webnovel

BREAK THE RULE OF FRIENDSHIP

Tác giả: Hikma_2011
Thiếu niên
Đang thực hiện · 28.6K Lượt xem
  • 40 ch
    Nội dung
  • 5.0
    13 số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

"Kemana hatimu jatuh, saat manusia disampingmu membuatmu luluh?" Diga dan Kai adalah sahabat sejak kecil, mereka saling melengkapi dalam hidup yang menyakitkan ini. Hingga kenyamanan dan kesenangan itu menjadi berlebihan dan larut menjadi rasa yang tidak seharusnya dirasakan. Bagaimana reaksi keduanya jika mengetahui salah satu dari mereka mempunyai rasa yang kuat lebih dari sekadar sahabat?

Chapter 1Rasa

Diga baru saja mengeluarkan sepedanya dari garasi, sudah terlihat gadis berambut panjang lengkap dengan pakaian olahraganya dan tentu saja membawa sepeda kesayangannya.

"Udah sarapan belum?" tanya Maryam ibu dari Diga yang sudah sangat mengenal gadis ini.

"Belum bu! Dari tadi nggak di bukain pintu sama Diga!" ujar gadis itu dengan tatapan yang sangat sinis ke arah Diga.

Maryam mendengar itu langsung segera membukakan pintu dan langsung memarahi anaknya Diga yang tidak membuka garasi.

"Nggak usah di suruh masuk bu. Udah mau jalan soalnya," ucap Diga langsung mengambil tangan sang ibu untuk bersaliman diikuti dengan gadis itu yang juga ikut bersaliman.

"Olahraga dulu ya bu!" pamit gadis itu.

* * *

"Lo kenapa sih dari kemarin murung terus?" tanya Kai sambil mengayuh sepedahnya.

Akhir pekan menjadi ritual mereka untuk bermain sepeda berkeliling komplek dan berpetualang entah kemana, tetapi pada minggu ini Diga sangat terlihat tidak bersemangat.

Diga tidak menjawab pertanyaan Kai dan terus mengayuh sepedahnya mengikuti jalan tentu saja membuat sahabatnya ini kesal.

"Ga! Apaansih lo tuh gue tanya, kenapa? Malah diem aja!" seru Kai kesal karena melihat sahabatnya bertingkah seperti itu.

Diga masih belum merespon perkataan Kai ia terus menyusuri jalan hingga akhirnya sepeda berhenti di sebuah taman yang berada di komplek, kakinya langsung melangkah ke arah belakang taman yang terdapat pohon besar dan di atasnya ada rumah kecil yang hanya bisa di masuki oleh dua orang saja.

Rumah pohon yang berukuran 50x30 ini merupakan tempat bermain mereka sejak kecil yang di bangun oleh Surya ayah dari Kai.

"Naik," ajak Diga sambil menarik tangan Kai untuk bisa menaiki anak tangga yang tinggi.

Sesampainya mereka di rumah pohon kenangan masa kecil langsung terbayang dengan jelas, terdengar jelas gelak tawa dua bocah kecil yang kesenangan karena memiliki rumah pohon yang hampir setiap hari sepulang sekolah selalu mereka singgahi.

Mata Kai langsung tertuju pada sebuah vas foto yang sudah kotor.

"Haha. Mata lo udah kayak Mr Bean!" ujar Kai sambil menunjukan vas foto yang sudah kotor itu.

Diga masih belum ada respon apapun ia langsung menuju ke arah luar dan duduk di pinggir balkon rumah pohon.

"Lo masih belum mau ngomong kenapa dari tadi jutek aja?"

Diga langsung menatap mata Kai sangat dalam dan penuh dengan arti seperti laki-laki yang akan mengutarakan perasaannya kepada perempuan impiannya.

"Nggak usah natap gue kayak gitu. Gue cuma butuh penjelasan lo doang!" kesal Kai.

"Bella. Bella mutusin gue semalem," ucap Diga dengan tenang tetapi penuh dengan penekanan.

"What?! Why?" tanya Kai penasaran karena hubungan Diga dan Bella yang sudah hampir satu tahun ini berjalan dengan mulus saja.

"Gue di selingkuhin. Semalem pas gue lagi beli makan di depan, ngeliat Bella lagi sama cowo lain," jelas Diga kepada Kai.

Darah Kai langsung naik mendengar penjelasan itu karena kesal bisa-bisanya orang lain meskipun Bella adalah pacarnya menyakiti sahabatnya. Tangannya langsung di kepalkan, geram melihat tingkah laku Bella.

"Terus lo diem aja?"

Diga hanya menganggukan kepalanya, pasrah dengan keadaan adalah sifat yang tidak bisa di hilangkan oleh Diga sejak ia kecil meskipun berapa kali Kai terus mendorong agar Diga meninggalkan sifat pasrahnya itu.

"Lo tuh gimana sih? Lo udah di selingkuhin dan lo diem aja?!" marah Kai sambil menatap mata Diga penuh dengan emosi.

"Ya terus gue harus apa? Nonjok cowo itu? Its not me, Kai!"

Kai langsung menghela nafasnya panjang berusaha untuk tidak terlalu emosi.

"Yaudah. Gue juga udah di putusin sama Bella, masalah gue sama dia udah selesai. Sekarang tinggal gimana caranya sakit hati gue bisa hilang dan gue lupa sama dia."

Kai memalingkan pandangannya terpaku pada anak kecil yang sedang tertawa lepas dan berlari kesana kemari bersama dengan teman sebayanya. Terbesit dalam pikirannya bahwa menjadi anak kecil sangatlah mengasyikan, mudah untuk menemukan kesenangan dari hal kecil yang ia temui.

"Lo liat deh anak kecil itu," ucap Kai sambil menunjuk ke arah anak kecil.

"Dulu kita bisa loh buat langsung menghapus air mata yang ada di pipi dan mengganti kesedihan dengan tawa lepas dari hal yang sederhana."

"Maksud lo?" tanya Diga heran mendengar ucapan Kai.

"Iya. Coba deh lo pikirin hal kecil apa yang bisa menyembuhkan kesedihan lo sekarang, lo resapi. Coba tutup mata lo sekarang," perintah Kai kepada Diga.

Diga langsung menutup matanya tanpa ada kecurigaan apapun terhadap sahabatnya ini.

"Lo resapi, lo ingat-ingat lagi apa yang bisa bikin lo bahagia," ucap Kai sambil bangun dari duduknya untuk mengambil kecoa yang ada di sudut balkon itu.

Suara Kai semakin menjauh tetapi Diga masih belum ada rasa curiga.

"Semakin diresapi, terus, terus," ujar Kai, tangannya yang masih kesusahan untuk mengambil kecoa membuat dirinya harus membaringkan tubuhnya sedikit.

"Udah?" tanya Kai.

"Udah!"

"Oke sekarang buka mata lo!"

Diga langsung membuka matanya perlahan mengikuti intruksi dari Kai.

"TARAAAAA!!!!!!!" teriak Kai dengan semangat dan kedua tangannya yang memegang kecoa.

Diga melihat kecoa yang ada di depan matanya langsung bangun dari duduknya menuju tangga turun.

"Sialan lo Kai. Berani-beraninya ya, tunggu balas dendam gue!" ucap Diga sambil terus melarikan diri.

Akhirnya mereka berdua berlarian kesana kemari dengan Kai yang masih memegang kecoa di tangannya, hingga akhirnya Diga menyerah dan berusaha untuk menenangkan Kai untuk melepaskan kecoa itu.

"Udah Kai. Please, gue udah capek banget," mohon Diga dengan suara yang terengah.

Setelah Kai melepaskan kecoa itu mereka langsung mengambil sepedahnya masing-masing untuk menuju ke arah penjual bubur yang berada di depan komplek dan disaat itu juga percakapan serius dimulai.

"Sebenernya tadi gue udah tau hal kecil apa yang membuat diri gue bahagia dan langsung melupakan kesedihan yang sedang menimpa," ucap Diga serius.

Kai menyeringitkan dahinya ternyata ucapannya yang spontan bisa menjadi titik terang bagi kesedihan sahabatnya.

"Apa?"

"Makan es krim vanilla bareng sama lu, kayaknya itu adalah salah satu penyembuh paling ampuh," jelas Diga serius.

Kai yang tadinya tertawa dengan keras kini langsung terdiam mendengar ucapan Diga, sebenarnya bukan hal yang asing untuk Diga mengucapkan itu tetapi perasaan aneh yang ada di dalam hati Kai yang langsung mencuat.

"Seriously?" tanya Kai meyakinkan.

Diga menganggukan kepalanya dengan semangat.

Sepanjang perjalanan ke arah penjual bubur Kai terus memikirkan perasaan aneh yang ada di dalam hatinya terhadap Diga, ia selalu berusaha membuang pikiran kotor itu karena tidak ingin melanggar peraturan nomer 2 yang sudah mereka sepakati.

"Apakah gue salah kalo punya perasaan aneh ini terhadap Diga?" gumam Kai di dalam hatinya.

Bạn cũng có thể thích

"Ku Tunggu Kau di Surga"

Nirmala, gadis berusia 20 tahun, dia pengidap penyakit leukimia. Dan divonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Dia adalah anak pengusaha kaya. Nirmala tinggal bersama ibu tirinya. Suatu hari Nirmala dijebak Lea sedang minum-minuman keras di sebuah bar, dan berfoto-foto mesra dengan seorang pria dalam satu ranjang. Hingga dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Sony(papanya). Nirmala tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kejahatan Lea. Dengan bantuan Bi Ijah asisten rumah tangga Nirmala, Nirmala bisa tinggal bersama Bibinya di kampung. Suatu hari dia bekerja terlalu keras membantu sang Bibi di persawahan. Hingga dia lemas, mimisan dan akhirnya pingsan. Sang Bibi membawanya ke dokter, kata dokter itu hanya faktor kelelahan. Seminggu kemudian, itu sering terjadi. Hingga kejadian itu terjadi beberapa hari kemudian. Dari pemeriksaan dokter dirumah sakit, Nirmala pengidap penyakit Leukimia akut. Disebuah pasar Nirmala bertemu dengan Kevin. Dari sanalah awal mereka kenal. Yang tiap harinya mereka selalu bertengkar, namun lama-lama kebencian itu berubah jadi cinta. Karena biaya pengobatan Nirmala yang mahal, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penyanyi disebuah King Club terbesar di Asia Tenggara. Dengan memakai topeng Nirmala menutupi identitasnya. Nirmala bertemu dengan pemilik Club, Jack Wilson. Dia juga Pemilik perusahaan besar di beberapa kota. Jack jatuh cinta pada wanita yang berinisial Issabella itu? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Iin_Romita · Thiếu niên
5.0
400 Chs

SUAMI BUAH DENDAM

[18+] Terdapat part yang mengandung adegan dewasa. Lanjutkan membaca, karena bahasa yang digunakan cukup sopan untuk dinikmati. Prisyadila Aranasha. Siswi SMA Medika Kencana yang punya sifat yang susah ditebak, kebiasaan bolos yang melekat, tomboy, serta sulit menerima cowok. Namun, siapa sangka gadis yang terbilang badgirl itu malah menjadi incaran para Most Wanted SMA-nya. Keluarga yang berantakan sebab hadirnya orang ketiga membuat dirinya dendam pada kedua orang tua tirinya, sehingga ia ingin menghancurkan keluarga mereka dengan harapan keluarganya bisa kembali utuh seperti semula. Namun, perjalannya tidak mulus sebab dia malah suka pada saudara tirinya. Kembali dihantui dengan sebuah kejadian di mana dia ditinggalkan oleh orang yang sangat dia sayangi membuat daftar dendam dalam dirinya bertambah, ia ingin mengusut tuntas kasus kematian itu. “Nyawa harus dibyar dengan nyawa!” Fakta mengejutkan ia ketahui. Orang yang selama ini dia cari berada tepat di hadapannya, bahkan merupakan orang yang sedang dia sayangi. Memanfaatkan cinta yang sedang dia jalani untuk membalaskan sebuah dendamnya malah menjadi boomerang untuk dirinya. Cinta yang penuh dendam malah berubah menjadi cinta yang diselimuti oleh sebuah nafsu yang mendalam serta gairah yang membakar membuat rencana yang sudah tersusun rapi menjadi berantakan, ia harus menerima laki-laki yang seharusnya menjadi titik akhir dendamnya malah menyandang status sebagai suaminya. “Ternyata rencanaku begitu jauh dengan Takdir-Mu.” “Suamimu adalah buah dari dendam yang kau tanam.” Siapa laki-laki yang menjadi suami Prisya? Bagaimana Prisya membalaskan dendamnya dan kenapa dendam yang dia miliki berbuah suami? Semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam cerita ini 'Suami Buah Dendam'.

Van_Pebriyan · Thiếu niên
5.0
444 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá
đã thích
Mới nhất

HỖ TRỢ