webnovel

Garuda in DXD World

Anime & Comics
Ongoing · 179.5K Views
  • 6 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

"Hubungan gelap antara Padora dan Ephimateus telah mengahasilkan seorang anak yang tidak diingginkan. Mahluk yang dipenuhi dengan hasrat jahat. sebuah ritual pemindahan kekuasaan, yang hanya dapat dilakukan dengan mengorbankan seorang dewa. dengan kata lain semua persaratanya telah terpenuhi. sebuah anugrah dari surga. gampangnya kemenanganmu dari 'Suparṇna' telah memenuhi semua hal yang diperlukan." "Kau siapa?" "Pandora, dewi dari semua wanita. kau akan terlahir kembali sebagai 'Campione', 'sang pembuh dewa', 'Si bodoh', sang iblis', 'raja dari segala raja','Campione'."

Tags
4 tags
Chapter 1PROLOG

---

"Campione."

Itulah sebutan bagi mereka yang telah mengalahkan seorang dewa dengan tangan mereka sendiri. Sang Pembunuh Dewa, Raja di antara manusia, dan penguasa Otoritas yang dicuri dari makhluk yang semestinya berada di luar jangkauan umat manusia. Sejak zaman dahulu, dunia telah menyaksikan munculnya individu-individu langka ini, mereka yang mampu menantang langit dan menang.

Namun, di dunia di mana iblis, malaikat, dan naga hidup berdampingan dengan para dewa, keberadaan Campione mengundang pertanyaan yang lebih dalam. Jika seorang manusia bisa membunuh dewa, apakah ia lebih tinggi dari seorang raja iblis? Jika ia bisa menaklukkan kekuatan surgawi, apakah para malaikat akan menganggapnya ancaman? Dan jika ia bisa memburu naga hingga ke dimensi mereka, apakah naga-naga suci dan jahat harus menggoyahkan keyakinan mereka?

Dalam dunia ini, Campione bukan hanya ancaman bagi para dewa. Mereka adalah variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun. Bahkan di hadapan kekuatan besar seperti True Longinus, Divine Dividing, dan Boosted Gear, kekuatan Campione tetap tak tergoyahkan. Mereka tidak memiliki batasan Sacred Gear, tidak membutuhkan kontrak dengan kekuatan luar, dan tidak terikat oleh hukum supernatural lainnya. Yang mereka miliki hanyalah satu hal: Otoritas, kekuatan yang dicuri dari para dewa yang telah mereka jatuhkan.

Sejarah telah mencatat keberadaan mereka sejak dahulu kala. Dari zaman ke zaman, selalu ada individu yang mampu menantang batasan manusia biasa dan merebut kekuatan ilahi untuk diri mereka sendiri. Julius Caesar, yang diyakini memiliki kekuatan yang bisa menyaingi para dewa perang. Raja Arthur, yang dalam beberapa legenda dianggap telah mengalahkan dewa dan mendapatkan pedang suci yang tidak bisa ditandingi. Genghis Khan, sang penakluk dunia, yang kekuatannya melampaui batasan manusia biasa. Mereka semua, dalam satu cara atau lainnya, diyakini sebagai Campione.

Namun, meskipun mereka adalah raja di antara manusia, Campione juga adalah makhluk yang terkutuk. Keberadaan mereka menantang keseimbangan dunia. Para dewa melihat mereka sebagai ancaman yang harus dimusnahkan, sementara faksi-faksi supernatural lainnya menganggap mereka sebagai anomali yang bisa menghancurkan sistem yang telah terjalin sejak lama. Bahkan manusia sendiri, yang seharusnya menyembah mereka sebagai pahlawan, sering kali takut dan membenci mereka.

Di antara semua faksi yang ada, ada satu yang paling menaruh perhatian pada keberadaan Campione: Komite Kompilasi Sejarah. Organisasi ini, yang telah berdiri sejak zaman kuno, memiliki tugas untuk mengamati, mencatat, dan mengendalikan segala sesuatu yang berhubungan dengan dewa dan Campione. Mereka tahu bahwa seorang Campione yang tak terkendali bisa menyebabkan kehancuran yang lebih besar dari perang antara faksi supernatural mana pun. Oleh karena itu, mereka selalu bergerak di balik bayang-bayang, berusaha memastikan bahwa para Pembunuh Dewa ini tidak menghancurkan dunia dengan kekuatan yang mereka peroleh.

Namun, sebuah pertanyaan abadi selalu muncul. Jika seorang manusia cukup kuat untuk membunuh dewa, apakah ia masih bisa disebut manusia? Jika seorang pria atau wanita mengklaim takhta yang bahkan surga dan neraka takutkan, apakah ia layak hidup di antara mereka yang lemah? Jika Otoritas yang dimilikinya melampaui batasan iblis dan malaikat, apakah dunia ini masih memiliki tempat untuknya?

Dunia ini tidak akan pernah menerima keberadaan Campione dengan tangan terbuka. Para dewa akan melihat mereka sebagai penghujat. Para iblis akan melihat mereka sebagai ancaman bagi keseimbangan. Para naga akan melihat mereka sebagai pemburu yang menantang eksistensi tertua. Dan bagi manusia? Mereka akan menyembah atau mengutuk mereka, tergantung pada seberapa besar ketakutan yang mereka rasakan.

Namun, sejarah telah menunjukkan satu hal yang pasti: di setiap era, di setiap generasi, Campione akan muncul.

Dan kali ini, di era dimana Sacred Gear membentuk keseimbangan dunia dan faksi supernatural bersaing demi supremasi, seorang Campione baru telah bangkit. Entah sebagai penyelamat atau penghancur, ia akan mengukir namanya dalam sejarah.

------

Di ruang konferensi bawah tanah markas Grigori, sekelompok murid dan bawahan duduk melingkar menghadap layar besar hologram. Beberapa dari mereka berasal dari ras Fallen Angel, sementara lainnya adalah manusia berbakat yang memiliki hubungan dengan organisasi bayangan ini.

Azazel, sang Gubernur Jatuh, berdiri santai di depan mereka. Tangannya memegang tongkat pointer seperti seorang guru SMA, tapi wajahnya menunjukkan keseriusan yang tak biasa.

"Baiklah, kelas. Hari ini kita bahas pelajaran sejarah yang agak... terlupakan," katanya sambil menyeringai. "Topiknya: Sacred Gear. Atau seperti yang disebut oleh banyak pihak, 'alat ajaib bikin repot'."

Tawa kecil terdengar di antara para murid, tapi Azazel segera menekan tombol di alat kendalinya. Gambar holografik dari berbagai Sacred Gear terkenal muncul: Boosted Gear, Divine Dividing, dan lain-lain.

"Sacred Gear, seperti yang kalian tahu, adalah artefak sihir tertanam dalam tubuh manusia. Tapi bukan hanya sihir biasa. Mereka mewujudkan konsep, kekuatan, dan simbol... dari dewa, legenda, hingga prinsip dunia itu sendiri."

Layar menampilkan gambar seperti naga merah dan putih, pedang suci, bahkan jam waktu.

"Namun… ada satu hal yang jarang dibahas. Sumber inspirasinya," kata Azazel, menatap mereka tajam. "Sistem Sacred Gear pertama kali dirancang bukan hanya berdasarkan kekuatan mitologis. Tapi dari eksistensi yang bahkan para Dewa khawatirkan."

Dia menekan satu tombol lagi. Layar berganti menjadi siluet seorang pria yang berdiri di tengah medan perang, dikelilingi oleh reruntuhan, naga, dan para dewa yang tersungkur.

"Campione."

Keheningan menyelimuti ruangan. Nama itu seperti gema dari zaman yang sudah dilupakan.

"Seorang manusia yang membunuh dewa dan merampas kekuatan mereka. Sang Raja Kafir. Tidak ada sistem sihir yang bisa menjelaskan eksistensi mereka sepenuhnya, karena mereka adalah pengecualian dari semua aturan."

Azazel menekan tombol pada panel, dan layar kini menampilkan kalimat kuno yang tertulis dalam bahasa Latin. Di bawahnya, terjemahan muncul dalam huruf Jepang yang mengalir halus:

"Siapa yang membunuh dewa, dan merebut otoritasnya… dia akan menjadi Raja. Raja dari para penyihir. Raja Kafir. Penguasa dunia yang berdosa."

"Ini," kata Azazel sambil menunjuk teks itu, "adalah bagian dari prolog terlarang yang ditemukan dalam naskah kuno Ordo Penyihir Italia. Satu-satunya penjelasan paling dekat yang kita punya… tentang Campione."

Para murid menatap teks itu dengan serius.

"Campione, atau dalam bahasa Italia artinya 'juara', adalah manusia terkutuk yang membunuh seorang dewa — bukan makhluk surgawi atau dewa minor... tapi dewa sejati. Entitas abadi yang mewujudkan konsep mutlak seperti perang, petir, angin, matahari, bahkan waktu."

Layar menampilkan ilustrasi pertempuran antara manusia dan dewa, dengan kilat menyambar dan tanah terbelah.

"Ketika seorang Campione membunuh dewa, mereka tidak hanya merenggut hidupnya. Mereka merampas konsep kekuatan sang dewa. Konsep itu tidak mati… tapi berpindah. Dan ketika itu terjadi, dunia bergetar. Hukum alam terganggu. Realitas... terguncang."

Azazel menyilangkan tangan. "Campione bukan dewa, tapi juga bukan manusia biasa. Mereka abnormalitas dalam sistem kosmik. Dunia tidak suka mereka. Bahkan dunia sendiri—menolak eksistensi mereka."

Tiba-tiba, salah satu murid berseru, "Kalau begitu… kenapa kita tidak pernah melihat mereka sebelumnya?"

Azazel mengangguk. "Itu pertanyaan bagus. Jawabannya sederhana: Karena Campione itu seperti badai. Mereka muncul, menghancurkan, lalu menghilang. Mereka bukan bagian dari sistem fraksi seperti Surga, Dunia Bawah, atau Shinto. Mereka tidak butuh hierarki. Mereka adalah Raja yang berdiri sendirian."

Layar kemudian menampilkan rekaman buram dari seseorang—mungkin Campione yang baru bangkit—meninju tanah dan menciptakan kawah besar yang terbakar biru dan merah.

"Dan sekarang... seorang Campione telah kembali. Kita belum tahu siapa dia, atau dewa mana yang ia bunuh. Tapi energi itu... khas. Campuran otoritas langit dan api. Seolah-olah dia melahap kekuatan dari dua alam sekaligus."

Azazel berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada lebih rendah.

"Dan jika dia muncul kembali di dunia kita… Sacred Gear, Longinus, bahkan Evil Pieces... mungkin tidak cukup. Karena Sacred Gear adalah senjata yang terinspirasi dari para Campione—bukan tandingan mereka."

Ia memandang para muridnya satu per satu.

"Jadi siapkan dirimu. Dunia telah berubah. Sang pembunuh dewa telah kembali. Dan jika kita tidak hati-hati… kita semua akan terjebak dalam permainan baru yang aturannya belum kita pahami."

You May Also Like

SUPPORT