webnovel

Chapter 38. Masih ada satu tahun lagi.

     Setelah membersihkan alat makannya, Susan mengganti pakaiannya dan bersiap untuk istirahat, Susan mengenakan setelan daster berwana merah muda dengan corak bunga warna warni yang lembut dan nyaman untuk tidur. Tidak lupa Susan membersihkan kasurnya sebelum memasang sprei dan membentangkan selimut diatasnya. Seseorang mengetuk pintu kamarnya Ketika Susan sedang merapikan alas tidurnya itu.

"Susan, sudah tidur belum?" tanya Kanjeng Dewi setelah mengetuk pintu beberapa kali.

"belum ibunda, bentar Susan bukakan" ucap Susan menyadari suara ibunya, ia langsung berjalan menuju pintu dan membuka pintu kamar untuk ibunya.

"maaf ibu mengganggu waktu tidur kamu" ucap Kanjeng Dewi setelah putri tengahnya itu ada di hadapannya.

"ndak papa ibunda, Susan juga masih beres beres kamar" jawab Susi sambil tersenyum kecil. Kanjeng Dewi mengangguk kecil melihat mandirinya Susan. "Ayo Ibunda, silahkan masuk" Ucap Susan mengajak Ibunya melanjutkan obrolan mereka di dalam kamar, Susan menepi dan Kanjeng Dewi berjalan pelan masuk ke kamar, Susan menutup pintunya dengan rapat dan mengganjalnya dengan ganjalan kayu putar.

"Ada apa ibunda, apa yang sekiranya bisa Susan bantu" ucap Susan dengan lembut.

"Susan, ibunda punya satu permintaan" Kanjeng Dewi menatap Susan dengan serius, Susan menegakkan pandangannya dan menyiapkan dirinya untuk apa yang di pinta ibunya.

"kekalahan tahun ini ternyata lebih besar dampaknya daripada yang ibu bayangkan, media media terus membahasnya dan beberapa aliran Senshado lain menggunakan kesempatan ini untuk mencuri pengaruh dari keluarga kita" lanjut Kanjeng Dewi menjelaskan dengan cemas.

"Ibu sebisa mungkin sudah berusaha untuk mengurangi dampak kerusakan yang ada, bahkan sampai menemui langsung federasi Senshado di Jepang langsung" ucap Kanjeng Dewi.

"Ibunda, Susan siap untuk melakukan apapun untuk menebus kesalahan yang Susan buat, apa yang sekiranya Susan harus lakukan?" ucap Susan meminta ibunya untuk langsung mengatakan apa yang harus di lakukannya.

"Tarik semua arsip mengenai pertempuran itu, sebisa mungkin kita harus meminimalisir informasi itu dari khalayak umum, terutama yang ada di kapal sekolah" jawab Kanjeng Dewi, ia merasa informasi mengenai pertandingan itu dapat memberikan pengaruh negatif kepada keluarganya dan aliran Senshado yang dibuatnya.

"apakah OSIS harus menerapkan sensor total di kapal?" tanya Susan dengan cepat memahami apa yang perlu di lakukannya dan Langkah yang harus di ambil.

"hanya jika benar benar di butuhkan, ibu rasa khalayak umum tetap berhak tau beberapa detil dari pertandingan itu" jawab Kanjeng Dewi, ia sendiri tidak begitu suka dengan sensor dan pengendalian informasi karena ia menganggapnya tidak adil dan seperti berbohong.

"baiklah ibunda, akan Susan lakukan" jawab Susan sambil membungkuk sedikit.

"baiklah kalau begitu" ucap Kanjeng Dewi, ia membalikkan badan dan berjalan ke arah pintu untuk keluar. langkahnya terhenti karena teringat sesuatu, Kanjeng memutar sedikit badannya dan menolehkan kepalanya ke kanan "oh iya, kamu ga akan berhenti dengan Senshado kan setelah ini?" tanya Kanjeng Dewi.

"eh?...entah" jawab Susan bimbang.

"Ibu harap kamu tidak lepas tanggung jawab begitu saja setelah ini, adikmu juga akan masuk ke Nusantara tahun depan, dia pasti mengharapkan bimbingan kamu" ucap Kanjeng Dewi menjelaskan ekspektasinya, meski permintaan ibunya tidak begitu sulit, Susan tidak yakin apakah dirinya dapat melakukannya.

"masih ada satu tahun lagi, Susan. Lakukanlah hal yang benar" ucap Kanjeng Dewi dengan lembut namun tegas.

"nggih, ibunda" jawab Susan sambil menundukkan pandangannya.

"baiklah, Selamat malam Susan, tidur yang nyenyak" ucap ibunya sebelum ia keluar dari kamar Susan dan meninggalkannya.

     Susan masih tertunduk menghadap pintu, berusaha mengolah Kembali kata kata yang di katakan ibunya, beberapa hal masih terasa ambigu untuknya namun ia tidak memiliki kesempatan untuk meminta ibunya menjelaskan hal itu dengan lebih detail, tafsir dari ucapan "lakukanlah hal yang benar" kini harus ia pikirkan dengan baik, demi menghindari hal yang sama terjadi kedepannya.

Chương tiếp theo