"Xiao, Jin.. Maaf jika aku mengganggu. Apakah kalian sedang membahas sesuatu yang penting?". Tanya Hao penasaran. Dia yang baru saja turun dari tangga menghampiri Xiao.
"Hao Nan, mengapa kamu tidak istirahat? Nanti malam kita akan menghadiri Launching Produk terbaru. Tapi mengapa kamu malah disini sayang? ". Xiao memberi isyarat tangan untuk Jin pergi. Dia menghampiri Hao Nan yang terlihat jelas wajahnya mengisyaratkan sebuah pertanyaan.
"Apakah kamu ingin bertanya, Apa yang sedang aku bicarakan dengan Sek Jin? ". Tanya Xiao. Dia perlahan merangkul Hao Nan dan membawanya menaiki tangga dan masuk ke kamar mereka.
Xiao membawa Hao Nan masuk ke kamar dan mereka duduk saling berhadapan.
"Mengapa kamu bisa mengetahuinya? ". Tanya Hao balik.
"Karena tatapan matamu sudah mengatakan semuanya. Jika ada yang mengganjal di hatimu katakan padaku, Aku ini suamimu Hao Nan ".
"Setiap aku ingin bertanya aku takut kamu akan mengatakan hal lain atau memilih bungkam. Tapi.. Aku akan mencoba untuk mempercayaimu mulai saat ini ". Kata Hao.
"Ini baru Hao Nan yang aku kenal. Aku akan menceritakannya besok. Sekarang Istirahatlah.. Nanti malam akan menjadi malam yang panjang ". Setelah berbicara dari hati ke hati, Xiao mengecup kening Hao. Dia keluar dan menutup pintu.
📎📎📎
Hari telah berubah menjadi petang, Hao Nan terbangun dari tidur nya. Dia kaget waktu telah menunjukkan pukul 05.00 sore. Dengan cepat dia beranjak dari ranjangnya, tapi sesaat pandangan matanya teralihkan dengan kotak perhiasan yang sudah ada di meja riasnya.
"Kotak perhiasan?. Apa aku pernah membeli hal seperti ini? ". Hao mencoba mengingat-ingat.
Dia membuka kotak itu, sedikit tercengang melihat satu set perhiasan berupa kalung, gelang dan anting. Dia meletakkan kembali perhiasan itu dan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dari luar Xiao masuk, dia yang mendengar air shower menyala tersenyum nakal. Dia yang baru saja mandi di kamar lain agar tidak membangunkan Hao Nan datang hanya memakai handuk kimono.
"Tuan.. Ini adalah pakaian Tuan dan Nyonya yang akan dikenakan malam ini ". Kata Bibi Shu yang ada di ambang pintu. Di belakangnya ada 3 pelayan yang membawa pakaian mengikuti.
"Taruh saja di kasur Bi.. Seperempat jam lagi, bawa pelayan kemari untuk membantu Nyonya merias diri. Bagaimanapun ini acara besar, dia harus terlihat cantik malam ini ".
Pelayan yang mengikuti Bibi Shu masuk menaruh Pakaian Xiao dan Hao. Diantara mereka bertiga rupanya ada salah satu pelayan yang melirik Xiao dengan tatapan yang berbeda.
"Kalian keluarlah! Bibi Shu kamu tetap disini. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu".
Ketiga pelayan menundukkan badan sebelum keluar dari kamar. "Tuan, apa ada hal penting yang harus saya kerjakan? ".
"Bibi.. Awasi setiap bawahanmu, aku tidak ingin ada dari mereka yang berkhianat atau bermain dibelakangku. Laporkan segera jika memang ada pergerakan sekecil apapun". Kata Xiao memperingatkan.
"Baik Tuan Xiao, sesuai perintah anda. Kalau begitu saya permisi Tuan". Bibi Shu menundukkan badan dan keluar dari kamar.
Xiao melepas kimono nya, dia memakai celana panjang. Tidak berselang lama Hao Nan keluar dari kamar mandi hanya berbalutkan handuk dengan rambut panjangnya yang masih basah.
"Malam Nyonya Hao Nan, Aku kira kamu masih tidur jadi aku ingin membangunkanmu ". Katanya yang masih telanjang dada.
"Xiao, mengapa kamu ada disini? Bukankah kamu tahu aku sedang mandi, Mengapa kamu tidak keluar? ". Hao menutup dadanya dengan kedua tangannya. Dia berdiri membelakangi Xiao.
Xiao berjalan mendekati Hao Nan dan mendekapnya dari belakang. "Hao Nan.. Bisakah kamu membantuku memakai kemeja dan jas ini? ". Bisik nya di telinga Hao, seketika telinga Hao memerah.
"Baik.. Baik.. Tapi lepaskan pelukanmu Xiao, Aku masih memakai handuk". Hao Nan melepas pelukan Xiao paksa. Terpaksa dia membantu Xiao memakai kemeja biru laut dan rompi biru tua serta sentuhan Dasi abu-abu muda diakhiri Jas tuxedo blue gold. Terlihat begitu tampan membuat Hao sesaat tidak memalingkan pandangannya. Dadanya bergemuruh tak menentu.
'Pria ini adalah suamiku? Ya Tuhan.. Mengapa dia selalu terlihat tampan jika dalam jarak sedekat ini? Jika terus begini, bisa-bisa aku yang tidak bisa menahan hasratku'. Batin Hao.
"Terima kasih Wanita ku". Xiao mengecup kening Hao membuat Hao salah tingkah. Dia di meja rias untuk mengambil parfum dari paris dengan harum yang begitu elegan dan terkesan dingin persis seperti perangaian Xiao saat didepan orang.
"Aku akan keluar, bersiaplah! Nanti akan ada pelayan yang membantumu merias diri. Kamu adalah Nyonya Xiao, sudah seharusnya kamu tampil cantik dan elegan didepan semua orang". Xiao keluar..
Hao Nan bersiap-siap dengan Long Dress biru laut tanpa lengan dengan sedikit aksen di bagian perut menyamping.
"Nyonya, saya diperintahkan Tuan untuk membantu Nyonya bersiap-siap". Dari luar datang dua pelayan yang menghampiri Hao Nan.
"Terima kasih, tolong bantu aku untuk merias diri atau Tuan kalian akan mengatakan bahwa aku tidak bisa berpenampilan cantik didepan umum". Kata Hao yang mengikuti gaya bicara Xiao.
Kedua pelayan mulai merias Hao Nan. "Nyonya, anda adalah wanita yang beruntung karena sudah dicintai Tuan Xiao. Dia selalu diam dan tidak pernah banyak bicara. Nyonya sudah membuat Tuan menunjukkan ekspresinya pada anda, itu berarti dia memang mencintai anda Nyonya ". Kata salah satu pelayan.
"Bagaimana kamu bisa tahu tentang Xiao? ". Hao Nan heran, bahkan pelayanpun mengatakan hal seperti itu.
"Itu karena 1 tahun yang lalu, Tuan Xiao yang menolong saya dari seseorang yang akan menjual saya pada seorang pria hidung belang. Dia membawa saya dan memasukkan saya ke sebuah pelatihan menjadi pelayan khusus. Dan akhirnya saya bisa mengabdikan diri menjadi pelayan Tuan sekarang. Pada waktu itu Tuan hanya mengatakan dua kata, ikut dengannya atau hidup terlantar di jalan?. Wajahnya terlihat dingin tanpa ekspresi. Tapi sekarang Tuan lebih ceria dan dapat menunjukkan ekspresi lain pada Nyonya. Aku yakin Nyonya adalah wanita yang tepat untuk Tuan Xiao".
Setelah panjang lebar Hao dan pelayan berbicara. Akhirnya Hao selesai merias diri.
"Nyonya, sudah selesai sekarang. Tuan Xiao sepertinya sudah menunggu anda ".
Hao Nan mengambil dompetnya keluar di ikuti pelayan, dia yang sudah memakai Dress biru laut dengan sentuhan make up natural dengan rambut hitam yang dibiarkan tergerai dengan ujung rambut di sampirkan membuat wajah Hao Nan terlihat lebih jelas. Hao juga memakai kalung bertahtakan berlian serta gelang dan kalung yang didesain sederhana namun terlihat elegan.
Di ruang tamu rupanya Xiao sedang duduk menunggu Hao Nan keluar.
"Tuan Xiao, apakah kamu sudah lama menungguku? ". Tanya Hao.
Mendengar suara Hao, Xiao berdiri dan menoleh ke arah Hao berada. Lagi-lagi Xiao dibuat terpana dengan penampilan Hao yang selalu tampak berbeda. Dia dengan mata memandang Hao tanpa sadar dirinya berjalan mendekati Hao Nan.
"Nyonya Hao, apakah kita bisa berangkat sekarang? ". Kata Xiao, dia mengulurkan tangannya.
Pagi kak.. Maaf ya kak baru up.
Haduh.. Makin lengket ajh pasangan satu ini. Kagak ada yg istimewa sih, cm perhatian dan kenakalan nya itu loh.. Yang bkin para jomblo baper. Ya.. Maklum jomblo ??.
Bagaimana acara Launching Brand produk ternama nanti? Apakah ada hal besar yang akan terjadi?
Ditunggu ya komentar dan saran nya
Jangan lupa Vote dan rate full nya
Happy Reading...