webnovel

Ami Maya

Tác giả: SiRA
Lịch sử
Đang thực hiện · 166K Lượt xem
  • 53 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Aya belum bisa menerima kalau dirinya telah dilamar oleh Ara secepat ini. Ia memang menyetujui untuk bertunangan, tapi belum untuk menikah. Ia mencari cara agar pernikahannya tidak segera dilangsungkan, namun nihil. Aya akhirnya harus menikah dengan Ara karena keinginan kedua orang tua masing-masing. Aya tidak memiliki sedikitpun perasaan terhadap Ara. Sebaliknya Ara sangat mencintai Aya sejak dulu.

Chapter 1Kisah Aya dan Ara

"Duhhh gimana ini, gimana ini??" Gumam Aya bingung sambil memegang kepalanya dan menggigit ujung selimutnya yang menutupi sebagian kakinya. Dengan tak sadar, ia memukul-mukul pelan kepalanya dengan kedua tangannya.

Dilihatnya jam dinding yang tepat berada di dinding atas pintu kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.17 malam. Namun ia masih belum bisa memejamkan matanya karena mengingat yang terjadi hari ini.

Dengan rasa gundah dan hendak menangis, Aya memikirkan cara bagaimana agar pernikahannya dengan Ara tidak segera dilangsungkan. Dengan segenap kekuatan otaknya, Aya memikirkan berbagai macam cara, tapi tidak ada satupun yang bisa dipikirkannya dengan benar.

Aya mengetuk-ngetukkan jari-jari tangan kirinya di atas layar ponsel miliknya, menggigit bibir bawahnya, dan sesekali mengeluarkan suara keluhan dan nafas putus asa.

"Aduh..." keluh Aya. Aya menarik nafas panjang dan "huhhhh....." mengeluarkannya dengan kasar.

Setelah 10 menit berlalu, Aya bolak balik membuka ponsel miliknya, mengutak-atik kontak telepon yang ada, namun bingung hendak melakukan apa dengan ponsel tersebut.

Berulang kali ia melihat kontak Ara dan hendak menelepon Ara, namun ujung-ujungnya selalu diurungkannya.

Awalnya ia berpikir, kalau ia menelepon Ara dan membicarakan masalah ini, hal ini pasti berhasil, Ara akan menyetujuinya. Ara akan menunda atau mungkin bisa membatalkan pernikahan mereka.

Tetapi saat ia hendak memencet nomor telepon Ara, datang lagi pikirannya yang mengatakan kalau ini mustahil berhasil. Ara pasti tidak akan setuju.

"Hhhhhhhh.....bagaimana ini????" Rutuk Aya sambil membenamkan wajahnya ke bantal. Setiap ia hendak meneteskan air mata, selalu saja ia berusaha menahannya. Sampai akhirnya ia merasakan sesak di dadanya.

Sampai saat ini, Aya masih belum mau menikah dengan Ara, karena selama ini ia tidak pernah mencintai Ara. Ia bertunangan dengan Ara karena tuntutan kedua orang tua mereka.

Orang tua Aya yang memiliki hutang budi dengan orang tua Ara, harus menjodohkan anaknya, Aya dengan Ara atas permintaan dari kedua orang tua Ara.

Selain itu, perjodohan ini juga dilakukan karena Ara sendiri yang menginginkannya, sehingga ia meminta kepada kedua orang tuanya untuk bisa dijodohkan dengan Aya, karena Ara sudah lama menyukai Aya.

Mereka sudah kenal lama, sejak mereka masih kecil karena kedua orang tua mereka sudah berteman sejak di sekolah menengah atas. Sehingga menikahkan kedua anak mereka merupakan suatu hal yang telah diidam-idamkan oleh mereka. Terlepas dari masalah hutang budi kedua orang tua Aya. Sayangnya hanya yang laki-laki saja yang memiliki perasaan cinta, sedangkan yang perempuan tidak memiliki perasaan apapun.

Detik demi detik dan menit-menit berlalu, tetapi Aya masih saja merasa gundah karena ia sudah kehabisan akal memikirkan segala cara yang tak kunjung didapatinya.

Diliriknya lagi jam dinding. Saat ini jam telah menunjukkan pukul 11.41 malam, dan setelah lama berpikir, akhirnya ia memutuskan untuk menelepon sahabatnya, Isma.

Setelah terdengar empat kali suara dering nada telepon, akhirnya teleponnya dijawab.

"Hallo. Kenapa Ay?" Terdengar suara Isma mengantuk di ujung telepon.

Isma merupakan salah satu sahabat terbaik Aya. Ia mengetahui semua kisah tentang Aya dan Ara hingga akhirnya Aya dilamar oleh Ara dan kedua orang tuanya pada siang hari tadi. Isma sudah bisa menebak apa yang hendak dibicarakan oleh Aya kepadanya.

"Sorry ya ganggu Is? Aku belum bisa tidur nih. Aku bingung Is. Aku masih belum bisa terima Is tentang kejadian siang tadi." Cerocos Aya. Suara isak tangis Aya terdengar oleh Isma.

"Aku gak nyangka secepat ini dilamar oleh Ara." Lanjut Aya sambil mengelap air matanya yang telah menetes ke pipinya.

"Sabar Ay.." Jawab Isma berusaha menenangkan Aya. Isma bingung hendak mengatakan apa untuk menenangkan Aya.

"Aku belum mau Is.." Akhirnya tangis Aya pecah. Isma yang mendengarkan, langsung menjawab lagi "sabar Ay, sabar. Nanti akhirnya kamu juga pasti akan menikah dengan dia. Cepat atau lambat. Kamu harus bisa membuka hati untuk dia." Jelas Isma yang tahu keluhan Aya tentang apa dan tentang siapa.

Sambil menahan tangis, "tapikan harusnya dia tahu. Harusnya dia bisa mengerti. Bukan langsung-langsung begini!!" Keluh Aya dengan suara yang mulai meninggi karena marah. Air matanya terus saja membasahi pipi mulusnya.

Mereka saling berbicara di telepon. Isma berusaha memberikan kata-kata terbaiknya agar Aya bisa menjadi lebih tenang.

Setelah puas mencurahkan isi hatinya kepada Isma, Aya menyudahi telepon tersebut dan mencoba untuk memejamkan mata, beristirahat malam. Karena ia sudah merasa lelah dengan banyak pikiran yang mengganggunya.

Ia lalu membetulkan posisi bantalnya dan menarik selimutnya hingga sampai ke dadanya. Ia berusaha untuk tidur dan memejamkan matanya. Lama setelah Aya berusaha memejamkan matanya, barulah ia bisa tertidur.

▪︎▪︎▪︎

Sebulan kemudian ....

Senin, 2 September, di kediaman rumah bapak Toni, terlihat banyak orang berlalu lalang, baik di dalam rumah maupun di halaman rumah. Semua terlihat sibuk. Banyak pula orang yang menggunakan pakaian yang seragam dan semua nampak rapi.

Di halaman rumah itu juga terpasang tenda dan berjejer kursi-kursi dengan rapinya.

Ada beberapa meja panjang dan meja bulat dengan taplak meja yang berhias serta ditata beberapa pot bunga kecil. Suasana rumah tampak meriah dan indah.

"Itu tolong taruh di dekat meja minum ya?" Suara ibu Ira yang sedang menyuruh asisten rumah tangganya untuk meletakkan makanan ringan yang nantinya akan disajikan untuk para tamu undangan.

Sang asisten menyahut dengan anggukan dan segera meletakkan piring-piring berhias yang berisikan macam-macam kue manis dan asin yang berbentuk kecil di atas meja tepat di samping tempat minuman dingin.

Tidak lupa juga asisten tersebut merapikan gelas-gelas dan tisu yang berada di meja tersebut agar memudahkan para tamu undangan untuk mengambil air minum dan kue ringan tersebut.

Tak lama waktu berselang, datanglah serombongan orang yang menggunakan bis dan mobil-mobil pribadi yang menuju ke rumah bapak Toni.

Ternyata rombongan calon pengantin pria beserta anggota keluarga besarnya telah tiba di depan halaman tersebut.

Segeralah pak Toni mengerahkan seluruh anggota keluarganya untuk bersiap-siap dan menyambut tamu mereka dengan penuh suka cita.

▪︎▪︎▪︎

Aya yang sedang dirias oleh perias pengantin, mendengar sepupunya Arzu datang dan mengatakan "Ay, calonmu sudah datang tuh." Katanya memberitahukan Aya tentang kehadiran Ara berserta keluarganya sambil tersenyum bahagia.

Hati Aya semakin gundah dan jantungnya berpacu semakin kencang. Ia merasa sangat gugup sekali.

Aya terus meremas tangannya di ujung baju pengantinnya. Aya hanya tersenyum melihat Arzu yang memandanginya dan dibalas senyuman pula oleh Arzu.

Aya terlihat sangat cantik mengenakan baju kebaya berwarna putih dengan bawahan seperti jarik batik yang berwarna putih bercampur hitam.

Rambutnya disanggul menggunakan rambut aslinya, karena Aya memiliki rambut yang panjang dan hitam lebat. Dandanan wajahnya pun yang digunakannya sangat natural sehingga semakin menambah kecantikan alami yang dimilikinya.

Tak lama setelah selesai dirias, Aya disiapkan untuk keluar dan duduk bersanding dengan calon mempelai pria. Sebelum keluar, Aya berusaha untuk menahan tangisannya. Ia berusaha terlihat bahagia.

Ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya agar air matanya tidak tumpah ke wajahnya. Ia sekuat tenaga membuat bibirnya melengkung agar terlihat tersenyum.

▪︎▪︎▪︎

Keluarga rombongan yang membawa barang-barang yang akan diberikan kepada calon mempelai wanita, masuk ke dalam rumah pak Toni yang diikuti oleh calon mempelai pria, Ara.

Ara berjalan dengan digandeng oleh kedua orang tuanya. Pagi yang cerah ini akan dilangsungkan pernikahan antara anak pak Toni dan pak Agus.

Suasana rumah pak Toni semakin ramai dengan berlalu lalangnya para tamu yang hadir.

Terlihat ibunya Aya sedang mengobrol dengan ibunya Ara. Namun tak berselang lama, ia permisi pamit untuk melihat, apakah calon pengantin perempuan sudah siap didandani.

Belum sempat Aya keluar kamar, ibunya datang dan langsung memeluknya. Setelah cukup lama ibunya memberikan pelukan, ia lalu menatap Aya dan berkata "terima kasih ya sayang? Maafkan kami kalau terlalu memaksakan kehendak kami. Tapi kami tahu, semua ini yang terbaik buat kamu sayang." Kata ibunya sambil membelai lembut pipi Aya dan mencium keningnya.

Aya hanya mengangguk, tidak dapat berkata-kata. Ia tidak tega untuk menolak permintaan kedua orang tuanya.

Lalu ia digandeng oleh ibunya keluar kamar menuju ke tempat calon pria duduk menunggu. Dan duduklah mereka berdua bergandengan.

Bạn cũng có thể thích

Battle Divorce

[ Jadilah istri Maxim von Waldeck hanya dalam nama. ] Itulah tugas sederhana yang diberikan kepada Daisy, seorang mata-mata dari pasukan revolusioner. Maxim von Waldeck, seorang tentara bayaran yang lahir di luar nikah, dikenal sebagai anjing pemburu keluarga kerajaan. Ia dikirim ke garis depan sebagai umpan meriam, dengan peluang selamat yang nyaris nol. Tak ada wanita yang rela mengambil peran sebagai janda sebelum waktunya. Rencananya mudah: berpura-pura menjadi istrinya selama perang, lalu melarikan diri sebelum kerajaan jatuh setelah kekalahan mereka. Jika ia berhasil, imbalan besar menantinya—cukup untuk pensiun dengan nyaman. “Aku akan segera kembali, istriku.” Ya, senang bertemu denganmu. Beristirahatlah dalam damai. “Kita akan menyempurnakan pernikahan ini saat aku kembali.” Mimpi yang tinggi, bukan? Semoga arwahmu tenang. Daisy mengira itu hanyalah impian kosong seorang pria yang mendambakan masa depan bahagia. Namun kemudian— [ Maxim von Waldeck Meraih Kemenangan Besar yang Tak Terduga! ] Segalanya berbalik jauh dari yang ia duga. [ Pahlawan Nasional, Grand Duke Waldeck! Apa yang paling Anda nantikan saat kembali ke rumah? ] [ Memeluk istriku tercinta, Daisy, dalam dekapanku. ] Tidak mungkin. Ini pasti kesalahan cetak. Namun, Maxim von Waldeck adalah pria yang menganggap janji lebih berharga dari nyawanya sendiri. "Aku pulang, istriku." Dengan kata-kata itu, ia tiba-tiba menarik Daisy ke dalam pelukannya. Mata Daisy berputar panik, tak percaya akan tingkahnya yang tak terduga. “Haruskah kita menuju kamar sekarang?” “Apa?” Ia berbisik lembut di telinganya, senyum malas terukir di bibirnya. “Maaf, tapi aku sedikit terburu-buru.” Tubuhnya terasa berat dan panas, bagian depan celananya menegang, seakan siap meledak kapan saja. ‘Apakah bajingan ini seorang maniak mesum?’ Bisakah Daisy menceraikannya sebelum penyamarannya terbongkar?

serenaserenity · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
15 Chs

Duke, Itu Melukai...

Selamat datang di dunia anggun para elit, di mana Seraphina Alaric, gadis yang lemah dan rapuh yang selalu bergantung pada obat-obatan untuk memulihkan diri, hanya mencoba mendapatkan kesempatan sebelum hidupnya terbalik karena pernikahan yang diatur... Serius, siapa yang ingin terikat ketika Anda masih mencari tahu apa yang Anda inginkan dalam hidup? Selama perjamuan mewah, dia bertabrakan dengan Duke of Everwyn yang enigmatik. Dan bagian yang paling gila? Dia tidak tahu siapa pria ini—hanya mengira dia seorang asing misterius. Tiba-tiba, dengan perasaan petualang (dan mungkin sedikit ceroboh), dia menyarankan pertemuan rahasia yang membuat dunianya terbalik. Dalam momen tersembunyi itu, Seraphina langsung menceburkan diri ke dalam keinginan terliarnya. Tetapi alur cerita—ternyata, pria yang baru saja dia habiskan malam dengannya adalah calon suaminya yang sebenarnya. Ups! Begitu banyak untuk orang asing misterius—dia baru saja menghabiskan malam dengan calon suaminya! "Duke, It Hurts..." mengajak Anda ke dalam pusaran penemuan diri, romansa yang menggairahkan, dan kekacauan manis dari cinta ketika Anda paling tidak mengharapkannya. Dapatkah Seraphina melepaskan diri dari belenggu masyarakat, atau akankah dia menemukan dirinya terjerat dalam jaring yang sama yang mencoba untuk dia hindari? Ikuti perjalanan mendebarkan ini, dan temukan bagaimana cinta bisa membebaskan sekaligus rumit. Jangan lewatkan—obsesi Anda selanjutnya hanya dalam jarak halaman!

PRINCE_0F_DARKNESS · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
224 Chs
Mục lục
Âm lượng 1

HỖ TRỢ