webnovel

Bad X Bad: My Dear Vanessa

Apa yang aku dapat dengan balas dendam? Cinta!! Ya aku mendapatkan cinta. _Vanessa Summer Griffin_

AgathaQuiin20 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
403 Chs

Bad-21

Masuk ke lingkup kantor, sesekali Vanessa pun melirik jam tangannya. Dia terlambat pagi ini karena bangun kesiangan. Jelas dong bangunnsiang, malamnya dia harus bertengkar lebih duku dengan Regan, yang tiba-tiba saja menginap dirumahnya. Padahal Vanessa sudah melarangnya, dan meminta Regan untuk pulang ke rumahnya. Tapi bukannya menurut Regan malah memejamkan matanya di samping Vanessa. Sejujurnya Vanessa juga bingung dengan sikap Regan yang seperti itu. Dia tahu, jika Regan ingin menjaganya sampai melakukan itu pada Vanessa. Sedangkan Vanessa sendiri tidak habis pikir, bisa-bisanya ada satu pria yang nurut banget sama pacarnya. Jika itu Vanessa sudah dipastikan jika Vanessa akan mendapat Veronica dalam hidupnya.

"Duh … enak banget ya jadi orang. Datang ngaku adiknya bos besar, terus duduk anteng di ruangan bos besar dan ngaku-ngaku bos lagi!!" cibir seseorang.

Vanessa menoleh sejenak, sebelum dia memutar bola matanya malas. Ditatapnya tanda pengenal atas nama Regina Putri, yang menjawab sebagai staff Marketing.

"Untuk apa kamu ke lantai CEO. Kamu kan staff Marketing, lantainya di bawah!!" jawab Vanessa tak kalah sengit.

Wanita itu langsung menatap Vanessa tidak suka. Dia pun membenarkan rambutnya sebentar sebelum berkata, "Pengen lihat orang yang ngaku Bos. Tapi duit perusahaan hilang banyak!! Situ koruptor berkedok adik bos ya? Tau begini mending dari dulu aja, aku ngaku adik bos biar bisa baik jabatan."

Dengan kerutan di dahinya, Vanessa pun tertawa kecil. "Masih karyawan nggak usah sok!! Nanti kalau aku pecat kamu, kamunya nangis!!"

"Aku … nangis?" Regina tertawa kencang mendengar penuturan itu dan memainkan bolpoin yang ada di tangannya. "Nggak akan terjadi!!"

Setelah mengucapkan hal itu barulah Regina pergi dari hafalan Vanessa. Dia bahkan sesekali berbicara dengan karyawan lainnya, untuk memberontak Vanessa. Lebih tepatnya meminta Vanessa untuk turun dari jabatannya. Selama ini Veronica tidak memiliki adik, dan sekarang mereka makan dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita dan mengaku adik Veronica.

Tidak mau ambil pusing masalah ini, Vanessa pun langsung pergi ke ruangannya. Meja yang seharusnya banyak sekali file, atau dokumen penting. Yang ada dokumen itu raib dari atas meja Vanessa.

Panik. Tentu saja iya. Vanessa bahkan langsung menelpon Regan atas masalah ini. Peduli setan jika pria itu sibuk dengan pekerjaanya. Yang jelas saat ini Vanessa sendiri juga tidak tahu harus berbuat apa. Karena tidak ada respon dari Regan, Vanessa memutuskan untuk menelpon Veronica. Dia pun memberitahu Veronica jika mejanya kosong dan tidak ada satu dokumen satupun. Banyak karyawan yang memberontak kedatangan Vanessa. Dan menganggap jika selama ini Veronica itu anak tunggal.

Sayangnya, untuk saat ini Veronica tidak bisa pulang. Dia masih ada dua hari lagi berada di kota ini. Tentu saja hal itu langsung membuat mood Vanessa berantakan. Dia pun memutuskan sambungan teleponnya, ketika Veronica sedang melakukan seminar dengan teman kerjanya. Dan hak itu langsung membuat Vanessa kelimpungan.

"Terus gunanya aku disini apa?" gumam Vanessa bingung. "Gila ya orang tadi. Kalau sampai Veronica bilang aku adiknya. Aku orang pertama yang akan mecat dia setelah ini. Dan memastikan tidak ada perusahaan manapun tidak akan menerima dia. Biar tau rasa!!" gerutu Vanessa.

Menatap ponselnya yang tidak berdering sama sekali. Vanessa pun mencoba menelpon Rehan kembali, meminta dia untuk pergi ke kantor Veronica. Ada banyak masalah yang Vanessa hadapi saat ini, dan jangan sampai Vanessa lepas kendali dan memecat banyak orang banyak berguna di kantor ini.

"Regan …. " teriak Vanessa ketika pria itu baru menerima panggilannya.

"Hmm, kenapa nelpon? Aku lagi sibuk Nessa."

"Ke kantor sekarang!! Meja aku kosong."

Di seberang sana Regan yang baru saja meluruskan punggungnya, mengerutkan keningnya heran. Mejanya kosong itu maksudnya gimana?

Dengan jelas dan pasti Vanessa menjelaskan jika mejanya tidak ada dokumen sama sekali. Tidak ada apapun kecuali komputer dan juga tempat pensil. Selain itu tidak ada lagi, dan Vanessa juga tidak tahu harus ngapain. Dokumen yang semua yang hilang, entah disembunyikan atau memang Vanessa salah masuk ruang? Kalau diingat ya ini ruangan Veronica.

Wanita itu meminta Regan cepat pergi ke kantor. Dia ingin Regan mengatasi semuanya. Selain pemberontak, mereka juga tidak ada takutnya sama sekali pada Vanessa.

-BadXBad: MyDearVanessa-

Regan berdecak kesal setelah mendapat telepon dari Vanessa. Niat hati ingin libur satu hari tanpa Vanessa, dan bersantai-santai ria di rumah. Yang ada Regan malah mendapat telepon dari Vanessa yang mengatakan bhak konyol. Dia bilang semua dokumennya tidak ada di mejanya. Memangnya mau kemana lagi begitu loh itu dokumen?

Dengan rasa malasnya Regan pun mengambil jaketnya, dan langsung menuju ke kantor Veronica. Sebelum itu Regan juga mampir dulu ke sebuah minimarket, untuk membeli sesuatu. Jangan sampai ketika Regan datang, Vanessa merengek lapar karena sarapannya kurang.

Hampir setengah jam Regan pun sampai. Semua orang menunduk dan mulai menyapa Regan. Tapi karena suasana hati Regan tidak mood. Dia hanya bergumam sebagai jawaban. Memasuki lift dan juga langsung menuju ke lantai, dimana ruangan Vanessa berada.

Sesampainya disana, Regan malah melihat Vanessa yang duduk cemberut di atas meja kerjanya. Dan benar saja ruangan ini kosong tanpa ada ya dokumen dan juga apapun itu. Perasaan kemarin, ketika Regan masih ada disini dokumen di ruangan ini masih banyak yang menumpuk. Dan sekarang tidak ada, kemana dokumen itu?

"Dokumennya mana? Kok nggak ada?" tanya Regan, sambil menaruh satu kantong makanan di depan Vanessa.

"Itu apa?" tanya balik Vanessa, sambil menunjuk kantong plastik dengan dagunya.

"Cemilan." jawab Regan santai. "Dokumennya mana? Kok kosong mejanya." tanya kembali Regan.

Vanessa pun menjelaskan jika tadi dia sempat terlambat ke kantor. Disana Vanessa juga sempat bertengkar dengan Regina, yang masih tidak percaya dengan Vanessa adalah adik dari Veronica. Bahkan Regina menganggap jika Vanessa mengaku-ngaku sebagai adiknya Veronica. Hanya untuk duduk di kursi kebesaran Veronica selama ini. Dan ketika Vanessa masuk ke ruangannya, yang ada Vanessa malah melihat ruangan ini kosong. Dia belum bertanya pada siapapun, tapi dia sudah memberitahu Veronica untuk cepat pulang. Karena Vanessa tidak ingin berada di kantor ini kembali.

Mendesah pelan, Regan pun meminta beberapa karyawan untuk masuk ke ruangan ini. Termasuk Regina yang juga ada di ruangan ini.

"Dimana dokumen yang ada di ruangan ini!" tanya Regan dengan suara tegasnya.

"Saya pindahkan Pak. Lagian dia itu bukan siapa-siapa kok diangkat jadi bos!!" jawab Regina dengan nada mencibir.

Regan menoleh, menatap Regina tajam. "Kamu tau, dia siapa?"

Regina mengangguk. Dia tahu betul, jika dia adalah orang yang mengaku sebagai adik dari Veronica, Bos kantor ini dan juga pemilik perusahaan. Bahkan mendengar ucapan Regina, semua orang malah setuju dan meminta Vanessa untuk tidak mengaku sebagai adik dari Bosnya itu.

Regan yang geram dengan sikap karyawan Veronica pun, menatap Regina dan mereka satu persatu. "Saya harap!! Kalian tidak menyesal dengan apa yang kalian katakan!!"

-BadXBad: MyDearVanessa-