Meeting telah selesai, sehingga membuat pria bertubuh tinggi tegap itu lega. Dia sudah tak ingin berada di penthouse, karena pasti akan diajak bicara terus-menerus oleh sang bos, X.
Pria itu sedang menyantap makanan yang telah dipesan. Sebenarnya, ia tak mau melakukan hal tersebut, akan tetapi X yang memaksa untuk memesan, sehingga mau tak mau menerima.
"Sir, I do not want to eat, because before I went here, I had my lunch," tolak Leader Massachusetts itu.
Aku tak ingin lama-lama, karena ingin tahu, apakah gadis si concierge masih on duty atau malah sudah selesai shift. Tapi, kalau Tuan X sudah memaksa, dia pasti akan langsung mengancam and I hate that part actually, gerutu Mark, yang tentu saja di dalam hati.
Sayangnya, penolakan secara halus tidak berlaku bagi seorang Xander O'Neil. Dia melotot, sehingga sepasang mata berwarna biru itu jadi menyeramkan. Mark tidak bisa berbuat apa-apa, karena sudah menduga apa yang akan terjadi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com