webnovel

BAB 2

"Ayah bertahanlah, Aisyah mohon Ayah. Ayah kuat pasti kuat"tangis Aisyah benar-benar memilukan. Tanpa sadar Alex ikut merintihkan air matanya dan sesekali Aisyah mencium tangan Klever.

klever hanya tersenyum mendengar penuturan dari putri satu-satunya.

"Siapa kau?" tanya Klever kepada Alex yang berada di belakang Aisyah dan Aisyah berbalik melihat Alex.

"Maaf, pak. Saya adalah orang yang menabrak anda" jawab Alex dengan datar nya tanpa ekspresi.

"Saya akan bertanggung jawab dengan pengobatan bapak sampai anda sembuh" lanjut Alex lagi dengan tegas.

"Tidak perlu. Saya hanya mohon, Tolong jaga putri ku. kalau bisa, nikahi dia. Aisyah tidak punya siapa-siapa lagi kalau aku pergi dan jaga Aisyah dengan baik, gantikanlah peranku!!"

"Ayah pasti sehat, jangan berkata seperti itu Ayah. Aisyah tidak suka..hiks..hiks.."

"Maaf kan ayah nak,"

"Nikahi Putri ku, maka aku akan memaafkanmu" lanjut Klever dengan terbata-bata lalu memegang dadanya.

"Baik, saya siap menikahi putri anda" jawab Alex dengan tegas tanpa ada keraguan sedikitpun di wajah Alex. Entah kenapa dirinya langsung menyetujui permintaan Klever padahal dirinya tidak mengenal nya sedikitpun yang jelas ia mengikuti kata hatinya.

Aisyah tidak terlalu memperdulikannya ia hanya meratapi keadaan ayahnya sekarang. Dirinya tahu itu adalah salah satu tanda-tanda seseorang akan pergi.

"Teri...ma..kasi..hhh.." Klever langsung menghembuskan nafas terakhir nya dan menutup matanya perlahan dengan senyum yang mengembang.

Tut...

"Ayah, Ayah.. TIDAK... " Aisyah mengguncang guncang kan tubuh Klever.

Alex menyentuh pergelangan tangan Klever dan menatap Aisyah lalu menggeleng kan kepalanya.

" TIDAK!! tidak mungkin. Ayah bangun Ayah. Aisyah mohon" sekuat tenaga pun Aisyah membangun kan klever tapi hasilnya nihil.

"Ayah.." lirih Aisyah menangis seugukunkan nya.

"AYAH...." teriak Aisyah dengan kuat.

"Hiks..hiks.."

Aisyah langsung terduduk dan menatap lantai dengan pandangan kosongnya tidak percaya..

"Alllohhuakbar..."

"Allahuakbar.."

"Kuatkan aku ya Allah..kuatkan aku.. ALLAH.."

"Kenapa harus secepat ini ya Allah..aku..." Aisyah tidak bisa berkata-kata lagi. Hatinya sesak sekali rasanya. ini terlalu menyakitkan di dadanya.

"Allahuakbar,"Aisyah langsung pingsan di tempatnya.

Alex panik melihat Aisyah pingsan dan tanpa aba-aba langsung mengangkat tubuh Aisyah.

" Gavin cepat panggil kan dokter." teriak Alex begitu panik.

Gavin segera melakukan perintah dari tuannya dengan cepat yang melihat tuannya sedang menggendong seorang wanita.

"Aaron urus pemakamannya dengan baik" lanjut Alex lagi.

"Baik tuan" tunduk Aaron dengan hormat.

*

Mata Aisyah perlahan-lahan terbuka. la menyesuaikan matanya dengan cahaya. la memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Kau sudah bangun?" Asiyah langsung menoleh ke arah asal suara.

Ayah, Ayahku."

"Ayahmu sudah di kuburkan" jawab Alex.

"Aku ingin melihat ayahku. ku mohon, antarkan aku tuan" tangis Aisyah kembali pecah karena ia pingsan jadi ia tidak bisa melihat Ayah nya di kuburkan untuk terakhir kalinya.

"Baik, janganlah menangis lagi. Kau sudah terlalu banyak menangis"

Aisyah tidak mendengarkan ucapan dari Alex.

Mereka pun segera berangkat ke tempat pemakaman klever.

Aisyah berjongkok menatap kuburan Ayahnya. Air matanya kembali luruh. La tidak sempat melihat Ayahnya di makamkan dengan terkahir kalinya.

"Ayah, maafkan Aisyah yang belum bisa membahagiakan Ayah.."

"Ya Allah, ini terlalu berat. Perbanyak lah sabar hamba mu dan kuatkan aku ya Allah."

Aisyah yakin jika sang maha kuasa tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuan nya sendiri.

"Jika memang ini yang di takdirkan untuk ku? aku ikhlas menerimanya ya Allah"

Suatu saat pasti kita akan kembali kepada sisi yang maha kuasa begitu dengan Ayahnya juga yang mana Allah lebih sayang kepada Ayahnya.

"Ayah, doa kan Aisyah dari atas sana" ucap Aisyah lalu mencium nisan Ayahnya lalu mengadah kan tangannya ke atas.litu semua tak luput dari penglihatan Alex.

"Aku sudah selesai tuan, mari kita pergi" Alex mengangguk.

"Pak Klever. Aku akan menepati janjiku kepada mu" batin Alex menatap makam Klever.

"Semoga anda tenang disana dan maafkan aku" batin nya lagi menatap sendu ke kuburan Klever.

"Mari!!" ucap Alex.

Di mobil, Aisyah hanya diam saja dan memandang keluar jendela menikmati indahnya kota. Tapi, tidak dengan pikirannya yang hanya dirinya saja yang tahu.

"Ehemmm.." Alex berdehem. Tapi masih belum menyadar kan Aisyah.

"Kita akan menikah besok seperti janji saya kepada pak Klever Ayahmu" ucap Alex barulah Aisyah menoleh ke arah Alex.

Chương tiếp theo