webnovel

Cinta Segiempat

Kisah ini dimulai bukan dengan adegan romantis ataupun kalimat puitis, Bukan juga perjodohan klise atau kisah cinta tragis, Apalagi alur cerita yang membuat hati meringis, Hanya sepenggal kisah yang digariskan lewat tulisan takdir, Dimana akan ada drama, air mata, tawa, dan juga romansa, Karena semua itu adalah kunci mutlak yang disuguhkan takdir untuk semua kisah, Termasuk kisah ini. Hanya saja........ Seberapa lama drama yang akan mereka hadapi? Seberapa banyak air mata yang harus terkuras? Seberapa besar usaha mereka untuk mempertahankan tawa? Juga seberapa kuat romansa yang akan mereka ciptakan?

seinseinaa · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
24 Chs

Bab.14

Tring!!! Tring!!!

"Selamat siang!! Kami dari MT4, ada yang bisa di bantu??"sapa Sastya ramah.

"Saya Langit. Nomor saya tiba tiba saja terblokir. Apa Mbak bisa membantu saya??"ucap suara itu menjelaskan maksud dan tujuannya menelfon.

Suaranya!!!

OMG, seksi banget!!!

Mainly!!!

Serak-serak nggak becek gitu.

Sastya berdehem sebentar, semata mata untuk menghilangkan imajinasi liarnya,"Apa sebelumnya Anda salah memasukan password atau email saat Login akun ID4??"tanya Sastya kemudian.

"Eehm..."cowok itu terdiam sebentar, mungkin mencoba mengingat-ngingat. "Oh, iya. Saya sempat masuk ke akun ID4, dengan menggunakan email yang baru. Setelah saya coba login, akun ID4 saya langsung terblokir. Apa masih bisa diperbaiki, Mbak??"jawab cowok itu akhirnya.

"Nah, itu dia masalahnya Mas"sahut Sastya "Akun ID4 itu hanya menerima satu akun email di satu nomor. Jadi kalau masuk menggunakan email baru, secara otomatis akun Mas akan terblokir"imbuhnya menjelaskan.

"Jadi begitu?? Lalu saya harus bagaimana?? Apa ada solusi yang tidak mengharuskan saya untuk ganti nomor?? Masalahnya, semua nomor-nomor penting klien saya ada di akun itu"tanya cowok itu lagi, Sastya dapat mendengar nada khawathir pada suaranya.

"Mas tenang saja, saya akan mencoba membantu"sahut Sastya menenangkan pelanggannya. "Saya akan meriset data pribadi Mas. Tolong jawab pertanyaan saya dengan jujur ya Mas"

"Ok, Mbak"

"Nama??"

"Raden Langit Winangkabumi"

OMG. Namanya kayak keturuan Jawa gitu, jodoh nih sama gue yang juga ada nuansa Jawanya di nama gue. Raden dan Wilujeng. Cocok dah....

"Tempat tanggal lahir"

"Yogjakarta, 30 Maret 1990"

Kelahiran tahun 90an, berarti umurnya.... 27 tahun. Gila!!! Seumuran sama gue!!

"Alamat??"

"Jln Ahmad Yani No 70 daerah Cenderawasih"

Owalah, tinggal di kawasan elit toh. Lumayan jauh sih, dari rumah gue. Tapi nggak papa, ibaratnya kan 'kejarlah cinta Sastya sampai ke Cenderawasih. Ok, semangat Sas!!!

"Email??"

"LangitWinangkabumi@gmail.com"

"Status??"

"Huh. Mbak nggak salah nanya??"tanya cowok bernama Langit itu heran.

"Saya hanya mengisi data sesuai dengan peraturan MT4 Mas, mohon jawab saja pertanyaan saya barusan"ucap Sastya berbohong.

Ya iyalah.

Mana ada pertanyaan tentang status pelanggan??

Peraturan MT4??? Preet...

Ini sih hanya akal akalannya Sastya doang.

"Single Mbak"jawab Langit pada akhirnya.

ALAHMDULILLAH!!!! Mak, akhirnya anakmu ini menemukan jodohnya. Doakan lancar sampai pelaminan ya....

"Baiklah Mas. Saya akan segera meriset akun ID4 Mas nya, mohon tunggu 1x24 jam ya"celoteh Sastya tersenyum manis, walaupun tak akan sampai pada si penelpon.

"Baik Mbak. Terimakasih banyak"ucap Langit tulus.

"Iya Mas, nggak usah sungkan sama calon istri"sahut Sastya keceplosan.

"Huh??"

"Eh, maksud saya. Nggak usah sungkan Mas, sudah tugas saya membantu pelanggan provider kami"celoteh Sastya mengkoreksi kalimatnya.

Sialan!!! Nih, mulut kok nggak ada saringannya sih. Sabar Sas, tunggu momen yang tepat.

"Oh, ya sudah. Sekali lagi terima kasih Mbak"sambungan tertutup.

"AAArrgghhh.... Gue baru aja telponan sama jodoh gue"celoteh Sastya dengan volume yang cukup kencang.

"Jodoh apaan Sas??"tanya Enggar tak mengerti.

"Jodoh lo kan gue Sas. Lo ngarep sama siapa lagi??"balas Satria histeris, drama banget cowok ini.

"Diem deh lo Sat. Lo tunggu aja, sebentar lagi gue bakalan ngilangin status jomblo gue"sahut Sastya tersenyum sumringah.

"Gue aminin dah Sas. Siapa tahu aja setelah lo punya pacar, lo jadi bisah lebih jinak sama kita-kita"sahut Enggar menyebalkan.

"Cumi, lo fikir gue binatang"kesel Sastya

"Kalian bertiga!!!! Kenapa malah ngobrol???? Cepat kerja!!"teriak Bu Ambar kencang.

Mampus!!!

Lupa kalau Bu Ambar masi di lantai 13.

"Baik Bu"jawab ketiganya kompak.

****