Mimpi Buruk
"Pernah mengkhianatimu serupa mimpi buruk untukku."
• • •
"Sayang, aku mau nunjukin sesuatu ke kamu." ucap Anya langsung ketika pacarnya telah datang menemuinya di taman kota.
"Apa?" Raden semringah. Pacarnya ini selalu punya kejutan. "Pantesan aja kamu minta aku buat cepetan dateng ke sini,"
Anya tertunduk. Ia menitikkan air mata saat tangannya terulur menunjukkan sebuah test pack yang hasilnya positif.
Raden tercengang. Ia menggeleng tak percaya, lalu melangkah mundur teratur.
"A-a-ku bisa jelasin," bujuk Anya mencegah Raden yang hendak pergi.
"Sama siapa?"
Anya menunduk, tak berani menjawab Raden.
"AKU BILANG SAMA SIAPA?!"
"Sayang, kamu nggak marah sama aku, kan? A-aku janji bakalan buang anak ini,"cicit Anya, mengelus perutnya.
"Jangan. Aku nggak marah, kok. Aku bakalan tetap sama kamu."
Anya menyeka air matanya. "Kamu beneran nggak bakalan pergi? Walaupun anak ini bukan anak kamu?"
"Iya. Aku nggak bakalan pergi. Aku bakalan tetap ada buat kamu, tapi bukan lagi sebagai pacar aku."
Setelah mengatakannya, Raden pergi dari sana, membuat dunia Anya terhenti saat itu juga.
Rachmat_Genaldy · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc