webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
369 Chs

-91- Kewajibanku

"Lo gila mau ngelamar dia di makam?!" Fran memukul kepala Afka mencoba menyadarkan sahabatnya yang mulai gila. Pasalnya, Afka baru saja memberi tahu Fran bahwa dia akan melamar Ghirel di makam sambil menikmati senja.

Afka meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Fran memukulnya dengan cukup keras.

"Emang apa salahnya sih?!" Geram Afka.

Iris mata Fran beralih pada Grell, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

"Lo pikir Ghirel kuntilanak sampai harus lamaran di makam?" Afka memperhatikan Grell yang mulai mengoceh, turut tidak terima dengan gagasannya.

Tetapi, Afka tetaplah Afka dengan ego dan keras kepalanya. Dia tetap melancarkan aksinya tanpa kendala. Meskipun memang sedikit gila, dengan disaksikan banyak mahluk halus yang mungkin merasa iri Afka memberanikan diri untuk berlutut dihadapan gadisnya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com