webnovel

Hidden Secret Love

Valencia Zanqueen adalah cewek tomboy yang terkenal di sekolahnya. Semua orang memanggilnya namanya dengan sebutan Val. Seumur hidupnya dia tak pernah mencintai seseorang di dalam hidupnya. Ia tak pernah merasakan yang namanya cinta karena dia tak pernah menemukan anak laki laki yang cocok dengannya. Namun Ia akhirnya merasakannya setelah Ia bertemu dengan Kennard Paxton, anak yang sangat usil sampai sampai setiap hari Val bisa bisa darah tinggi ketika bertemu dengannya. Meskipun Val tidak pernah mengungkapkan perasaannya selama bertahun tahun. Val juga sangat ragu apakah Kennard punya punya perasaan kepadanya. Karena hati Val selalu dihancurkan oleh Kennard meski hubungan mereka hanya sekedar teman dekat. Tak terasa sudah 3 tahun berlalu dengan semuanya yang berjalan seperti biasa yaitu dengan depresi yang menghiasi hari Val. Saat ini dia kelas 10 dan tetap saja selalu dibuat kesal oleh Kennard, itulah kesehariannya sampai Ia bertemu dengan Carlos Marquez dari sekolah elit yang letaknya beberapa blok dari sekolahnya. Carlos adalah seorang anak kelas 12 yang berprestasi di angkatan sekolahnya. Dia juga sering memenangkan berbagai lomba. Namun awalnya pertemuan mereka tidak terlalu bagus. Namun lambat laun semuanya berubah ketika Val selalu mendapatkan surat dari merpati putih dari sosok misterius. Start 3 September 2020

CillianVillain · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
11 Chs

Part 11

Selama beberapa hari ini Brainard mengajari Kenneth cara untuk mendekati Val,  dan Kenneth sedikit demi sedikit berhasil dekat dengan Val lagi. Carlos yang melihatnya cemburu tapi, dia tak pernah berkata apapun pada Val, seakan-akan tidak ada yang terjadi. Sementara Elena semakin dekat dengan Jackson. Dan setiap harinya Carlos tak pernah absen untuk mengantar Val berangkat dan menjemputnya pulang dari sekolah.

Setelah pelajaran usai, Val langsung dijemput oleh Carlos dengan Ford mustang 2017 miliknya di depan gerbang sekolah seperti biasa. Namun kali ini mereka tak langsung pulang lagi, tetapi mereka langsung melaju ke tempat lapangan hockey es, Kenneth dan Brainard yang menstal Val beserta teman-teman baru Val akhir-akhir ini langsung mengikuti Ford Mustang milik Carlos dengan mobil BMW yang mereka bawa.

Tak lama kemudian Carlos dan Val sampai di tujuan mereka dan mereka melihat Percy sudah menunggu mereka sambil berputar-putar menggiring puck di lapangan es dengan sepatu seluncurnya. Carlos dan Val pun dengan cepat memakai sepatu seluncur mereka beserta membawa stik hoki mereka serta menghampiri Percy.

"Oi! Kenapa lama sekali?" Tanya Percy dari kejauhan yang sudah memakai perlengkapan hokinya.

"Aku baru saja menunggu Val mengganti bajunya saat menjemputnya di sekolah tadi." Kata Carlos sambil merebut puck yang digiring Percy dan memukulnya masuk ke gawang.

"Kau curang, aku belum siap." Kata Percy sambil mengambil pucknya dan mengoper bolanya itu ke Val.

"Aku tidak menerima alasan." Kata Carlos sambil tertawa.

"Kau tahu Val? Aku rasa dari beberapa hari yang lalu kau memiliki penguntit Val." Kata Carlos sambil menunjuk ke kursi penonton hoki yang disana terdapat dua anak laki-laki yang tak lain adalah Kennard dan Brainard.

"Apa yang kalian lakukan disini? Dan apa urusan kalian mengikutiku?" Tanya Val dengan wajah yang kesal. Percy pun ikut menoleh ke arah mereka berdua.

"Kami…

"Aku butuh privasi, dan kalian melanggar privasiku."

"Kami ingin bertanding melawan mereka." Kata Brainard sambil menunjuk kea rah Carlos dan Percy.

"Baiklah kami akan bertanding, tapi jika kalian mau bertanding dengan kami kenapa tidak bilang dari awal? Kalian tidak perlu mnguntit Val selama beberapa hari." Kata Percy

"Ambil sepatu seluncur dan stick hoki kalian dan turunlah ke lapangan es ini. Jika kalian kalah kalian tidak boleh menguntit Val lagi, tetapi jika kalian menang maka kalian boleh mengikutinya kapanpun kalian mau." Potong Carlos Carlos

"Sepakat." Kata Brainard

"Aku tidak tahu kalau kau membawa perlengkapan hoki di mobil." Bisik Kennard

"Sudah kubilang aku akan membantumu, kan?"  Bisik Brainard sambil melangkah pergi ke mobil.

"Jangan bawa-bawa aku ke dalam permainan bodoh kalian." Bisik Val sambil memukul kaki Carlos dengan tongkat hoki es.

"Percayalah padaku, semuanya akan baik-baik saja. Kau hanya pelu menonton pertandingannya dari  bangku penonton." Kata Carlos

"Jika kalian kalah, akan kutinju hidung kalian hingga berdarah." Kata Val sambil berjalan pergi.

"Jika kami mendapat dapat memasukan bolanya ke gawang 5 kali. Maka kami menang. Begitu juga sebaliknya,  Jika kalian bisa memasukkan bolanya ke gawang kami, maka kalian akan menang." Kata Brainard

"5 poin apa kau gila! Mereka anak Dandellyan! Aku hanya kapten tim sepak bola, begitu juga dengan kau yang hanya mengikuti club sepak bola." Bisik Kennard yang berseluncur ke tengah lapangan es.

"Carlos adalah kapten tim basket dan Percy adalah kutu buku yang memenangkan berbagai piala mata pelajaran. Ini hoki, bung. Mereka bukan pemain hoki es. Jadi santai saja." Kata Brainard sambil berseluncur ke belakang.

"Kau tak memakai perlengkapan hoki esmu?" Tanya Kennard kepada Carlos

"Tidak usah aku tidak membawanya, lagipula aku akan baik-baik saja." Kata Carlos sambil berdiri bersiap di tengah lapangan hoki es itu.

Seketika itu Kennard langsung menggiring bolanya menuju gawang yang dijaga oleh Percy tetapi Percy dengan cepat merebut bola itu dan mengopernya pada Carlos. Kemudian Percy dengan cepat mengikuti Carlos dari belakang, dan setelah itu Carlos memukulnya ke arah gawang Brainard dengan cepat, namun dugaan Brainard salah karena Carlos tidak memukul bolanya kea rah gawangnya, namun Ia mengopernya pada Percy yang akhirnya memasukkan bola itu ke gawang Brainard.

"Kurang 4 poin lagi."

Babak Kedua dimulai…

Carlos langsung memukul bolanya ke arah Percy tetapi dengan cepat Brainard merebutnya dari Percy dan mengopernya pada Kennard, Carlos pun langsung berseluncur cepat di dekat Kennard dan langsung merebut bolanya kembali, Seketika itu Kennard langsung mencoba merebut bolanya kembali,  tapi Carlos dengan cepat menghindarinya dan langsung memukul bola itu masuk ke gawang Brainard.

Babak ketiga dimulai…

Carlos dan Brainard berebut bola, namun Carlos langsung memukul bolanya jauh ke belakang ke arah Percy, sehingga Percy menggiringnya pergi, Kennard pun langsung mengejar Percy tetapi Percy dengan cepat mengoper bolanya ke arah Carlos. Dan seketika itu juga Brainard dan Kennard langsung megejar Carlos. Namun dengan cepat Carlos mengopernya jauh ke arah Percy yang langsung memukulnya menuju gawang, namun sayangnya tembakan Percy meleset dan langsung direbut oleh Brainard yang langsung menggiringnya pergi, Percy dengan cepat merebut bolanya kembali namun gagal. Beruntungnya Carlos berhasil merebut bola itu kembali dari Brainard, namun lagi-lagi Kennard merebut bola hoki itu dari Carlos dan dengan cepat mengopernya ke arah Brainard yang langsung memukul bola itu ke gawang Percy, namun dengan cepat Percy menahan bolanya untuk masuk kegawangnya dengan tongkatnya dan langsung mengopernya ke arah Carlos yang langsung memukul bolanya masuk ke gawang Brainard.

Babak keempat dimulai…

Kennard dan Percy berebut bola, namun Percy berhasil memukul bola itu kea rah Carlos yang langsung menggiringnya pergi melewati gawang dan dikejar oleh Brainard, dan seketika itu juga Carlos langsung mengoper bolanya kepada Percy, namun Brainard dan Kennard mencoba merebut bolanya dari Percy. Percy pun kelihatan sedikit kesulitan karena Ia terpojok, namun akhirnya dia bisa memukul bolanya menjauh  dari mereka dan langsung digiring oleh Carlos untuk menuju gawang Brainard yang kosong, namun Brainard dan Kennard langsung dengan cepat mengejar Carlos sehingga Carlos langsung mengoperkan bolanya kepada Percy pun menggiringnya pergi, tetapi ketika melihat Brainard dan Kennard sudah berada di dekatnya dengan cepat Percy mengopernya kembali kepada Carlos, Kennard langsung mencoba merebut bolanya kembali dari Carlos namun Ia terpeleset dan terjatuh, sehingga Carlos langsung memberikan bolanya kepada Percy. Kennard dengan cepat bangkit. Brainard langsung mengejar bola yang digiring Percy namun dengan cepat Percy mengopernya ke Carlos, namun saat Brainard mendekat ke arah Carlos, Carlos langsung mengopernya kembali kepada Percy. Kennard mencoba mengambil bola yang digiring Percy dan juga menconba membuat Percy terjatuh tetapi dengan cepat Percy langsung mengoper bolanya jauh ke belakang dan langsung digiring oleh Kennard tetapi dengan cepat Carlos langsung menjatuhkan Kennard dan mengoper bolanya ke Percy. Kennard dengan cepat bangkit, sedangkan Brainard mengejar Percy yang langsung berbalik ke belakang dan mengopernya kepada Carlos yang langsung dikejar oleh Kennard dan Brainard yang sibuk mendapatkan bolanya kemabali, sedangkan Percy langsung berseluncur di dekat gawang Brainard dan pada saat itu juga Carlos mengoper bolanya kepada Percy yang langsung memasukkan bolanya ke gawang Brainard.

Babak kelima dimulai…

Kennard berhasil merebut bola dari Percy dan mengopernya ke Brainard yang langsung dikejar oleh Carlos, Brainard dengan cepat mengopernya ke Kennard, dan ketika Percy akan merebut bolanya kembali. Kennard langsung meengopernya kepada Brainard yang langsung memukulnya ke gawang Percy, namun Carlos berhasil menangkis bola itu dan memukulnya ke arah Percy yang langsung menggiringnya ke gawang Brainard, namun Brainard dengan cepat menghantam Percy sehingga Ia terjatuh, sehingga bolanya menjauh kea rah lain. Carlos dengan cepat menggiring bola itu dan dengan cepat Kennard dan Brainard merebut bola itu sehingga membuat Carlos terhantam keras ke dinding pembatas lapangan penonton dan terjatuh membentur keras di es, Kennard yang kehilangan keseimbangannya akibat benturan dari bahu Carlos tadi, langsung tersandung kaki Carlos sehingga kaki Carlos langsung berdarah karena terkena bagian pisau sepatu seluncur es milik Kennard, bersamaan dengan Percy yang langsung memukul bolanya masuk ke gawang Brainard.

"Carlos!" Kata Val sambil mendekati Carlos begitu pula dengan Percy.

Darah dari kaki Carlos mengalir lumayan banyak.

"Sial!" Umpat Percy sambil menyeret Carlos keluar dari lapangan.

Setelah itu Ia langsung membalut lukanya dengan perban yang dia ambil dari tasnya.

"Val telfonkan 911!"

"A-aku minta maaf." Potong Kennard

"Tidak perlu, aku baik-baik saja. Telfonkan Alfie saja."

"Kakimu berdarah. Dan kepalamu juga berdarah. Apa kau terlihat baik-baik saja?!"

"Bawa aku ke mobilku dan menyetirlah ke rumah sakit."

"Val, bantu aku angkat si bodoh ini."    Kata Percy sambil merangkul Carlos dan mengangkatnya begitu pula dengan Val.

***

Beberapa jam pun sudah berlalu, luka Carlos sudah ditangani oleh perawat dan dokter di rumah sakit, dan dimasukkan ke dalam ruangan. Alfie dengan cepat menyamar menjadi dokter professional disana dan menyuruh meninggalkan mereka berdua sendirian disana agar bisa mengobati Carlos.  Alfie memang masuk untuk mengobati Carlos tetapi alasan utamanya bukan itu. Saat ini Carlos bisa berjalan seperti biasa, dan luka di kepalanya yang harusnya memar pun sudah tidak ada. Hanya saja Carlos Alfie tetap memasangkan perban pada kaki dan tangannya untuk berakting di depan teman-temannya agar mereka tidak banyak bertanya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Val dan Percy bersamaan ketika melihat Carlos keluar dari kamar rumah sakitnya.

"Ada apa sih dengan kalian? Kalian terlalu cemas, aku kan tidak ditabrak bus atau kereta api. Kalian tidak perlu cemas seperti itu." Kata Carlos yang berpura-pura berjalan pincang dengan tongkatnya.

"Kalau kau ditabrak kereta api, kau pasti akan mati bodoh!." Kata Percy

"Jangan cemaskan akau, bung! Aku punya Val dan Alfie disini! Aku baik-baik saja. Kau pergi ke lapangan hockey tadi dengan taksi, kan? Pulanglah, dengan mustangku lebih baik kau awasi keadaan Jackson dan Elena.  " Kata Carlos ambil tertawa.

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik." Kata Percy sambi melangkah pergi.

"Hei Percy!" Panggil Carlos

"Ya?" Tanya Percy sambil berbalik ke arah Carlos.

"Pertandingan tadi keren, kau melakukannya dengan baik."  Kata Carlos

"Kerja sama kitalah yang menjadikan pertamdingan tadi fantastis. Tapi bagaimana dengan bertandingan basketmu yang akan dilaksanakan beberapa hari ini?"

"Setidaknya aku tidak kehilangan gigiku. Jadi kurasa aku akan baik-baik saja."

"Jangan sampai cedera lagi." Kata Percy sambil berjalan pergi.

"Kau tidak perlu sampai bertanding dengan mereka, seharusnya aku menampar dua orang bodoh yang menguntitku tadi sehingga kau tidak terluka." Kata Val

"Tapi setidaknya aku sudah membuatmu tersibur dan tegang akan bertandingan kami tad. Jadi intinya aku tak masalah dengan memenangkan pertandingan meskipun aku cedera yang penting bisa membuat terkesan." Kata Carlos

"Kau tidak perlu membuatku terkesan Carlos, kehadiranmu sudah membuatku senang." Kata Val sanbil membelai rambut Carlos.

"Jadi… apa kau punya waktu malam ini?" Tanya Carlos

"Aku tidak ada acara apapun malam ini, jadi aku punya waktu. Kenapa?"

"Maukah kau makan malam dengan orang yang cedera ini?" Tanya Carlos sambil tersenyum

"Baiklah-

"Kurasa kalian sebaiknya masuk ke limosin yang sudah terparkir di depan." Potong Alfie

"Val bisakah kau membelikanku soda di kantin rumah sakit? Aku dan Alfie akan menunggu di mobil." Kata Carlos

"Setelah ini, bawa kami ke restoran termahal di kota ini." Bisik Carlos kepada Alfie

Sesampai di limosinnya, mereka berdua duduk bersebelahan, dan sama sekali tak mengatakan sesuatu.

"Jangan diam saja, Carl. Katakan sesuatu." Kata Alfie

"Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan."

"Jika satupun dari mereka tahu apa yang terjadi denganmu, dan jika informasi tentang kemampuanmu bocor, maka kau dalam bahaya."

"Biarkan aku mati sekalian."

"Apa kau gila?! Apa yang kau pikirkan?" Kata Alfie

"Aku tak pernah meminta kemampuan regenerasi itu seumur hidupku, kau tahu sendiri bahwa aku dipaksa untuk mendapatkan kekuatan itu sebagai salah satu percobaannya, dan dia selalu menyiksaku untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Aku membencinya dan segala yang berhubungan dengannya, termasuk kemampuan bodoh ini."

"Lalu apa yang kau lakukan? Kau mau memberitahu mereka tentang kekuatanmu?" Tanya Alfie

"Tidak, aku hanya ingin selalu berada di dekat mereka. Mungkin kesempatanku hanya setahun bersama mereka." Kata Carlos

"Semakin kau berada di dekat mereka, semakin berat jika kalian berpisah, dan semakin dekat kau bersama mereka, maka mereka mungkin ingin tahu lebih tentangmu, dan ketika mereka mencaritahu tentangmu dan menemukan apa yang terjadi denganmu, maka apakah kau siap menerima konsekuensinya? Mereka bisa membencimu, takut kepadamu, dan yang terburuk mungkin tak mau melihatmu." Kata Alfie

"Bagaimana dengan Jackson? Dia mengetahui semuanya tentangku, tapi dia bertindak seolah-olah tak mengetahuinya."

"Semua orang memiliki pandangan berbeda, Carlos. Tidak semua orang punya pandangan seperti Jackson. Mungkin yang membuatnya mengerti tentangmu karena dia merasakannya juga, mungkin memang dia tidak seratus persen sama sepertimu, tapi  dia merasakannya."

"Kurasa Val, Elena, dan Percy bukan orang yang buruk."

"Bagaimana dengan orang lain selain mereka? Dustin contohnya, huh? Bagaimana dengan Livy Jocklane? Aku harap kau tidak terlalu dekat dengan mereka, karena musuh-musuhmu bisa mencelakai mereka jika mereka tahu. " Kata Alfie

"Tak perlu khawatir padaku, aku akan menikmati waktu bebas ini selagi mereka tak menggangguku." Kata Carlos

"Aku hanya mencoba untuk melindungimu, tuan."  Kata Alfie saat melihat Val datang sambil keluar dari mobil.

"Aku tahu, Alfie. Tapi aku bisa menjaga diriku sendiri." Gumam Carlos

Ini bukan tentangmu, tapi ini juga tentang mereka. Batin Alfie

Val pun akhirnya masuk ke limosin Carlos dan duduk di sebelahnya sambil memberikan sekaleng soda kepada Carlos. Sedangkan Alfie langsung duduk di kursi pengemudi. Mereka hampir tak mengatakan apapun di mobil, Carlos hanya mengenalkannya pada Alfie, dan berbincang sekilas. Setelah itu keheningan dan kecanggungan menyertai mereka. Beberapa menit pun berlalu, dan Alfie tidak langsung membawa Val dan Carlos pulang ke apartement, melainkan membawa akan mereka makan di restoran mahal. Seperti permintaan Carlos.

"Dimana kita?" Tanya Val sambil keluar dari mobil.

"Sebuah restoran." Kata Carlos yang juga keluar dari mobilnya dan menutup pintunya.

"Aku akan mengerjakan pekerjaanmu yang belum selesai di perusahaan." Kata Alfie sambil melaju pergi.

Di luar restoran itu terdapat sepasang air mancur mewah dan berbagai bunga indah yang menghiasinya. Namun setelah mereka masuk, restoran itu dilapisi dinding kaca dengan ribuan ikan yang berenang ke sana ke mari , jadi terlihat seakan-akan restoran itu berada di bawah laut.

"Aku tidak akan sanggup meilhat tagihan makanannya." Gumam Val yang membuat Carlos tertawa.

"Jadi, dia juga mengerjakan pekerjaan perusahaanmu juga?" Tanya Val sambil duduk di salah satu meja yang terdapat sebuah lilin menyala di tengahnya.  

"Iya, begitulah pekerjaan Alfie." Ucap Carlos sambil duduk berhadapan dengan Val.

"Daripada dipandang sebagai kepala pelayan, pengasuhmu, dan tangan kananmu di perusahaan, dia lebih terlihat seperti ayahmu karena dia sangat peduli padamu." Kata Val

"Kau benar, dia seperti sosok ayah bagiku."

"Jadi kenapa bukan ayahmu yang melakukan pekerjaan di perusahaan? Usiamu masih 17, kau seharusnya tidak memegang perusahaan. Kau seharusnya masih layak bersenang-senang dan menikmati masa remajamu." Kata Val

"Ketika kau memiliki segalanya, maka semuanya akan terasa berbeda. Jadi… apa yang kau mau kau pesan? Daftar menunya tepat berada di depanmu tetapi kenapa tidak kau buka sama sekali?" Tanya Carlos

"Kau saja yang pesan makanannya, aku tidak akan sanggup melihat harga makanannya." Kata Val yang membuat Carlos tertawa.

"Baiklah, aku saja yang memesan makanannyasekaligus membayarnya agar nanti setelah kita selesai, kita langsung pulang saja.." Kata Carlos sambil bangkit dari mejanya dan menghampiri salah satu pelayan disana.

"Hati-hati kalau pelayannya jatuh cinta pada ketampananmu." Canda Val yang hanya dibalas senyuman tawa dari Carlos

Tak lama kemudian Carlos kembali dan duduk di depan Val, kali ini dia menghabiskan waktunya untuk bercanda dengan Val. Makan malam di restoran itu lebih tepatnya bukan malam yang terlalu romantic, lebih tepatnya alam dengan canda dan tawa kebahagiaan.

Setelah mereka selesai makan pun, mereka menyempatkan foto berdua dan langsung pulang dengan taksi yang mereka pesan. Mereka pulang ke apartment dan masuk ke kamar mereka. Val langsung mengambil bajunya dan pergi kamar mandi sambil menyalakan showernya, sementara Carlos memainkan pianonya dan menyanyikan sebuah lagu. Dan tanpa disadari, Val mengintipnya dari balik pintu kamar mandi ketika mendengar Carlos memainkan pianonya.

I see you cut your hair

I think it suits you well

Like how you live with no care

So you went and did what you said

I know you a small town girl

Livin in the city

I bet your decisions make you happy

But you'll be happier with me

If all I do is make you laugh

I'll be fine with that

If all we do is take a chance

We can make it last

If only you would be my girl

I hope you say you will

I know you a small town girl

Alone in a big city

I bet your decisions make you happy

But you'll be happier with me

If all I do is make you laugh

I'll be fine with that

If all we do is take a chance

We can make it last

If only you would be my girl

I hope you say you will

I want all your attention

I want your attention everyday

I'll write you intimate letters

When I can't be face to face

I know you been waiting

For something special

And to honest I want the same

From you, from you

If all I do is make you laugh

I'll be fine with that

If all we do is take a chance

We can make it last

If only you would be my girl

I hope you say you will

Tepat pada saat lagu brakhir, Val langsung menutup pintunya perlahan, dana langsung mandi seolah tidak mendengar dan melihat apa yang terjadi.

***

Keesokan harinya saat di sekolah lagi-lagi Carlos mengantar Val saat di sekolah, Val tentunya menjalani beberapa jam di sekolah seperti biasanya, namun kali ini prasaan Val entah kenapa seharian ini senang sehingga waktu tak terasa bahwa bel pulang sekolah telah berbunyi. Tak seperti biasanya, kali ini Kennard mengajak Val untuk berbicara berdua dengan Val, Val pun setuju saja karena Ia pikir Kennard akan membahas tentang peran masing-masing band sekolahnya. Namun tidak, kali ini Kennard menjelaskan apa yang Ia rasakan kepada Val dan bertindak seolah Ia tak peduli. Tentu saja Carlos sudah menunggu Val dartadi di gerbang sekolah, tetapi karena Val tidak muncul-muncul. Ia pun memutuskan untuk mencarinya, dan tak lama kemudian Ia pun menemukan Val sedang berbicara bersama dengan Kennard, dan Carlos pun langsung menguping dan mengintipnya.

"Aku sangat menyukaimu, Val."

Deg!

"Apa?"

"Katakan padaku apakah kamu akan pernah percaya. Beri aku lebih dari cukup. Aku pikir aku adalah sesuatu yang kamu lewatkan dalam hidupmu. Kau dan aku, tidak akan ada stress , karena kita hanya akan bersenang-senang. Pinjamkan aku perasaanmu dan setiap rahasia, aku akan menyimpannya." Kata Kennard

"Aku juga menyukaimu… sejak kelas 7."

Mendengar itu Carlos langsung melangkah pergi dengan cepat darisana.

Aku tahu tidak mungkin. Aku tahu kamu melihatku hanya sebagai teman. Aku tahu dia sangat hebat. Apakah kamu tahu bahwa aku hanya sedikit terluka? Tapi tetap saja sama. Aku tersenyum padamu, aku ingin kamu tahu bahwa aku mengerti. Tetapi ketika aku diam, apakah kamu bertanya-tanya tentang gejala yang aku tunjukkan? Temanku tidak mencintaiku, tapi aku diam-diam mencintai temanku, aku melarang diriku sendiri, tapi aku tidak mendengarkan, aku masih tidak jelas. Tapi kamu tidak pernah merasakan apa-apa, namun aku masih pergi dan diam-diam berfantasi, aku pantas merasakan sakitnya. Temanku tidak mencintaiku, tetapi diam-diam aku menyayangi temanku, sedekat apa pun kita, semakin kesepian aku. Sorot matamu adalah pengingat; hanya menjadi teman yang kamu inginkan dari kami. Senang rasanya berada di dekatmu. Aku senang masih menjadi teman lama untukmu. Batin Carlos yang masih melangkah pergi.

"Tapi kurasa aku tidak bisa, Kennard." Kata Val lagi.

"Kenapa menunggu? Ekspresikan perasaanmu karena aku akan segera di sini saat kamu sangat membutuhkanku. Kamu tahu kamu adalah alasannya, bahwa tak seorang pun di dunia ini bisa berubah pikiranku. Aku akan mempercayai hatimu dengan setiap rahasia dan kamu bisa percaya padaku. Jangan pernah buang waktumu. Aku akan mempercayai hatimu. Dengan setiap rahasia dan kamu bisa percaya padaku. Aku memberimu lebih dari waktu untuk dihabiskan. Memberimu dunia dan semua isinya. Hanya satu yang harus kamu beri kesempatan. Beri tahu aku, jika terlalu cepat."

"Aku tak bisa, orangtuamu tidak akan mengijinkan kita bersama."

"Mereka tidak perlu tahu."

"Aku akan memikirkannya lagi. Aku harus pergi." Kata Val sambil berlari pergi menuju ke arah Felicia.

Aku seharusnya senang, inilah yang aku inginkan dari dulu kan?

"Fel, aku harus berbicara denganmu." Kata Val yang langsung menarik tangan Felicia yang sedang asik berbincang dengan Vivienne menuju ke tempat yang sepi.

"Ada apa?" Tanya Felicia

"Kennard menyatakan perasaannya padaku."

"Bagus! Sudah kuduga dia menyukaimu." Kata Felicia

"Tapi aku bingung, kenapa aku tidak merasa senang?"

"Kau menyukai orang lain selain Kennard? Apakah orang itu adalah Carlos?" Tanya Felicia

"Aku tidak tahu dengan perasaanku. Maksudku dia selalu ada saat Kennard tidak ada disana. Aku memang akhir-akhir ini lebih nyaman dan lebih bisa terbuka ketika bersama Carlos daripada Kennard."

"Jika kau mencintai dua orang di waktu yang sama, maka pilihlah yang kedua karena jika kamu mencintai yang pertama, kamu tidak mungkin jatuh cinta kepada yang kedua. " Kata Felicia sambil tersenyum.

"Aku ingin sekali bersama Kennard, tetapi orang tuanya tidak menyukaiku jadi aku tak bisa bersama dengannya. Dan juga, aku tidak enak pada Carlos jika aku menerima Kennard. Aku bingung, Fel. Aku tidak bisa membuat keputusan." Kata Val

"Kau membuat mulutku bungkam. Aku tak bisa berkata-kata apa-apa lagi. Tapi kusarankan kau mendengarkan hatimu saja." Kata Felicia sambil tersenyum.

Val pun akhirnya pulang ke apartementnya dengan taksi ketika Ia melihat mobil Carlos tidak ada di depan gerbang sekolah. Val pun berfikir bahwa Carlos mungkin masih sibuk dengan sekolahnya ataupun sibuk dengan pekerjaannya. Namun ketika Val sampai ke kamar apartementnya, semua barang-barang Carlos termasuk kedua elangnya pun sudah tidak ada disana, pianonya pun juga sudah tidak ada. Yang Val temukan hanya sepucuk kertas bertuiskan.

Aku harap kau bahagia dengan Kennard. Mansionku sudah selesai di renovasi, karena itu aku akan kembali kesana agar tidak mengganggu hubungan kalian.~ Carlos

Tentu saja apa yang ditulis oleh Carlos benar-benar suatu kebohongan, mansionnya sama sekali belum selesai direnovasi, dan sore yang disertai hujan ini, Carlos datang ke mansion Jackson dengan basah kuyup. Jackson tentu saja terkejut, tetapi ketika Ia mendengar penjelasan Carlos, Ia pun mengerti dan mengijinkannya tinggal di mansionnya. Ditambah lagi keluarga Jacksosn tak masalah dengan kehadiran Carlos karena Carlos memiliki hubungan yang baik pula dengan keluarga Jackson. Selama Carlos berada di sana Jackson selalu menghiburnya agar Carlos menjadi lebih baik, meskipun hiburan Jackson tidak terlalu berpengaruh setidaknya Jackson sudah mencobanya.