Saat sampai rumah Rasti, Rasti segera turun dari motor Arya,
"Terima kasih," ujar Rasti dengan dingin
Saat Rasti akan pergi,
"Tunggu Ras," Arya
"Apalagi? Gak puas kata terima kasih hah, kau mau aku jadi bahan taruhan lagi," Rasti
"Bu-bukan, aku- aku hanya-" Arya
"Udalah aku malas bicara sama kau, ingat ini baik baik Arya, mulai hari ini kau jangan coba coba menemuiku dan bicara padaku, aku sudah tak mau berhubungan denganmu," Rasti
Rasti masuk kedalam rumahnya,
"Kenapa hatiku sakit saat Rasti mengatakan hal itu dan bersikap dingin padaku," Arya
Arya tak sengaja melihat sebuah kalung berisi kunci, Arya turun dari motorya lalu mengambil kalung itu,
"Kunci ini, Rasti pasti gak segaja menjatuhkannya," Arya
Arya mengambil kalung gemboknya, lalu Arya membuka gemboknya dengan kunci itu, setelah terbuka, Arya mengambil surat kecil yang ditulis Rasti, Arya membaca surat itu,
Karenamu... Aku mendapat kebebasan
Karenamu... Aku mendapat arti hidup
Karenamu... Aku mendapat dunia baru
Karenamu... Aku Berubah
All Because You
I Love You Arya <3
Arya menatap surat itu dengan tatapan penyesalan,
"Aku gak pernah tau jika bagimu aku adalah segalanya, maafkan aku Ras," Arya
Arya masuk ke rumah Rasti, saat sampai di taman depan rumah Rasti, Arya melihat Rasti sedang duduk di luar sambil bermain laptop,
"Rasti," Arya
"Kau, mau apa kau kesini, sudah kubilang aku gak mau bertemu denganmu," Rasti
"Aku hanya ingin bilang kalau aku menyesal telah melakukan itu, aku ingin-" Arya
"Pergi dari sini, Papaku sudah tidur, aku gak mau sampai Papa terbangun," Rasti
"Aku ingin menikahimu Ras," Arya
Rasti terbelalak dan sangat terkejut,
"Gampang banget kau ngomong seperti itu, kau kira aku akan menerimamu, tidak, aku tidak sudi menikah dengan cowok berengsek, sekarang kau pergi dari sini," Rasti
"Aku akan menunggu sampai kamu lulus kuliah Ras, setelah kamu lulus baru kita menikah," Arya
"Ngak! Aku gak mau! Pergi dari sini!" Rasti
Rasti mendorong Arya,
"Pergi dari hidupku Arya, karenamu hidupku hancur, kumohon pergi Arya," Rasti
Arya menatap Rasti dengan tatapan terluka,
"Rasti," Arya
"Pergi Arya!" Rasti
Arya pergi,
"Kau menyakitiku Ar, aku gak akan bisa memaafkanmu dengan begitu saja," lirih Rasti.
><
Saat sampai di rumahnya tepat dikamarnya, Arya menghancurkan barang barang disana, Arya terlihat sangat frustasinya,
"Sial! Kenapa nasibku menjadi seperti ini! Disaat, aku benar benar mencintai Rasti, dia- dia sudah membenciku. Akh!!!!!!!" Teriak frustasi Arya
Arya menatap dirinya di kaca, Arya memukul kaca itu hingga pecah dan tangannya luka luka, Arya menatapnp dirinya dipecahan kaca itu,
"Kau harus mendapatkan Rasti lagi Ar, dia harus jadi milikmu," Arya.
><
Kebesokannya, Arya datang ke rumah Rasti, Arya menemui Ayah Rasti yang bernama Suta, Suta bingung dengan kehadiran Arya,
"Jadi apa yang membuatmu kesini?" Suta
"Om, aku ingin menikahi putri Om," Arya
"Om sih setuju saja jika kamu ingin menikahi Rasti, tapi yang akan menikah adalah Rasti, jadi dia yang akan memutuskannya, kamu mengertikan?" Suta
"Iya Om, saya akan membujuknya, jadi jika Rasti setuju, Om-" Arya
"Iya, pernikahan bukanlah mainan, jadi Om harap kau jangan mempermainkan Rasti, dia gadis polos, walau terkadang dia ngeselin, dia sebenarnya baik hati,"
"Saya tau tentang hal itu Om,"
Arya tersenyum,
"Aku akan mendapatkanmu Rasti," bathin Arya.
><
Malam harinya ditempat kost Rasti, Rasti sedang tiduran ditempat kost,
"Aku lelah sekali," Rasti
Tok... tok... tok...
"Aduh sapa sik? Baru mau tidur," Rasti
Rasti membuka pintu, Rasti terbelalak melihat Arya didepannya, saat Rasti akan menutup pintunya, Arya sudah lebih cepat masuk ke rumah kost Rasti,
"Kau mau apa lagi?! Keluar dari kamarku sekarang!" Rasti
"Aku hanya ingin kamu menjadi milikku, aku sudah melamar pada Ayahmu dan Ayahmu sudah setuju, tinggal kamu saja Ras, kumohon menikahlah denganku," Arya
"Apa? A-Ayah setuju?" Rasti
"Iya," Arya
Rasti terdiam,
"Baiklah, aku akan menikah denganmu dengan syarat," Rasti
"Apa itu?" Arya
"Saat kita sudah menikah nanti, kau harus tinggal di rumahku, kita akan menjaga Ayahku bersama sama, kau juga harus bisa memberikan mahar dengan hasil kerja kerasmu, aku tak peduli walau itu sedikit atau banyak, setidaknya aku bisa tau kalau kau benar benar serius, kau tak akan menghalangiku jika aku ingin kuliah, dan juga kau harus menuruti yang kumau, bagaimana kau setuju dengan syaratku," Rasti
Arya menunduk sejenak,
"Waktumu tak banyak, 1, 2, ti-" Rasti
"Baiklah, aku setuju dengan syaratmu," Arya
Rasti tersenyum,
"Kamu setuju dengan syaratku, hal itu seimbang dengan setuju nikah dariku, kau tinggal menyiapi semuanya," Rasti
"Jadi, kamu memaafkanku?" Arya
"Iya, aku memaafkanmu," Rasti
Arya memeluk Rasti,
"Terima kasih Ras," Arya
"Aku melakukan ini agar Ayah tidak stress keuangan lagi, kasihan Ayah, maaf Arya, aku harus memanfaatkanmu," bathin Rasti.
><
Kebesokannya, di kantor Ibunya Arya yang bernama Arin, Arya datang,
"Mama," panggil Arya
"Eh Arya, kamu kembali, ada apa sayang," Arin
"Aku ingin mengambil hak waris perusahaan dari mendiang Papa Ma," Arya
"Sebelumnya kamu gak mau ikut campur dalam perusahaan, kenapa sekarang tiba tiba kamu mau ngambil hakmu," Arin
"Aku ingin cepat kerja dan punya uang sendiri Ma," Arya
"Pasti ada alasannya?" Arin
"Aku ingin menikah Ma, dan dia meminta supaya aku kerja dulu," Arya
"Nikah? Nikah sama siapa?" Arin
"Mantan pacarku Ma, namanya Rasti," Arya
"Gadis itu," Arin
"Iya, aku ingin cepat kerja dan menikahinya Ma," Arya
"Tidak, Mama tidak menyetujuinya, Arya kamu itu keponakan Presiden kamu harus nikah sama gadis yang sederajat sama kita, gadis bernama Rasti itu sama sekali tak pantas untukmu, Mama bisa malu jika kamu menikah dengannya," Arin
"Aku tak perduli dengan apa yang Mama katakan, aku mencintainya, Mama cukup memberikanku saham punya Papa dan aku yang akan mengurus sisanya," Arya
Arya pergi,
"Aku harus melakukan sesuatu untuk menjauhkan gadis itu dari Arya," Arin.
><
Sorenya, Arya datang menjemput Rasti di kampus Rasti, semua orang terkagum melihat mobil ferrari biru yang Arya bawa, saat Arya melihat Rasti keluar bersama seorang pria lain,
"Rasti," Arya
"Arya," Rasti
"Eh tumben kamu ada yang jemput," pria itu
"Ah iya Kak," Rasti
"Coba kenalin siapa dia," pria itu
"Dia-" Rasti
"Namaku Arya, aku adalah calon suaminya Rasti," Arya
"Hah? Calon suami? Rasti umurnya bahkan belum 19 tahun, dan kau bilang kau calon suaminya, remaja jaman sekarang memang kekanakan, oh ya aku belum memperkenalkan diri, namaku Doni, aku kakel Rasti," ujar pria bernama Doni itu
"Aku tak perduli. Rasti, naik ke mobil," Arya
"Baiklah. Kak Doni, aku pulang duluan," Rasti
"Iya, besok ingat kita ada sosialisasi sama dosen ke SMA SMA," Doni
"Oke," Rasti
Doni pergi,
"Kamu ketauan selingkuh," Arya
"Dia hanya kakelku aja," Rasti
"Benarkah?" Arya
"Iya, jika dia Chanyeol, baru aku pilih dia," Rasti
"Yaaa terserahmu, tapi yang pasti, siapapun dia, dia akan aku hancurkan karena udah berani deketin kamu," Arya
"Dan aku harap kamu gak sakiti Kak Doni, dia orang pertama yang nerima aku dikampus ini, dia orang yang baik," Rasti
"Tergantung padamu, jika kamu tidak bermain cinta denganku, teman teman priamu pasti akan baik baik saja," Arya
"Terserahmu aja, sudahlah aku lapar, aku ingin cepat pulang dan makan mie," Rasti
"Mie kober gimana?" Tawar Arya
"Aku belum gajian," Rasti
"Calon suamimu ini kan kaya raya Ras, kita nikah nanti aja kamu gak perlu kerja," Arya
"Aku gak mau kesana, kita beli mie ayam aja, didekat kostku ada dagang mie ayam yang enak," Rasti
"Baiklah," Arya
Mereka pun pergi.