Bab 168: Ular Batu Bara

"Ayo Anak Anjing Pembunuh... kita memiliki beberapa Ular Batu Bara untuk diburu."

Saya mengangguk pada Jahi, sebelum mendekati kelompok dan mengulurkan tangan saya.

Cahaya biru pekat menyelimuti kami semua, dan darah, daging, dan keringat yang telah kami kumpulkan dilenyapkan dalam sekejap.

Setiap orang melihat tubuh, baju besi, dan senjata mereka yang kini bersih, sebelum memberikan senyum lega kepada saya.

Kami mungkin pejuang, pembunuh, orang-orang yang terbiasa bertarung, tapi kami semua terbiasa bersih, dan tidak ada tujuan untuk menjelajahi dan berpetualang ketika kami basah dengan darah dan isi perut dari monster yang telah kami bunuh.

Selain itu, biaya mana sangat minimal, jadi saya tidak masalah menggunakan mantra berkali-kali dalam satu petualangan untuk menjaga kami tetap segar.

Anput dan saya sudah menghadapi bau hangus, metalik dari abu di sekitar kami, jadi jika saya bisa menghilangkan bau usus dan organ dalam lainnya, itu sudah cukup berharga bagi saya.