Bab 3 Cara pertama

Saat malam hari di temani bintang yang berkilauan indah, aku termenung memikirkan cara apa yang bisa aku gunakan untuk memperjuangkan Reza.

"Astagfirullah... Memikirkannya saja sudah sulit,apalagi memperjuangkan nya,buang-buang waktu saja." gerutuku yang memang pusing memikirkannya.

Janetapun memutuskan untuk memenangkan pikirannya dengan berkunjung ke masjid. Tentu saja,tempat yang ia tuju adalah perpustakaan masjid.

Saat Janeta sedang membaca buku,tiba-tiba saja ia melihat seorang anak kecil yang kesusahan mengambil buku.

Janeta pun memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya dan dia pun membantu adik kecil itu untuk mengambil buku. Tetapi,kakinya kesandung meja sehingga tubuhnya menabrak rak buku itu.

"Ya ampun,kaki aku berdarah lagi,loh kok kaki aku susah di gerakin ya" kata Janeta sambil menahan rasa sakit di kakinya.

"Berhubung masih belum ramai,mungkin aku beresin dulu rak ini." pikir Janeta sambil berusaha berdiri.

"Biar aku bantu" kata seseorang sambil menjulurkan tangannya di depan Janeta.

"Ouh iya makasih ya." Janeta pun menerima uluran tangan tersebut,dan saat ia melihat orang yang menolongnya sontak ia pun kaget.

"Ka ka ka kamu,ini bener kamu? Ya Allah ini bukan mimpi kan?" kata Janeta sambil menepuk-nepuk pipinya.