webnovel

BAB 5: 12 SEPTEMBER

BAB 5

NAMANYA adalah Dokter Us. Dia lelaki Beta dan merupakan spesialis dalam bidang gender yang setiap hari menerima pertanyaan seputar kehamilan dan feromon dari para pasien. Namun, baru sebulan terakhir ada yang berbeda. Seperti Mile dan Apo yang mencium aroma khas satu sama lain, ternyata ada sepasang Alpha-Omega lain yang hari itu mengalami kasus sama. Mereka bernama Bright dan Win. Buruknya malah musuh bebuyutan di tempat kerja.

Bright tampak sering adu mulut dengan Win di kursi tunggu, tapi mau bagaimana jika mereka telah menjadi partner mate? Perkara kelewat mabuk setelah pesta membuat segalanya terjadi.

"Hipotesis-ku sih ada yang ABO yang berevolusi. Tapi ini belum naik banding ke pemerintah. Masih diteliti lebih lanjut. Namun, aku yakin selain satu sama lain, tidak akan ada orang lagi yang bisa melakukannya. Maksudku, knot tanpa sengaja, lalu mencium aroma khas dan lain-lain. Tunggu saja kabarnya lewat berita resmi. Jangan sedih, ya," kata Us sambil menepuk-nepuk bahu Win.

Bright dan Win tetap cekcok setelah itu, dan mereka berdebat soal menggugurkan kandungan setelah berjalan keluar dari ruang periksa. Oh, pasangan yang lebih muda memang wajar begitu. Mile mengira-ngira keduanya masih umur 25-an, sementara dirinya dan Apo sudah lebih dewasa.

Melihat mereka saja langsung miris, dan Mile memandang Apo tanpa ragu sebelum Omega-nya dibawa Us masuk ke dalam. "Dokter, aku mau bayinya, kalau dia memang hamil. Perlakukan pasanganku dengan baik. Kutunggu kabarnya di sini."

"Oh, oke. Tenang saja," kata Us dengan senyuman kecil. Dari ekspresinya, Us tahu yang tak enak hati adalah Apo, walau agak heran ada Omega setampan dan setinggi itu.

Apo juga tidak berpenampilan manis seperti Omega lain-lainnya. Dia mengenakan baju berkelas dengan long coat branded dan bau parfum mahal saat berdiri di sebelah Mile. Syal yang menutupi leher merahnya selembut sutera, tapi juga tebal dan menggunggah jiwa miskin Us yang belum sekaya itu

"Sebentar, ya. Silahkan berbaring di sini," kata Us dengan suara selembut mungkin. Dia pun mulai prosedur dengan cepat, lalu heran karena Apo tidak mau melihat hasilnya. Lelaki Omega itu bahkan langsung menyuruh Us memasukkan kertas tes dalam amplop, lalu memberikannya kepada Mile.

"Oh, ini?" tanya Mile yang menerimanya setelah Apo keluar. Apo juga meninggalkan Mile ke tempat parkir setelah masuk lift duluan, sementara Mile tidak berkedip meniti dua lembar kertas check up yang dia buka. Baris per baris dia baca dengan teliti. Dan tidak ada yang terlewat sedikit pun hingga paling bawah menyatakan Apo positif.

Luar biasa? Ya. Dan sedikit bangga kenapa bisa seperti itu. Apalagi kehamilan Omega tidak seperti wanita normal. Siklus mereka lebih cepat dua kali lipat. Yang artinya hanya dalam waktu 4,5 bulan, bayi itu akan lahir ke dunia. Pantas kalau hanya dalam seminggu kehamilan sudah bisa terdeteksi. (*)

(*) Kalau hitungan normal, berarti Apo udah kayak hamil 2 minggu. Yang terjadi biasanya mood swing, mual dan nyeri punggung.

"Apo ...." kata Mile begitu masuk ke mobil lagi. "Yakin tidak ingin melihat hasilnya?" Lelaki itu menyodorkan amplop yang dibawa.

"Aku tahu, aku hamil," kata Apo tanpa mengalihkan pandangan dari deretan mobil di parkiran. "Aku muntah sampai tiga kali waktu mandi tadi pagi, tapi tidak bagus kalau langsung bilang padamu."

"Oh ...." Mile pun menarik benda itu kembali. "Lalu sekarang bagaimana? Mau kunikahi kapan?"

Apo nyaris tersedak mendengar kata-kata Mile. "Apa katamu barusan?"

"Waktumu memutuskan kurang lebih hanya satu bulan. Setelahnya perubahan perutmu pasti sudah terlihat. Jangan lupa kalau pertumbuhan janin para Omega itu sangat cepat."

"Kau yakin inginkan bayinya? Aku mau gugurkan saja. Minggu depan pasti sudah bisa," kata Apo. "Lagipula ini di luar kendali. Aku masih banyak pekerjaan. Kau juga kan? Baru awal-awal menggantikan Phi Chay. Menjadi mate tidak harus membuatmu mengurusiku. Kita juga masih menunggu konfirmasi dari pemerintah soal revolusi apalah itu."

Mile memandang Omega-nya bingung. "Lihat aku baik-baik, kau benar-benar menginginkan semua omonganmu barusan?"

"Kau sendiri bagaimana? Pacarmu pasti sakit hati kalau tahu hal ini."

"Pacar siapa? Dan sejak kapan kau memiliki pemikiran aneh seperti itu?"

"Pacar--siapa lah. Memangnya kau, yang sudah setampan ini tidak punya kekasih selama di Aussie? Aku tidak mau jadi pengganggu kalian."

"Oh, oke. Kalau orang sambil lalu memang tidak terhitung. Aku sendiri lupa wajah dan nama mereka, tapi tidak ada yang jadi pacar resmiku," kata Mile. Berusaha mengatakan segala hal apa adanya. "Lagipula kau menyukaiku. Tidak sulit kan kalau hanya menikah dengan--"

"JUSTRU KARENA AKU MENYUKAIMU, KEPARAT GILA!!" maki Apo tiba-tiba. Omega itu bahkan juga menjambak kerah Mile hingga sang Alpha sedikit kaget. "AKU TIDAK MAU KAU TERPAKSA! TIDAK BAHAGIA! APALAGI MERASA KASIHAN--lalu beberapa tahun kemudian kau baru berpikir ... ah, kenapa waktu itu anak ini tidak dibunuh saja? Dan jangan lupakan soal masalah keluarga kita. Ayahmu benci ayahku. Dan kau tidak benar-benar menyukaiku. Sekarang belum terlambat kalau masih mau menghilangkan dia."

Fuck. Mile malah mendidih karena deathglare indah sepasang mata Apo daripada emosi lelaki itu.

"Baik, tapi setelah itu apa?" tanya Mile. "Kau sudah menjadi milikku. Kau tidak akan bisa nyaman kalau berpasangan dengan yang lain--"

"Tapi kau masih bisa dapat Omega lain," sela Apo. Lalu melepaskan jambakannya. "Karena itu, aku tidak mau kau memilihku karena knot kecelakaan tidak masuk akal itu. Aku mau kau menikahi orang yang seriusan kau suka. Dan aku mau kau bebas menjalani semuanya sebelum kita di bandara. Aku paham sekali, Mile. Kau dan semua partner seks-mu itu ... aku tidak selalu lebih baik dari mereka. Mungkin ada yang lebih cantik, lebih menarik, lebih kaya, lebih tampan--apalah. Intinya aku mau kau dapat yang pantas, oke? Jangan cuma karena kau baik, malah terjebak denganku seolah-olah tidak ada pilihan."

Mile malah tidak berkomentar apapun ketika diteriaki semacam itu. Dia membiarkan Apo puas dengan semua uneg-unegnya, lalu menyetir mobil keluar dari parkiran.

Apo sendiri tidak mau tahu. Dia menikmati chaos jalan raya tanpa tahu mobil Mile berhenti lagi entah dimana. Yang pasti, lelaki Alpha itu kembali kurang dari dua menit.

Tak! Tak! Tak! Tak! Langkahnya terdengar sangat urgen, lalu membuka kotak cincin yang dibawa di depan Apo.

"Baik, jangan terburu-buru. Masih ada satu bulan untuk menggagalkan bocah itu," kata Mile. Dia memasang satu cincin jadi bandul di sebuah kalung. Lalu menaruhnya di telapak tangan Apo. "Yang ini punyamu, dan yang di kotak milikku. Tapi tidak perlu pakai sampai kau yakin." Lelaki itu kemudian mengecek arloji. "Dan Karena sekarang 12 September. Jadi 12 Oktober adalah waktu kau bilang padaku harus bagaimana. Jangan macam-macam, paham? Jangan digugurkan tanpa sepengetahuanku. Kita bukan anak-anak lagi untuk berlaku seenak hati."

Apo pun terdiam memandang cincin itu. "...."

"Bocah itu layak dapat kesempatan, Apo. Dia juga hidup di dalam sana."

Apo kemudian memandang Alpha-nya. "Oke, kalau untuk bocah ini."

"Bagus."

"Sekarang aku akan pulang sendiri. Ayah bisa menambah luka-mu kalau sampai melihat--"

"Tidak, kau tetap akan kuantar," kata Mile. Lalu melajukan mobilnya lagi. "Jangan lupa kita akan ke bandara dulu. Aku belum mengambil surat izin dan pemindahan hak milik pesawat yang waktu itu."

DDE

"Apa?" kaget Apo.

Mile tidak mau memandang sang Omega daripada diadili lagi. "Semua sudah kuatasnamakan dirimu. Dan mereka siap mengelolanya kalau tidak dipakai pergi," katanya seolah bukan apa-apa. "Jangan khawatir soal penebusannya. Semua sudah beres. Setelah itu baru kukembalikan kau ke rumah."

Apo mungkin tampak biasa saja, dan jemarinya yang menggenggam cincin tidak bergerak. Namun, percayalah. Jauh di dalam dirinya, Apo ingin berteriak betapa beruntung siapa pun yang memiliki Mile Phakphum Romsaithong di masa depan. (*)

(*) FYI, pesawat bisa dibeli dengan harga 442 juta USD atau setara dengan 6,4 triliun. Tapi enggak bisa langsung diboyong ke rumah, melainkan hak milik dan pengoperasiannya aja. Kalau soal perawatan, pramugari, pilot, dan lain-lain harus tetap diurus oleh suatu badan tertentu. Mereka punya perjanjian. Dan kenapa Mile mampu beli? Gaji fotografer sekelas haute couture itu gak kecil cuy. Apalagi kalau selama bekerja ngerangkep jadi manajer model A, misal. Terus juri audisi MNTM, fotografer tamu di agensi-agensi. Bisa dibilang, meskipun Mile terlepas dari keluarganya, dia tetep jadi sultan yang gak kelihatan. Anggap aja maskawin buat Apo.

Bersambung ....