webnovel

BERTEMU DENGAN KUROKO! DAN RENCANA PROTAGONIS APAKAH BERHASIL?.

Malam hari.

Di villa mega leon.

Saat ini leon sedang mandi di bak dan sedang memandangi bintang lewat jendela, saat itu leon melihat kucing di jendela kucing itu bewarna hitam dan mata emas seperti dirinya.

Awalnya leon bingung melihat kucing hitam itu kenapa bisa ada di sini tapi dia segera menenangkan dirinya dan tersenyum ke arah kucing itu, karena dia tahu siapa kucing itu.

"Meong~"

Leon pun bangkit dari bak mandi dan mengendong kucing itu, menjentikkan jarinya seketika badan leon bersih hingga ada baju yang sudah di pakai nya.

Berjalan ke ruang tamu, leon membaringkan kucing itu di sofa, leon pun menatapnya dan duduk di sebelah kucing itu dan berbicara.

"Siapa kamu?"

"Meong~?"

Kucing itu memiringkan kepalanya dengan polos, tapi leon melihatnya gugup.

"Jangan berpura-pura bodoh"

Setelah mengatakan itu, kucing itu pun berubah dan menjadi wanita dewasa.

Kimono hitam longgar, sosok nya yang menggairahkan dan payudara nya yang besar, mata emas nya mirip dengan leon tapi mata leon lebih cerah.

Dia adalah Kuroka.

Kuroka adalah nekomata (iblis kucing) dan mantan anggota dari keluarga pelayan di bawah Sirzechs Lucifer. Dia adalah kakak dari Koneko Toujou (Shirone).

Sebenernya kuroka terkejut melihat penampilannya leon, bukan hanya penampilan nya yang bagus badan nya juga sangat bagus seperti patung yunani, apalagi tongkat di bawah selangkangannya yang besar.

bau nya juga sangat harum hingga dia mengendusnya dari tadi, Dan Kedatangannya kesini karena ingin menanyakan kenapa dia bisa mendengarkan suara hatinya.

"Apa kamu Leon Von Arkheim? Salam kenal aku kuroka kakanya koneko nyaa~, kedatangan ku kesini kareka ingin menanyakan sesuatu nyaa~."

"Benar, tapi kenapa kamu bisa tau aku?"

"Itu karena dari @#$@#$ (suara hatimu.)"

Kuroko bingung kenapa suaranya tidak keluar.

"Aku bilang dari @@$#@(Suara hatimu!)."

Kedua kalinya!

Leon yang mendengarkan ini merasa Dejavu.

[Ada apa dengan gadis ini? Suara nya hilang kaya begitu seperti waktu akeno bilang sesuatu.]

Kuroka sekarang yakin akan dunianya memang fiksi, aturan dunia fiksi memang aneh.

"Jadi nama mu kuroka kakanya koneko ya, aku Leon Von Arkheim senang bertemu dengan mu, tapi bagaimana kamu bisa tau aku disini?." Ucap leon sambil tersenyum lembut.

Kuroka terkejut sekaligus tersipu melihat senyuman leon, tapi dia segera menenangkan dirinya dan angkat bicara.

"Ya, itu karena bau mu nyaa~"

Dia tidak bohong saat itu kuroka sedang tidur di atas pohon dan mencium bau yang sangat harum, tapi pas membuka mata nya dia tidak melihat apa-apa di sekitar.

Dan baru tadi saat dia ingin naik ke pohon lagi dia mencium bau harum itu lagi, naik deh ke atas dan melihat leon sedang mandi.

"Bau ku? Masuk akal karena kamu adalah nekomata."

Melihat ke arah dinding dan leon melihat sudah waktunya makan malam, bangkit dari sofa dan angkat bicara sambil melihat kuroka.

"Apa kamu sudah makan malam?, kalo belum ayo makan malam"

"Eh, apa tidak apa-apa, nyaa~?."

"Tidak apa-apa."

[Jadi ini kuroka? Dia sangat cantik dan jika dia bilang nyaa sangat lucu.]

Kuroka yang mendengarkan ini tersipu, dan berjalan ke arah dapur dengan leon, saat dia mau membantu leon memasak leon memegang tangan nya untuk duduk.

"Duduk lah, biar aku yang memasak."

"Eh, tapi..."

"Tidak apa-apa duduk lah."

Menganggukan kepalanya dan duduk, melihat punggung leon yang sedang memasak entah kenapa hatinya terasa hangat.

Di organisasinya dia tidak pernah sehangat ini, karena dia harus menjalankan misi nya jika tidak berhasil menjalankan misi nya dia akan di hukum.

Untung nya misinya selalu berhasil dan menghindari hukuman dari organisasi, dia juga tidak tahu hukuman macam apa yang akan di berikan organisasi kepadanya jika misinya gagal.

Saat kuroko sedang mengenang masa-masa di organisasi yang sangat sulit, dia pun tersadar dari lamunan nya saat hidangan datang.

"Makan lah dan jangan melamun saat makan, itu akan membuat makanan nya sedih."

"Nyahaha kamu pandai membuat lelucon."

Kuroka yang mendengarkan perkataan leon tertawa, sudah lama dia tidak merasakan hangat nya rumah.

Saat itu mereka makan malam sambil mengobrol dan bercanda, karena ini sudah malam kuroko di ijinkan untuk menginap di rumah leon.

...

.....

.....

Di sekolah.

Seperti biasa leon bersama dengan akeno dan rias, karena sekarang sedang jam istirahat mereka ada di tamam karena ingin makan siang.

Kelompok leon menarik perhatian siswa dan siswi di sekitar, karena sekarang ada sona dan tsubaki ikut makan siang dengan kita.

Saat Rias mengajaknya ke taman untuk makan siang bersama dia melihat sona dan tsubaki di taman.

"Kamu pasti Leon Von Arkheim, Salam kenal aku sona shitori ketua osis dan teman masa kecil nya Rias" Ucap nya dengan sopan.

"Aku wakil ketua osis Tsubaki Shinra Salam kena, um..."

"Kalian bisa memanggilku Leon atau Leon-kun, dan senang bertemu dengan kalian Shitori-san dan shinra-san, tapi kenapa kalian bisa tau aku?." ucap leon sambil tersenyum.

Kedua gadis itu tertegun melihat senyuman leon.

Ini pertama kali nya mereka melihat penampilannya selain suara hati nya yang sering terdengar dan mereka harus mengakui kalau leon sangat TAMPAN!.

"Rias dan Akeno sudah memberitahuku tentang mu, dan dari Rumor yang berdebar."

"Rumor apa shitori-san?."

Leon bingung tentang rumor nya, yah leon selalu mengabaikan nya dan tidak peduli.

Ke empat gadis itu memandang leon dan tersenyum kecut.

Apa kamu tidak tahu?.

Orang ini!

"Yah, apa kamu tidak tahu?, murid paling tampan dan baik hati."

Leon yang mendengarkan ini tersenyum kecut.

"Haha... Begitu ya"

Setelah itu akeno menyuruh mereka untuk segara makan.

"Batuk*, ayo kita makan"

"Kamu benar."

Leon saat ini sedang duduk di jepit oleh Akeno di sebelah kanan Rias di sebelah kiri.

Saat itupun mereka membuka bekal makan siang masing-masing, dan ke empat gadis itu melirik ke arah bekal makan siang leon tapi segera menganggukkan kepala karena mereka tau makanan yang di buat leon selalu harum.

Sona dan Tsubaki tentu saja mengetahuinya juga karena saat leon belum pindah dia selalu membuatkan bekal untuk akeno, saat itu sona dan tsubaki tentu saja penasaran siapa yang membuat makanan begitu harum dan leon memberitahunya bahwa leon yang membuatnya dan akeno juga memberi tahu nya kalo masakan leon itu selalu harum dan enak.

Saat itu Rias bertanya kepada leon.

"Ah, benar leon kamu bilang kamu suka membaca manga dan anime kan?"

"Benar, kenapa rias?"

"A-apa kamu mau pergi akhir pekan bersama ku ke tempat manga?."ucap nya dengan gugup dan pipinya agak merah.

Setelah di beri tahu oleh akeno kalau leon membunuh malaikat jatuh dan mengenal leon selama seminggu dia pun ingin menjadi dekat dengan leon apalagi leon adalah tipe nya, tampan, baik, tidak pernah mempunyai ide yang tidak-tidak dan kuat.

Wanita mana yang bakal tidak tertarik terhadap nya? Jelas bukan aku.

[Aku baru ingat kalo Rias juga seorang otaku, yah~karena akhir pekan ini aku tidak ada kegiatan mungkin menyetujui nya tidak apa-apa kan?.]

"Tentu Rias aku juga tidak ada kegiatan."

Rias yang mendengarkan ini tersenyum dan senang karena ajakan nya di terima, dia sangat gugup tapi dia memberanikan diri dan akhirnya membuahkan hasil.

"Kalau begitu aku akan memberitahumu lewat sms."

Ke 3 gadis itu melihat ke arah rias dengan iri, apalagi akeno dia juga sebenarnya sangat tertarik kepada leon apalagi setelah melihat kekuatan nya pas di rumah nya.

Saat mereka sedang makan, mengobrol dan tertawa ceria mereka mendengar suara hati protagonis.

{Sial!!! Rias, Akeno, Sona dan Tsubaki kalian adalah wanitaku di kehidupan sebelumnya tetapi kenapa kalian sekarang dekat dengan laki-laki lain selain aku?!!!."

{Ini pasti gara gara bajingan putih itu kan?!!!! Dia pasti menyihir gadis-gadis ku!!.}

{Setelah aku berurusan dengan jalang Raynare itu aku akan membunuhmu Leon Von Arkheim!!!.}

Ke empat gadis itu mengerutkan kening mendengarkan suara hati protagonis tapi leon sangat tenang.

Siapa yang wanita mu?!.

Tolong jangan bilang seperti itu lagi!.

Leon sudah menyadari issei yang berjarak 5Meter yang sedang melihat ke arah sini dengan mata merah.

Tapi dia tetep tenang karena leon tau protagonis tidak akan bisa membunuh.

[Yah~ cepat datang lah protagonis aku benar-benar ingin segera menampar dirimu.]

Mengatakan itu sambil tersenyum penuh arti.

Chương tiếp theo