Sungguh begitu berusaha ayah angkat untuk mencari sang pelaku namun tidak dijumpa-jumpa.
Aku tetap akan di hospital untuk menjaga ibu di sana.
"Ibu.Siapa yang telah melanggar ibu."Aku menanyakan kepada ibu yang berbaring koma.Aku melihat atas siling.Matanya langsung tidak bergerak.
"sungguh manusia yang tidak ada jiwa kasihan!"Rungut dalam jiwaku.Hamid dan keluarga lain datang.Ingin melihat ibu.Aku berdiam diri.Dari dalam lubuk hati, aku sangat berantakan.
"Sabar Wafik.Ibumu akan sihat juga jika menunggu sahaja."Kata Makcik Otu denganku.Aku hanya diam melihat ke arah tingkap yang dicerahi oleh sinaran pagi ketika itu.
Tanpa aku sedar, sosok Ayah kandung limpas begitu pantas dari pandangku
Ayah kandung yang begitu dekat sekali dari pandangannya ke arah ibu.Namun semua kami tidak menyedarinya sama sekali.
"Itukah wajah anakku apabila besar.Sungguh tampan wajahnya biarpun dia lembut, mantelnya keras dari berlian.Isteriku yang sudah lama ku rindukan."Batin ayah angkat yang tidak jauh dari kami dengan duduk di bangku sambil memakau topi dan kaca mata hitam dan kemudian turun semula setelah melihat kami.
Aku yang berpura-pura tidak nampak kelibat ayah kandung.Aku ketika itu diam sahaja.setelah baliknya dia,barulah aku
terus menatap ke arah ibu sambil tersenyum.
Ketika ayah angkat hendak naik ke bilik watch ibu, dia bertembung dengan ayah kandung."Siapa dia tu.Bukan itu Admiral?!"Batin ayah angkat yang terkejut.
Kemudian ayah kandung membelakangi sambil merasa sedih dan kecewa.