"Aku apa, Pricilla?" Pak Rudy membentak anak angkatnya itu dengan tatapan tajam yang menyoroti ke dua mata Pricilla.
Pricilla hanya diam dan takut untuk meneruskan perkataannya. Anton pun memegang tangan Pricilla yang gemetar. "Ayo bicara saja Pricilla, ada apa?"
Pricilla mengusap air matanya dan tarik napas sedalam-dalamnya. 'Oke, kamu bisa Cill.' Pricilla mencoba menenangkan hatinya.
"Aku hamil." Dengan lantang ia mengatakan bahwa ia tengah hamil. Mata Pak Rudy dan Anton yang tajam, langsung melirik ke arah Pricilla.
"Kamu jangan bercanda Pricilla!" Pak Rudy berdiri dengan penuh amarah. Anton pun menanyakan kebenarannya pada Pricilla. Ketika Anton berbicara dengan Pricilla, Pak Rudy menarik baju Anton dan memukul wajah Anton dengan sangat keras.
"Dasar kamu ya! berani-beraninya menghamili anak saya." Pricilla pun berdiri dan berusaha memisahkan Ayahnya dari Anton. Ia menarik pundak Pak Rudy lalu menyuruh Anton pergi dari rumahnya.
Anton pergi, kemudian Pricilla dipukuli habis-habisan oleh ayah angkatnya itu. "Dasar anak tidak tahu diri! Sudah dikasih hidup enak, malah berulah." Pricilla tersungkur meringis kesakitan di bawah kaki Pak Rudy. Ia pun berontak dan mengungkit masa lalunya ketika ia kehilangan perawannya.
Ada apa dengan masa lalu Pricilla?
Saat usia Pricilla menginjak 18 tahun, ia pernah dimintai sesuatu oleh ayahnya. Yaitu, untuk menemani temannya makan malam. Pak Rudy ini menyayangi Pricilla, tapi terkadang ia kehilangan rasa sayang itu kala mengingat pengkhianatan yang dibuat almarhumah istrinya sehingga menghadirkan seorang Pricilla ke dunia ini.
Teman Pak Rudy ini bernama Rasyid Hartono. Namun Pak Rudy biasa memanggilnya Hartono. Ia adalah salah satu rekan bisnisnya yang sangat berpengaruh bagi perusahaan yang dimiliki Pak Rudy. Saat ia berkunjung ke kediamannya, ia melihat Pricilla yang cantik dan bertubuh bak model dengan rambut pirang sebahu. Hartono tertarik dengan Pricilla.
Waktu itu Hartono datang menemui Pak Rudy di sore hari tepatnya pada hari libur. Mereka hendak bermain golf bersama. Saat sedang menunggu Pak Rudy di ruang tamu. Pricilla turun dari lantai dua dengan memakai celana pendek dan kaos putih ketat. Hartono tidak sedikit pun memalingkan tatapannya dari Pricilla.
"Hai ... Om," sapa Pricilla yang menghampiri Hartono.
Laki-laki berusia empat puluh lima tahun itu tidak menyadari bahwa Pricilla sudah mendekatinya. "Ah, iya." Jawab Hartono dengan sedikit terkejut. Pricilla menyampaikan bahwa ayahnya sedang bersiap di kamarnya. Kemudian Pricilla pergi ke dapur untuk membuatkan Hartono minuman.
Lima menit kemudian, Pak Rudy datang dengan pakaian golf nya dan bersiap untuk pergi. Mereka pamit pada Pricilla yang mengantar Pak Rudy Dan Hartono ke depan pintu rumah.
Di perjalanan menuju lapangan golf, Hartono menyuarakan tentang ketertarikannya pada Pricilla. Ia pun tidak segan-segan meminta Pak Rudy untuk menikahkannya dengan Pricilla. Namun, ocehan Hartono dianggap sebagai canda belaka oleh Pak Rudy.
Hingga akhirnya, mereka sampai di lapangan golf. Hartono masih saja membahas soal Pricilla. Kali ini, ia beralasan ingin menikahkan Pricilla dengan anak laki-lakinya. Ia pun meminta izin pada Pak Rudy untuk membujuk Pricilla agar mau pergi makan malam dengan anak laki-laki Hartono.
"Ayah ingat kan dulu pernah minta aku untuk pergi makan malam dengan anak teman ayah yang bernama Hartono itu, hah?" Pricilla menangis histeris di hadapan Pak Rudy.
"Apa maksud kamu? Kenapa bawa-bawa Hartono?" tanya Pak Rudy.
"Malam itu ... Aku makan dengan Hartono, bukan anaknya. Dan, apakah ayah tahu, apa yang sudah Hartono lakukan kepadaku? Dia meniduriku Yah. Dia merenggut kesucianku!" Pricilla mendorong-dorong dada Pak Rudy.
"Cukup Pricilla, cukup!" Pak Rudy membanting pot bunga yang berada di atas meja, lalu pergi meninggalkan Pricilla.
~~~
Pricilla sedang mengemas baju-bajunya untuk di masukkan ke dalam koper. Pak Rudy melihatnya dari balik pintu yang dibiarkan terbuka oleh Pricilla. "Mau ke mana kamu?" tanya Pak Rudy sembari berjalan masuk mendekati Pricilla.
"Aku mau pergi dari sini." Pricilla acuh terhadap ayahnya yang tak kunjung memberi restu pada hubungannya dengan Anton meski kini, ia tengah berbadan dua. "Ayah izinkan kamu menikah dengan Anton. Tapi Anton harus mengabulkan satu syarat."
Akhirnya, Pak Rudy menikahkan Pricilla dengan Anton setelah usia kehamilan Pricilla menginjak dua bulan. Tidak ada pesta meriah untuk Anton dan Pricilla. Hanya dihadiri oleh Pak Rudy dan berbagai saksi yaitu Pak RT setempat. Ayah dari Anton pun tidak hadir karena masih berada di luar kota.
Malam pertama Anton dan Pricilla, adalah malam di mana Pak Rudy menjelaskan syarat yang dimaksud ayah mertuanya itu sebelum mereka melangsungkan pernikahan. Syarat itu adalah...
Anton, sang menantu harus mau menjadi anak buah dari seorang Bobby bandar narkoba. Ia harus menjadi pekerja Bobby dan juga Pak Rudy. Bobby merasa kesal dengan Pricilla karena ia tidak berhasil mendapatkan gadis yang ia inginkan. Hutang budi Pak Rudy pada Bobby akan tetap di anggap lunas jika Anton mau bekerja dengannya. Persyaratan itu tertera pada selembar kertas ber-materai untuk ditanda tangani oleh Anton.
Anton juga dipaksa berhenti dari kuliahnya karena ia kini bekerja dengan Bobby dan juga ayah mertuanya. Mau tidak mau, Anton harus memenuhi semua persyaratan itu guna memberi bukti pada Pricilla bahwa ia bertanggung jawab atas kehamilannya.
Gerbang derita telah di buka. Kisah cinta Anton dan Pricilla sangat penuh dengan misteri. Malam pertama pernikahan mereka adalah malam yang bertanda akan ada dua hati insan yang terluka di kemudian hari.
Pricilla dan Anton bahagia malam itu. Ia tidur di atas satu ranjang dengan status sah sebagai suami istri. Anton berjanji pada Pricilla untuk bertahan pada situasi apa pun.
Waktu telah menunjukkan pukul dua belas malam. Anton dan Pricilla masih asyik mengobrol tentang hubungan mereka dengan Riadi. Lalu tanpa sengaja, Anton melontarkan satu pertanyaan yang membuat Pricilla kalang kabut untuk menjawabnya.
Anton bertanya soal keperawanan Pricilla. Meski begitu, Anton tidak permasalahkan soal itu. Hanya saja, ia ingin Pricilla berkata jujur padanya.
Dengan terpaksa, Pricilla membuka lagi luka lama dengan menyebut nama Hartono di depan suaminya Anton.
Anton terkejut saat mendengar nama Hartono. Lalu ia bertanya lagi soal nama panjang dari laki-laki yang pernah tidur dengan istrinya itu. Sekilas Pricilla ingat nama itu, "Rasyid Hartono."
"Apa? Rasyid Hartono?" Anton melepaskan tangannya yang menopang kepala Pricilla ketika saling berhadapan. Ia duduk dan menatap tajam wajah Pricilla. "Ada apa, Ton?" tanya Pricilla terkejut dengan sikap Anton yang tiba-tiba berubah panik.
Enggak ... Enggak ... Enggak mungkinnnn~~
Teriak Anton dalam hatinya. Ia sangat panik dan mencoba menenangkan dirinya bahwa semua itu tidak mungkin terjadi.
Apa sih yang berada di pikiran Anton? Kenapa ia bisa sepanik itu saat mendengar nama Rasyid Hartono?