webnovel

azam and ameera

Tác giả: Anzar_Ali_3637
History
Đang thực hiện · 1.9K Lượt xem
  • 1 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ

What is azam and ameera

Đọc tiểu thuyết azam and ameera của tác giả Anzar_Ali_3637 được xuất bản trên WebNovel....

Tóm tắt

Bạn cũng có thể thích

You Broke My Heart

Pagi itu adalah pagi yang sangat buruk untuk Jeje. Di awali dari bangun yang kesiangan, terjebak kereta barang, terjebak lampu merah dua kali, sampai yang paling parah ini sih. Menolong seorang siswa yang dianggapnya satu sekolah dengannya. Niat awal Jeje memang pure membantu sesama. Selain itu juga Jeje melihat kalau dia tampan. Makanya dia tidak sungkan untuk menolongnya. Hitung-hitung nanti bisa kenalan lah ya. Namun semua bayangan indah itu sirna begitu saja kala lelaki itu langsung turun dari motor Jeje dan pergi begitu saja tanpa mengatakan kata terima kasih. Demi Tuhan, Jeje rasanya ingin memukul kepala dia saat itu juga. Sudah dipertemukan dengan pagi yang buruk, lebih buruk lagi ketika dia harus menghadapi tingkah usil dari teman sekelasnya yang bernama Jevano atau kerap disapa Jevan. Lelaki itu selalu membuat Jeje naik pitam dengan segala tingkah lakunya. Benar-benar buruk. Hari Senin ini adalah hari terburuknya Jeje, semoga hari esok tidak buruk. Jeje sangat berharap akan hal itu. Esok harinya Jeje kembali dipertemukan dengan lelaki yang ditemuinya kemarin. Sama-sama bertemu dalam keadaan kendaraannya yang mogok. Sampai Jeje heran sendiri, kalau sudah tahu selalu mogok kenapa tidak pakai alat transportasi lainnya saja. Bukankah jaman sekarang sudah canggih ya bisa memesan alat transportasi dari smartphone mereka masing-masing? Kalau motornya mogok terus kan malah membuat biaya pengeluaran yang banyak. Hari itu Jeje kembali menolongnya, meskipun keduanya sempat adu mulut. Dan seperti yang kalian ketahui, kejadian kemarin terulang kembali. Begitu sampai di tempat bengkel, lelaki itu langsung turun menemui mas tukang bengkelnya dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata terima kasih. Jeje benar-benar dibuat kesal olehnya. Kali ini dia ingin menjambak rambutnya saking kesalnya dengan lelaki itu. Cukup kesal menghadapi tingkah laku manusia tak dikenalnya itu, kali ini Jeje dibuat makin kesal dengan ulah gebetannya sendiri. Jadi hari ini Reihan sengaja mengajak Jeje untuk makan malam bersama. Tidak cuma berdua, tapi dengan satu keluarga Reihan juga. Awalnya Jeje benar-benar merasa spesial karna ini pertama kalinya Reihan mengajaknya untuk makan malam bersama. Namun siapa sangka jika malam itu ternyata menjadi momen patah hati pertamanya Jeje. Kalau saja Jeje menolak ajakan Reihan, pasti sampai kapanpun Jeje akan mencintai Reihan. Harusnya Jeje menolaknya, atau bisa saja harusnya Jeje menyatakan cintanya ketika mereka dalam perjalanan menuju rumah Reihan. Sayang sekali, semuanya sudah berlalu. Kalau saja dia tahu akan berakhir seperti ini hubungannya dengan Reihan, sudah dari jauh-jauh hari dia memilih mencintai orang lain. Namanya saja takdir, Jeje tidak membencinya. Tapi dia menyalahkan dirinya sendiri yang sudah terlalu jatuh ke dalam pesona Reihan. Sejak saat itu juga Jeje berubah menjadi pribadi yang lebih cuek dari sebelumnya. Dia jarang merespon omongan dari laki-laki, ketika diusilin Jevan pun dia hanya diam saja. Paling ya berdebat sedikit. Hari demi hari telah berlalu, bahkan sekarang sudah berganti bulan dan hampir satu tahun lamanya. Puncaknya ketika akhirnya Jeje jatuh hati pada lelaki itu. Iya, lelaki yang selalu membuatnya naik pitam. Abiyya namanya. Entah cara apa yang telah dia lakukan untuk meluluhkan hati seorang Jesslyan. Dengan segala drama lika-liku yang telah dilaluinya, akhirnya mereka berhasil disatukan untuk menjadi sepasang kekasih remaja pada umumnya. Cerita ini tidak berakhir sampai sini saja. Kisah percintaan Jeje dan Biyya berjalan cukup lancar selama hampir 3 tahun. Jeje bersyukur bisa mempertahankan hubungan ini sampai di titik ini. Dia sangat mengharapkan untuk selalu berada di sisi Biyya. Namanya saja menjalin sebuah hubungan, pasti ada saja badai yang menerpanya. Hubungan mereka berdua kian merenggang ketika Biyya sibuk mengurus organisasinya, dan Jeje yang sibuk dengan kegiatan kuliahnya. Akankah hubungan mereka akan berhenti sampai sini karena kesibukan masing-masing?

zeazola · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
25 Chs

His Lovely Mother in Law

[18+] A dirty romance between a highest-end young man with his beautiful and lovely mother in law. . . . "That's sure look delicious." His deep and manly voice praised. "Thank you." Her enticing lips curved, an enchanting smile lined perfectly on her beautiful features as she looked proudly at the food A playful chuckle escaped his lips as his picturesque eyebrows raised in amusement. His perfectly structured lips quirked into a charming smile, it was the smile that would send tingling down to moisten every women's panties. "Sure the food is delicious but." He paused. "You're far more delicious." He stated as he licked his lips sensuously. His insanely adonis face flashing an alluring and boyish grin. Her ears down to her neck turned crimson as a pink blush graced her statuesque, beautiful features. "Y-You shameless!" She sheepishly exclaimed. He huffed a laugh, amused. He placed an arm to each side of her, circling her against the dining table. Smacking his sexy lips whispered, "Delicious, "and, "Tasty." He breathed. His warm breathed kissing her blushing cheek, crawling into her skin, sending ticklish up to her spine. "You're so embarrassing!" She meekly muttered, trying to resist his irresistible temptation. He bit his lips, his breath hitched as her sweet voice gave him the chills down between his legs. "Let's eat." Her sweet voice whispered. "You mean." He leaned back "Eat you?" He teased, in alluring and inviting tone. "or, "Eat me?" He flashed his delicious smile, offered himself as if he is the most delicious delicacy. "Clutching her skirt, tightly she bit down her lip in flush as she could feel her bottom lips began to get warm, wet and moist. "B-But—" Her eyes met his passionate eyes shyly. "I'm your mother in law." She bashfully reminded. [ Polyamorous Romance ]

BlaccLotus · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
62 Chs

HIS

"The way you behave...behave around me, with me it's highly inappropriate. I don't want you think I'll be your little assistant that you fuck on top of your desk or in the break room, if that's your intention I think it's best if you fire me or atleast send me back to work for Mr Caine," I told him after a couple seconds of silence I turned to face him to be greeted with a hard look on his face. "Amelia....I'm sorry if you thought that was my intention, I can see where you would get that idea.. and I apologize for my lack of communication, in what I want," "So what do you want?" I asked my voice sounding strange I cleared my throat, he reached forward taking my ice-cream placing it on the bench his hand moving to my chin making sure I held eye contact. "You..I want you Amelia," he answered his voice soft but held a level of firmness. I sat there looking at him, his eyes filled with emotions and unspoken words that had me melting under his gaze. "What do you mean y-" "Please don't make me repeat myself, I find it quite annoying," he replied his other hand moving from my knee to thigh the grip firm. "Well you're my boss telling me that you...want me, I think I'm going to need some clarification Xavier," I said frustrated and he swallowed hard, his Adams apple moving and I wish I could know what he was thinking. Before another thought can pass through my mind, his lips are on mine. Shakespeare The course of true love never did run smooth

Honesty577 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
37 Chs

số lượng người đọc

  • Đánh giá xếp hạng tổng thể
  • Chất lượng bài viết
  • Cập nhật độ ổn định
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới
Các đánh giá

HỖ TRỢ

empty img

Sắp ra mắt

Về tác phẩm

Báo cáo