku.
"Sudah kau jangan banyak tanya..aku benar.venar.memerluka. Handuk sekali," kata bea dengan tegas di depan adiknya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com