MASHTER HANYA HARUS...

LUO YAN merasa tubuhnya seolah disengat oleh puluhan tatapan yang mengarah kepadanya, atau lebih tepatnya, kepada mereka berdua. Ia melempar pandang ke samping pada Shen Ji Yun. Seperti biasa, tidak ada emosi di wajahnya. Namun Luo Yan bisa mengatakan bahwa dia sangat santai saat ini. Dia tidak melihat setitik ketegangan pun. Tanda bahwa dia tidak memedulikan perhatian orang-orang ini. Dan begitu pula, dia memutuskan untuk tidak terlalu peduli. Apa itu hanya tatapan? Mereka bisa menatap sebanyak yang mereka inginkan. Tidak seperti dia tidak terbiasa dengan orang-orang yang menatapnya.

"Yan Yan, kamu ingin pergi ke mana dulu?" tanya Shen Ji Yun seraya menoleh ke Luo Yan.

Luo Yan tidak yakin apakah itu hanya perasaannya saja, tapi sejak tadi, setiap kali Shen Ji Yun memandangnya, tatapannya menjadi lebih lembut dan lebih hangat. Dia bertanya-tanya apa yang telah berubah?