Pria paruh baya itu menepis tangan, Sarah. Ia menghampiri anaknya dan memegang kedua bahu, Jun dengan kuat. "Kenapa dia di sini?" tanya Tuan Widodo.
Jun menggelengkan kepalanya, "aku gak tau, Pa. Tiba-tiba saja dia datang kesini, dan memelukku..." balas Jun.
"Dan dia berciuman di depan, Syifa!" lanjut Dagga yang menahan amarahnya. Ingin sekali ia memukul Jun dengan kuat hingga mati, tapi tangannya sudah sangat sakit.
Plak!
Satu tamparan mendarat di wajah Jun, Tuan Widodo menggeram kesal. Sudut bibir Jun akhirnya semakin banyak mengeluarkan darah. Sarah yang melihatnya sangat bahagia, kemudian menatap Jun dengan tatapan kemenangan.
"Om, aku mau Jun tanggung jawab terhadap ku. Karena semalam ia meniduriku, dia sudah berani mengambil keperawananku dan aku takut hamil, Om." ucap Sarah memulai dramanya.
Tuan Widodo mengepal tangannya dengan kuat, saat akan memukul anaknya lagi. Nyonya Risa datang dan menahan tangan suaminya. "Pa, kenapa kamu mukul anak kita?" tanya Nyonya Risa.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com