"Bagaimana kalau Takeshi datang ke AN Entertaintment aja besok? Biar dia bertemu dengan Andika dulu berdua karena kalau ada Yuni, pasti dia akan Histeris dan Andika pasti akan bingung memilih antara Yuni dengan Takeshi", ujar Adelia saat Adelia, Nathan, Naomi, Leo dan Takeshi berdiskusi mengenai langkah selanjutnya untuk pertemuan Takeshi dengan Andika.
"Apa sebaiknya begitu saja ya?", tanya Naomi melihat ke arah Takeshi.
"Sebaiknya begitu Mommy, biar saya ketemu papi Andika duluan, kan papi Andika lebih mengenal mami Yuni, jadi biar dia yang mengenalkan saya ke mami Yuni. Menurut saya saat berkenalan dengan mami Yuni, Mommy ngga usah ikut, saya ngga mau dia bicara kasar sama Mommy", ujar Takeshi.
"Tidak, Mommy akan hadapin dia. Mommy tidak akan sendiri kok sayang, ada Daddy yang akan menemani Mommy, iya kan sayang?", ujar Naomi sambil melihat ke arah Leo.
"Aku akan selalu bersamamu", ujar Leo sambil membelai lembut rambut Naomi.
"Hmm mesra Bener, kemaren padahal sampe ada yang mau acak-acak ruang kerja gw", celetuk Nathan yang sedang merangkul Adelia.
"Daddy, usil aja deh mulutnya", ujar Adelia sambil menepuk ringan tangan Nathan yang ada dibahunya.
"Loh emang bener, sampe ada yang kabur dari Jepang ke Indonesia dan yang satunya kelabakan nyari ke seluruh Jepang. Cari sampe lebaran monyet juga ngga bakalan nemu, orangnya di Indonesia", celetuk Nathan lagi.
"Hei Hantu Putih, jangan diinget lagi kenapa si loe? Menyebalkan", gerutu Naomi.
"Tau ni, mau perang lagi loe sama gw?", tanya Leo.
"Ayo perang lagi, gw ladenin", ujar Nathan cuek.
"Yang lawan loe sekarang Putra gw ye, Takeshi lawan tuh Hantu Putih ngajakin perang tender lagi", ujar Leo kepada Takeshi yang hanya tersenyum melihat mereka.
"Loe digempurnya bukan cuma sama Xavier dari WD Group, tapi juga sama Pras dari Lexi Group", ujar Nathan tenang.
"Wah pinter banget loe cari dukungan anak sama mantu loe. Mantu loe pinter banget cari peluang bisnis nya. Perusahaan dia baru tapi berkembang dengan pesat banget", puji Leo.
"Mantu siapa dulu dong", ujar Nathan bangga.
"Uda akh, ni kok malah ngelantur. Soal Andika sama Takeshi gimana ni", tanya Adelia.
"Ya Uda, kita ketemuin Takeshi sama Andika dulu ngga usah ada Yuni ya. Jadi besok kita sama-sama ke AN Entertaintment", ujar Leo dan semua setuju.
Tak lama Pras dan Xena datang membawakan panggang yang sudah matang untuk mereka santap bersama. Lily masuk diikuti Anthony, Sakura, Rolland, Xavier dan Luna. Lily selalu duduk disebelah Takeshi yang memanjakan nya sementara Anthony hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang baru bertemu dengan kakaknya.
Pagi itu sesuai kesepakatan, Leo, Naomi, Takeshi, Nathan dan Adelia berangkat menuju ke AN Entertaintment untuk bertemu dengan Andika. Sesampainya di AN Entertaintment, penjaga pintu yang melihat Takeshi tampak terperanjat dan Takeshi menyapanya ramah. Naomi dan Adelia tampak berbisik menertawakan muka-muka karyawan AN Entertaintment yang kaget melihat kedatangan Takeshi. Mereka naik lift ke lantai 3 ruang kerja Andika. Sampai di depan ruang kerja Andika, Roni tampak kaget melihat kedatangan Adelia dengan Naomi ditambah lagi melihat Takeshi.
"Roni, mingkem. Awas lalat masuk loh", goda Adelia.
"Ya ampun ibu. Ibu Adelia, ini mirip boss banget Bu", ujar Roni.
"Ada di dalam ngga si boss?", tanya Adelia.
"Ada Bu, masuk bu", ujar Roni langsung membukakan pintu ruang kerja Andika.
Andika yang sedang duduk di sofa sambil membaca documen terkejut melihat kedatangan Adelia beramai-ramai dan makin terkejut saat melihat ke arah Takeshi. Andika menyalami semua orang tapi matanya tak lepas dari Takeshi. Dia memaku diam saat Takeshi menghampiri nya dan berdiri tepat dihadapannya.
"Hai Papi. Kita baru bertemu sekarang", ujar Takeshi ramah.
"Kamu siapa? Kenapa mukamu mirip sekali dengan saya?", tanya Andika dengan mata hampir tak berkedip.
"Apa kamu ngga bisa mengenali darah dagingmu sendiri Andika? Darah yang mengalir dalam tubuhnya adalah darahmu", ujar Naomi tersenyum lalu duduk di samping Adelia yang telah dirangkul Nathan. Leo duduk merangkul Naomi hanya tersenyum melihat bapak dan anak yang ada di hadapannya masih berdiri mematung.
"Kodok, itu anak kandung loe", celetuk Nathan cuek.
"Apa maksudnya ini Naomi? Siapa dia?", tanya Andika melihat tajam ke arah Naomi meminta penjelasan.
"Andika, kamu ingat 25 tahun lalu aku bersamamu kan?. Maafkan aku telah menyembunyikan anakmu selama 25 tahun ini. Dia adalah darah dagingmu, anak yang rencananya akan kugugurkan di Jepang tapi malah aku lahirkan di Jepang. Namanya Takeshi Yamada, dia anak kandung mu", ujar Naomi tenang.
"Naomi kamu ngga bermaksud membohongi saya kan?", tanya Andika lagi masih tak percaya. Matanya melihat ke Takeshi bergantian dengan Naomi.
"Dia anak kandung mu Andika. Kalau kamu ngga percaya, kamu bisa test DNA nya kok", ujar Naomi.
"Dulu saya tidak pernah selingkuh dari kamu, saya berikan semuanya kepada kamu. Tapi karena balasan yang saya terima terlalu menyakitkan makanya saya membohongi kamu dan saya pergi membawa luka saya", ujar Naomi.
"Tapi itu uda lewat, saya berterimakasih pada kamu, karena sekarang saya menemukan orang yang mencintai saya dengan tulus", ujar Naomi sambil memandang ke arah Leo yang duduk disampingnya yang kemudian mengecup kening Naomi.
"Tenang saja Andika, kami tidak bermaksud apa-apa. Takeshi tidak akan menutut apapun dari kamu, dia sudah mampu berdiri sendiri. Takeshi sekarang akan menjadi CEO CAT di Indonesia", ujar Naomi melihat ke arah Andika.
"Kamu kejam Naomi, kamu memisahkan saya dari anak saya puluhan tahun dan sekarang kamu seenaknya bilang dia tidak akan menuntut apapun. Mana tanggung jawab saya terhadapnya", ujar Andika murka.
"Papi, saya hanya ingin mengenal Papi saja, saya tidak ingin menuntut tanggung jawab apapun dari Papi. Saya sayang Mommy dan Daddy Leo tapi saya juga ingin menyayangi papi Andika, ayah biologis saya", ujar Takeshi tegas.
Andika mengulurkan tangannya menyentuh kedua pipi Takeshi lalu serta merta dia memeluk Takeshi erat dan Andika menangis haru. Takeshi balas memeluk Andika, matanya juga berkaca-kaca.
"Maafkan saya tidak mengetahui tentang kamu Takeshi, jadi saya tidak pernah bertanggung jawab terhadap kamu. Maafkan saya", ujar Andika masih dengan suara serak.
"Tidak Papi, saya tidak akan menuntut apapun dari Papi, Saya hanya ingin bertemu dengan ayah biologis saya, itu saja. Jangan berprasangka buruk terhadap saya maupun Mommy", ujar Takeshi lembut.
"Untuk ke depannya papi jadi tau kalau papi mempunyai seorang Putra yang siap melayani papi", ujar Takeshi.
"Adel ternyata bener kata kamu, anak sama bapaknya samanya. Reaksi Lily ketemu Takeshi hampir sama dengan reaksi Andika", ujar Naomi berbicara dengan Adelia di sampingnya.
"Lily sudah bertemu dengan Takeshi?", tanya Andika masih merangkul Takeshi.
"Iya Papi, Lily pun sama memeluk saya erat seperti Papi", ujar Takeshi.
"Oh Iya, pasti Idenya Xena ya yang mau mempertemukan Lily dengan Takeshi duluan", ujar Andika.
"Loe tau aja", ujar Adelia.
"Mereka sudah seperti saudara kembar, sampai menikahpun dengan keluarga yang sama. Kenapa mereka ngga ikut?", tanya Andika kepada Adelia.
"Lily dan Xena ngga mau ganggu moment loe ketemu sama Takeshi. Sekarang tinggal gimana jelaskan soal Takeshi sama Yuni. Itu urusan loe ya", ujar Adelia.
"Iya, Takeshi nanti kita bertemu dengan Mami Yuni ya", ujar Andika.
"Naomi kenapa kamu ngga jujur dulu, kalau kamu jujur, mungkin jalan hidup kita akan berbeda", ujar Andika menatap tajam ke arah Naomi.
"Ini sudah garis hidup yang Tuhan rencanakan untuk kita berdua Andika, ngga usah disesalkan. Belum tentu kalau kita bersamapun kita akan sebahagia sekarang. Dengan Luka, kita akan makin dewasa", ujar Naomi.
"Cie cie cie yang puitis banget. Beda banget sama seminggu lalu", ledek Nathan cuek.
"Rese loe Hantu Putih", gerutu Naomi.
"Tau nih Daddy, iseng aja mulutnya", ujar Adelia.
"Kapan makan-makan dong Andika? Uda lapar ne Gw", ujar Nathan.
"Loe ditraktir air Putih aja ya, lah gajian gw aja dari loe, kok malah loe yang minta traktir", ujar Andika sewot.
"Kapan gw pernah gaji loe? Ada juga loe yang gaji gw", ujar Nathan.
"Lah loe kan pemegang saham terbesar AN Entertaintment, jadi uang loe kan yang buat modal gaji karyawan AN Entertaintment", ujar Andika.
"Eh loe caplok AN Entertaintment juga? Parah", ujar Leo.
"Abis gw suka sewot, dia suka semena-mena sama bini gw", ujar Nathan cuek.
"Ya Uda kali ini biar saya yang Traktir", kata Takeshi.
"Ayo kita makan di Warteg", ajak Nathan.
"Nathan sableng", gerutu Naomi.
Akhirnya mereka keluar dari AN Entertaintment menuju ke restoran untuk makan siang bersama. Sepanjang perjalanan, Andika tak lepas memandang Putranya Takeshi.