webnovel

Ch. 2 - Pilar Cahaya

Yin Feng membawa Pemimpin Agung masuk kedalam sekte, sementara Xiao Zhan mengajak Bai Lili untuk berkeliling, sepanjang perjalanan keduanya terus berbincang, mereka benar-benar terlihat seperti adik kakak yang saling menyayangi satu sama lain.

"Ibuku menitip pesan, maaf tidak bisa datang karena situasi di Pagoda Tujuh Bintang sedang sangat kacau."

"Pemimpin Suci? Ku pikir beliau sudah pensiun dan menyerahkan tahtanya pada dirimu." Xiao Zhan tersenyum canggung.

"Rencananya memang seperti itu, tetapi situasi memaksa kami untuk menunda hal tersebut." Bai Lili menghela nafas, "Terjadi masalah internal di kalangan para petinggi, sebagian ada yang mendukungku menjadi Pemimpin Suci generasi baru, tetapi tidak sedikit yang beranggapan jika diriku masih belum layak."

"Itu adalah hal yang wajar, ku harap kau tidak patah semangat dan terus maju melakukan yang terbaik."

Bai Lili mengangguk pelan, dia menarik nafas seraya tersenyum manis. Xiao Zhan mengelus lembut kepala sang gadis penuh kasih sayang, keduanya kembali melanjutkan langkah sampai akhirnya tiba di satu wilayah yang tidak banyak orang berlalu-lalang.

"Ini adalah tempat khusus yang hanya bisa di masuki oleh sedikit murid sekte, mereka biasanya menggunakan tempat ini untuk berlatih atau sekedar menghabiskan waktu." Xiao Zhan menjelaskan.

"Sekte mu begitu indah Zhan-gege, tetapi sepertinya aku merasa familiar dengan beberapa bangunan di sekte ini."

"Ah! Itu karena aku mengambil beberapa desain bangunan dari berbagai tempat yang pernah aku kunjungi, salah satunya adalah Kekaisaran Dewa." Xiao Zhan menunjuk ke salah satu arah, dimana terdapat tujuh menara besar yang menjulang tinggi keatas. "Seperti yang kau lihat, bangunan itu sangat mirip dengan yang ada di Pagoda Tujuh Bintang."

"Kau memiliki selera yang bagus Zhan-gege..."

Xiao Zhan hanya tersenyum tipis, bersamaan dengan itu penglihatan khususnya menangkap sesuatu yang janggal. "Anak itu benar-benar...." Xiao Zhan menggeleng pelan, kemudian dia berjalan ke salah satu arah yang langsung diikuti oleh Bai Lili.

Tidak lama berselang, Xiao Zhan tiba di sebuah bangunan berukuran cukup besar, dimana tepat di sisi kiri bangunan tersebut terlihat seorang pemuda tengah mengintip kearah dalam bangunan.

"Sepertinya kebiasaan buruk mu tidak pernah berubah Chaichai."

Jantung San Chai seketika berhenti berdetak saat mendengar suara tersebut, dia bahkan menjatuhkan buku dan alat tulisnya begitu saja. Sang pemuda lalu menoleh kearah Xiao Zhan seraya tersenyum canggung.

"A-aku tidak sengaja melewati wilayah ini dan mendengar suara teriakan, karena khawatir sesuatu yang buruk sedang terjadi aku memutuskan untuk melihat."

Kedua mata Xiao Zhan menyipit, "Siapa yang akan mempercayai alasan konyol itu?"

"A-aku bersungguh-sungguh Zhan-gege..." San Chai terlihat panik.

Xiao Zhan menggeleng pelan, dia tiba-tiba menghilang dan muncul kembali tepat di samping San Chai, salah satu tangannya bergerak cepat, meraih telinga sang pemuda lalu menariknya dengan cukup kuat.

Setidaknya hal itu bisa membuat San Chai mengerang kesakitan dan memohon ampun. Akan tetapi Xiao Zhan tidak memperdulikannya, dia melesat meninggalkan tempat tersebut dengan membawa San Chai bersamanya.

Bai Lili yang tidak mengerti terlihat kebingungan, karena penasaran dia mencoba melihat ke dalam bangunan besar tersebut, mendapati jika bangunan itu adalah tempat pemandian air panas, di sana juga terdapat belasan murid gadis yang sedang berendam air panas.

Sadar jika San Chai baru saja melakukan hal yang tidak terpuji, Bai Lili tersedak nafasnya sendiri. Gadis itu kemudian meninggalkan tempat tersebut menyusul Xiao Zhan dan San Chai, dimana sang pemuda dibawa menuju paviliun Fang Wei yang menjabat sebagai Tetua Penegak Hukum.

"Chaichai, ini bukan pertama kalinya kau melakukan hal tersebut. Hukuman apa lagi yang harus aku berikan agar kau merasa jera dan tidak mengulanginya lagi?" Fang Wei menghela nafas panjang, dia merasa lelah dengan San Chai yang suka mengintip.

"Jika demikian Kakek Fang tidak perlu menghukum ku. Lagi pula percuma saja aku memberi tahu mu tentang betapa menyenangkannya melakukan kegiatan itu." San Chai mendengus pelan, "Sepertinya setelah hampir seribu tahun sendiri, membuat hasrat mu menjadi buruk. Aku tidak ingin berakhir seperti dirimu yang hidup kesepian selama ratusan tahun."

Mendengar hal itu sontak membuat Fang Wei tersedak nafasnya sendiri, kedua matanya menatap tajam.

Xiao Zhan disisi lain sampai kehabisan kata-kata, untuk pertama kalinya Xiao Zhan melihat wajah Gurunya semerah tomat, entah karena merasa malu atau marah. Yang jelas dia tidak bisa membedakannya.

"Sebaiknya kau bersihkan aula utama sekte sebelum aku memberimu hukuman yang jauh lebih berat." Fang Wei merapatkan gigi.

Bukannya takut atau merasa terintimidasi, San Chai terlihat tidak peduli. Pemuda itu justru melakukan mantra tangan singkat, menciptakan belasan kupu-kupu kertas yang terbang mengelilingi mereka.

Hanya dengan satu jentikan jari, kupu-kupu kertas itu meledak dalam waktu hampir bersamaan, membuat paviliun penegak hukum bergetar karenanya. Ruangan tersebut kemudian di selimuti oleh kepulan asap yang sangat tebal, hingga membuat jarak pandang menjadi terbatas.

Saat kepulan asap perlahan mulai menghilang, Fang Wei, Xiao Zhan dan Bai Lili sudah tidak melihat San Chai di tempatnya.

Menyadari jika San Chai telah melarikan diri, hal tersebut membuat Fang Wei naik pita. "Chaichai.... Kau tidak akan bisa lari dariku."

Fang Wei melesat meninggalkan ruangannya, sementara Xiao Zhan hanya tertawa kecil begitupun dengan Bai Lili.

"Bukankah pemuda itu adalah adik angkat mu Zhan-gege? Sifatnya mengingatkanku pada salah satu kultivator Bintang Naga Emas."

"Maksudmu Senior Jiraya? Ah~ Dia memang belajar banyak dari Senior Jiraya..."

"Eh! Mereka sungguh memiliki hubungan?" Bai Lili sedikit terkejut, namun keterkejutannya itu tidak berlangsung lama. "Ah~ Aku hampir lupa jika kalian pernah menjadi bagian dari Paviliun Roh Pelindung."

Xiao Zhan hanya tersenyum tipis, tidak menanggapi lebih jauh perkataan Bai Lili, kemudian dia mengajak sang gadis meninggalkan mansion penegak hukum, keduanya berniat kembali ke aula utama saat sebuah pilar cahaya muncul dari atas langit dan mengurung Xiao Zhan di dalamnya.

Bai Lili yang melihat hal itu segera mengambil jarak, dia bersiap dengan merilis salah satu tekniknya saat Xiao Zhan memberi isyarat untuk tidak melakukannya.

"Zhan-gege apa yang terjadi?"

"Ayah Fang akan memberitahukannya..."

Bai Lili semakin kebingungan, dia kemudian keluar dari paviliun penegak hukum dan mendapati jika tidak hanya satu pilar cahaya yang turun dari langit, melainkan lima pilar cahaya.

Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Bai Lili melesat kearah aula utama Sekte Bunga Dosa, ingin bertanya lebih jauh tentang pilar cahaya tersebut.

"Kakakmu sedang mendapat misi baru dari takdirnya, kau tidak perlu khawatir. Dia akan baik-baik saja." Yin Feng tersenyum hangat.

"Itu tidak menjelaskan apapun Ayah..."

Yin Feng tersenyum tipis, pria itu kemudian melayang di udara, mendapati jika semua perhatian penghuni Sekte Bunga Dosa kini tertuju kearah pilar cahaya yang muncul secara bersamaan.

Saat Yin Feng menggunakan penglihatan khususnya yang mencakup seluruh dataran Benua Teratai Merah, dia mendapati sejumlah pilar cahaya lainnya. Menurut dugaan Yin Feng, pilar-pilar cahaya tersebut muncul di markas sekte kelas S.

"Apa sudah di mulai?" Dewi Obat tiba-tiba melayang menghampiri Yin Feng, diikuti dengan kemunculan Lu Xueqi, Fang Wei dan Pemimpin Agung.

Yin Feng mengangguk pelan, "Sepertinya tidak hanya di Sekte Bunga Dosa, tetapi di beberapa sekte kelas S lainnya juga muncul pilar cahaya serupa."

"Itu tidak mengherankan, bukankah Dewa Obat Chen mengatakan ada kemungkinan tidak hanya mereka bertiga yang mengikuti ujian tersebut?" Fang Wei berkomentar.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba muncul pilar cahaya?" Pemimpin Agung terlihat penasaran.

"Pilar cahaya itu menunjukan bahwa era baru akan segera di mulia." Lu Xueqi menjelaskan secara singkat.

Pemimpin Agung ingin bertanya lebih banyak tetapi tertahan saat melihat Xiao Zhan, Chen Li, Ye Song, Mafuyu dan Maritsu mulai terangkat keatas langit lalu menghilang dari pandangan.

Pemandangan tersebut jelas mengejutkan semua pihak, sementara mereka yang mengetahuinya hanya tersenyum tipis.

Sesaat setelah fenomena pilar cahaya, Fang Wei, Yin Feng dan Dewi Obat mendapat banyak pesan telepati yang masuk untuk mempertanyakan hal serupa, mereka bertanya-tanya bagaimana jenius-jenius lainnya kembali di libatkan.

Ketiganya tidak menjawab pesan telepati tersebut, mereka hanya saling berpandangan seraya tersenyum tipis.

"Era baru dunia kultivator sudah di mulai...."

Chương tiếp theo