webnovel

Bab 05. Musuh Lama

Pintu kafetaria dibuka dengan keras hingga menimbulkan bunyi benturan ke dinding tempat pintu bergantung dan tiga orang memasuki aula.

Pada awalnya kedatangan tiga orang mungkin tidak akan mengejutkan semua orang, jika bukan karena suara pintu tersebut. tetapi melihat secara detail penampilan tiga orang itu pun tampak menonjol dengan aura intimidasi yang begitu kentara.

Ketiganya memiliki ekspresi kemarahan dengan selaras membentang di wajah mereka dengan sangat jelas membuat siapapun akan mengerti untuk tidak mengganggu.

Bahkan salah satu dari tiga orang itu mendorong seorang pria hingga terpental jauh menabrak ujung meja, hanya karena menghalangi jalan mereka dan hal mengejutkan lainnya adalah hal tersebut di lakukan seorang perempuan.

Sebuah hal yang mungkin mustahil bahkan terasa diluar logika jika difikirkan secara ilmiah, jika seorang perempuan memiliki tenaga yang begitu kuat.

Ketiga orang tersebut tampak seperti orang yang tidak bisa di remehkan bahkan disinggung, meski dua diantaranya adalah perempuan kecil yang tampak manis dengan seorang pria berbadan besar yang terus diam diantara kedua perempuan tersebut.

Ketiga orang itu berjalan ke meja di sudut dan tingkat kebisingan di kafetaria kembali normal seolah tidak pernah ada hal buruk yang terjadi, menandakan seberapa biasanya para siswa menanggapi kasus bullying akan siswa lainnya dan menganggapnya hal normal.

Semua orang mulai berbicara dan mengobrol kembali sementara Mu Ziyue duduk diam, terpaku di tempat duduknya ketika melihat hal pertama kali yang terjadi dalam hidupnya. Bahkan seluruh tubuhnya terasa gemetar tapi kedua matanya tidak bisa di hentikan untuk melihat perempuan yang membuat masalah tadi.

Mu Ziyue mungkin termasuk orang yang sangat tidak beruntung, perempuan itu menyadari tatapan Mu Ziyue dan menoleh memberi Mu Ziyue pandangan kosong yang membuat tulang belakang Mu Ziyue terasa kesemutan.

Mengetahui bahwa mungkin sebuah masalah akan kembali terjadi jika tidak menghindar, Mu Ziyue kembali fokus pada sandwich yang baru setengah dimakan. Namun baru satu kali Mu Ziyue menelan, Sandwich yang berada ditangannya telah terlepas.

Ketakutan masuk ke dalam otak Mu Ziyue ketika menyadari perempuan pembuat masalah itu telah berdiri di hadapannya dan merebut sandwich Mu Ziyue untuk melemparkannya ke lantai, dengan dihiasi ekspresi menakutkan.

Jantung Mu Ziyue berdegup begitu keras sehingga rasanya semua orang di kafetaria bisa mendengarnya. "Apa yang kau lihat? Aku tidak suka kau menatapku"

Perempuan tersebut menarik baju Mu Ziyue hingga berdiri dari kursi lalu mencengkram lehernya dengan satu tangan. rasa sakit yang menyengat datang dari tempat perempuan itu mencengkram leher Mu Ziyue seolah kekuatan fisiknya bukanlah manusia. berkedip dua kali Mu Ziyue berusaha menghentikan air matanya untuk jatuh karena malu.

"Aku…" Mu Ziyue mencoba mengatakan seseatu, sebelum Daniel dan Jia Haoran keluar dari tempat duduk dan menarik perempuan itu untuk menjauh dengan paksa.

Lutut Mu Ziyue terasa lemah dan bahkan lehernya terasa akan patah jika saja tidak ada Daniel dan Jia Haoran, Mu Ziyue hanya bisa menangis mengabaikan mata semua orang karena sakit tak tertahankan.

"Kau memiliki luka tidak ringan, aku akan mengantarmu untuk istirahat"

Entah sejak kapan sosok Lucas berdiri dihadapannya, Mu Ziyue tidak dapat sadar melihat keadaan sekitarnya. Bahkan ketika tangan Lucas menarik kedua tangannya dengan sentakan lembut.

Meski ingin memprotes tetapi Hu Lei terus mendorong agar Lucas setuju pergi dengan Lucas dan meminta untuk membawa Mu Ziyue ke ruang kesehatan. Membuat Mu Ziyue tidak punya pilihan selain mengikuti.

Mu Ziyue bisa merasakan air matanya tidak bisa berhenti dan rasa sakit dilehernya terus bertambah secara Intens. Mu Ziyue merasa bahwa udara disekitarnya seolah sulit diraih.

"Apakah kau baik-baik saja?" Suara Lucas penuh perhatian dan lembut.

"Tidak," jawab Mu Ziyue.

Mu Ziyue tidak mengerti mengapa Lucas bertanya hal yang seharusnya sudah jelas akan jawaban itu, otak Mu Ziyue bahkan tidak bisa berfikir jernih ketika dunia terlihat hanya hitam dan putih dimatanya.

“Aku benar-benar minta maaf kau harus mengalaminya, Kalau saja aku bisa lebih cepat datang ke mejamu tadi ... "

Kata penuh penyesalan dan kemarahan datang dari Lucas.

"Apa yang akan kau lakukan? Aku tidak mengerti mengapa kau harus peduli akan itu. Bukankah penindasan akan siswa lain adalah hal wajar disini? Aku bukanlah siswa penting untuk dipedulikan bukan? " Mu Ziyue bertanya.

Mu Ziyue hampir bisa melihat rasa frustasi dari mata Lucas, namun itu hanya sesaat karena hal terakhir yang Mu Ziyue lihat adalah kegelapan.

Dengan sigap Lucas menangkap tubuh Mu Ziyue yang lebih tinggi darinya, lalu

menggendongnya menuju ruang kesehatan sembari mengirim percakapan melalui gelombang otak kepada kedua teman Lucas lainnya yang merupakan manusia serigala.

Lucas merasa hatinya hancur melihat Mu Ziyue terluka bahkan luka yang didapatkan bukanlah luka ringan, jika terlambat mungkin Lucas akan kehilangan Mu Ziyue selamanya.

Lucas menyatukan dahinya dengan Mu Ziyue, dengan kedua tangan mereka berdua tertaut erat. Diantara kedua tautan tangan tersebut ada cahaya pendar yang berasal dari tangan Lucas seperti sebuah fantasi.

Dan tangan lain Lucas dengan lembut membelai pipi Mu Ziyue yang tertidur dengan nyaman, semua kesalahan seolah memupuk dihati Lucas. Bagaimanapun Lucas merasa tidak bisa melindungi matenya dengan benar.

Hati Lucas penuh dengan kebencian akan serigala wanita yang menyerang Mu Ziyue, ketiga orang yang membuat masalah tadi bukan manusia biasa bahkan Lucas mengenal dengan baik ketiga orang itu.

Suara pintu ruang kesehatan terbuka menyadarkan Lucas dari kemarahannya, untuk dihadapkan dengan kedua orang yang merupakan teman baiknya.

''Lucas ada apa kau memanggil kami dan siapa dia?''Ujar salah seorang dari mereka

''Keluarga Jiang telah muncul kembali dan entah untuk alasan apa mereka datang kemari secara tiba-tiba setelah dulu melarikan diri atas pemberontakan dalam Klan yang mereka lakukan. bahkan Jiang Shimei, perempuan itu telah berani menyentuh dan melukai milikku''Ucap Lucas dengan tatapan gelap sebelum melanjutkan,''Jadi Su Yi-ge, Li Xu-ge aku meminta kalian untuk mengawasi mereka, jangan biarkan mereka kembali lolos''

Meskipun pada awalnya kedua orang Yang merupakan Su Yi dan Li Xu kaget akan panggilan dari Lucas, tetapi setelah mendengar kata bahwa keluarga Jiang telah kembali sontak kemarahan yang dulu terpendam kini muncul dalam ekspresi mereka berdua.

Apalagi emosi terasa menakutkan dalam mata Li Xu,''kau bisa yakin, aku tidak akan melepaskan orang yang telah membunuh keluargaku dulu''

Merasakan emosi Li Xu tidak stabil Su Yi dengan cepat merangkul dan mencium pelipis pria disampingnya itu,''Aku akan membantumu tenang saja, kita akan membalas dendam untuk perbuatan terkutuk mereka''

Akar permasalahan terpecahnya Klan mereka dulu sebenarnya berasal dari pemberontakan dalam Klan yang dilakukan Jiang Guangzo, dengan diam-diam menggiring opini didalam Klan tentang tidak tepatnya Ayah Lucas berkuasa dan tidak bisa dengan baik mengatur Klan.

Bukan hanya menggiring opini, tetapi melakukan trik licik hingga banyak orang percaya. Padahal Jiang Guangzo adalah orang yang paling dipercaya Ayah Lucas, bahkan Ayah Lucas pernah berfikir merencanakan pernikahan antara Lucas dan Jiang Yulin puteri dari Jiang Guangzo seandainya Lucas masih tidak bertemu Matenya.

Namun kebenaran akhirnya terungkap, serangan mendadak yang dilakukan Jiang Guangzo untuk menjatuhkan kekuasaan Ayah Lucas membuat Klan harus menerima kekalahan karena tidak siap akan serangan tidak terduga. Menyebabkan begitu banyak korban termasuk Ayah Lucas.

Beruntung, Ayah Jason bisa dengan cepat menguasai kondisi dan mengamankan orang yang masih bisa diselamatkan untuk berpindah tempat sementara waktu. lalu beberapa bulan kemudian melakukan serangan balik kepada keluarga Jiang dengan perencanaan matang, sayangnya keluarga Jiang berhasil melarikan diri.

Cahaya sore hari berwarna jingga yang begitu menawan menelusup masuk ke sebuah ruangan dan membangunkan sosok manusia yang tengah tertidur dengan nyenyak.

Mengerjapkan mata untuk menyesuakan pandangan yang agak kabur, sosok yang dapat di identifikasi sebagai Mu Ziyue merasa heran akan rasa nyaman yang dia dapatkan entah darimana.

Padahal Mu Ziyue bisa yakin bahwa sebelumnya dia merasakan sakit di lehernya, Mu Ziyue masih bingung bagaimana lukanya bisa sembuh bahkan tidak ada jejak rasa sakit dan dia bisa terbangun di ruang kesehatan.